Konsep pembangunan hunian berbasis TOD memiliki tantangannya tersendiri. Salah satunya ketersediaan lahan dengan harga yang murah.
Transit Oriented Development (TOD) merupakan salah satu solusi permasalahan transportasi dan lingkungan di kawasan perkotaan.
TOD dikembangkan untuk mengatasi permasalahan kemacetan melalui pengintegrasian sistem jaringan transportasi massal.
Tujuannya untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mendorong masyarakat untuk berjalan kaki dan memakai kendaraan umum.
Tantangan Konsep Pembangunan Hunian TOD
1. Ketersediaan Lahan
Sayangnya, ketersediaan lahan dengan harga murah menjadi tantangan terbesar dalam pembangunan hunian berbasis TOD.
Advisory Sales Colliers International Indonesia, Monica Koesnovagril, mengungkapkan hal itu saat ditanya fenomena apartemen dengan gimmick TOD.
“Pemerintah masih menghadapi tantangan sangat berat ya, yaitu ketersediaan lahan. Sementara di sisi lain, ketersediaannya terbatas. Kalau pun ada harganya mahal,” ujar Monica yang dikutip dari laman properti.kompas.com.
Baca Juga:
Ini Konsep Rumah yang Banyak Dicari di Era New Normal | Bebas Risiko dan Siap Huni!
2. Sinkronisasi Rancangan Induk
Tantangan lainnya adalah sinkronisasi rancangan induk hunian berbasis TOD dengan rancangan induk wilayah di mana pengembangan baru ini berada.
Pengembang, atau pihak-pihak yang akan membangun hunian berbasis TOD, harus mendasarkan pada rancangan tata ruang wilayah (RTRW), dan rencana detail tata ruang (RDTR).
Hal ini dilakukan agar terjadi kesesuaian, kelarasan, ketertiban, dan tujuan serta prinsip TOD itu sendiri terwujud.
“Karena pada prinsipnya pengembang TOD adalah mengintegrasikan seluruh aspek, meminimalisasi penggunaan transportasi pribadi, ramah lingkungan, dan yang terpenting mengubah perilaku penghuni,” tutur Monica.
Konsep Pembangunan Hunian Berbasis TOD Terhambat
Mengacu pada prinsip ini, tak heran jika sampai sekarang belum ada satu pun pengembangan di Indonesia, terutama Jakarta dapat disebut sesuai dengan prinsip TOD.
Pasalnya dibutuhkan peranan pemerintah, termasuk dalam hal pengadaan tanah.
Pemerintah harus menjadi regulator sekaligus pengawas implementasi pembangunan hunian berbasis TOD.
“Pemerintahlah yang seharusnya memiliki dan menguasai lahan, sehingga bisa mengatur apa dan bagaimana hunian TOD ini. Terlebih jika ingin mewujudkan program Sejuta Rumah, yang sebagian besar untuk masyarakat kalangan bawah,” tambah Monica.
Penjualan Hunian Berbasis TOD
Menurut Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto, fundamen TOD adalah time travel, bukan lagi jarak tempuh.
“Jika apartemen berbasis TOD dibangun dengan penekanan pada waktu tempuh, maka akan banyak diminati. Jarak tempuh bukan lagi pertimbangan utama,” kata Ferry.
Terbukti, hunian dengan gimmick berbasis TOD yang masuk pasar saat ini tidak menunjukkan kinerja penjualan signifikan, alias sama saja dengan apartemen biasa tanpa gimmick TOD.
Pasalnya, hunian-hunian tersebut dibangun tidak mengacu pada prinsip TOD.
Penjualan Apartemen Stagnan
Secara umum, Colliers mencatat hingga akhir Semester I-2020, penjualan apartemen terbilang stagnan.
Harga permintaan rata-rata pun tidak mengalami perubahan besar, peningkatannya yakni hanya Rp50.000, menjadi Rp34,95 juta per meter persegi.
Kondisi ini memaksa sebagian besar pengembang memutuskan tidak melakukan perubahan harga karena unit mereka akan menjadi lebih tidak terjangkau jika menaikkan harga.
“Terlebih saat kondisi krisis akibat pandemi Covid-19,” kata Ferry.
Dalam hal pembayaran, pengembang terbuka untuk persyaratan yang lebih fleksibel saat ini.
Sebelumnya, pengembang menerapkan aturan ini dalam segmen tenor, dan angsuran uang muka yang diperpanjang.
Beberapa pengembang juga menawarkan tiga bulan gratis angsuran setelah biaya pemesanan, dan memberikan lebih banyak diskon dengan menghapus uang muka.
Baca Juga:
Dukung Gaya Hidup Sehat, Jalur Sepeda akan Disediakan di Kawasan Permukiman
***
Simak juga artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Sedang mencari perumahan di Bali, Jakarta, Bandung, atau lokasi lainnya?
Pastikan hanya mencari di 99.co/id, ya!