Berdiri di atas lahan seluas 1.800 hektare, Kota Baru Parahyangan tumbuh pesat sebagai kawasan residensial berskala kota yang menawan di Bandung, Jawa Barat. Yuk, intip pesonanya melalui artikel berikut ini!
Kota Baru Parahyangan (KBP) merupakan perumahan berskala kota garapan PT Belaputera Intiland.
Pembangunannya berfokus pada konsep kota mandiri berwawasan pendidikan.
Oleh sebab itu, master plan maupun segmental plan proyeknya kental dengan unsur edukasi.
Tidak percaya? Kalau begitu, langsung saja simak ulasan lengkap mengenai KBP berikut ini, ya!
Mengenal Kota Baru Parahyangan Lebih Dekat
Kota Baru Parahyangan merupakan kawasan kota mandiri pertama di Bandung Raya yang berdiri sejak akhir tahun 2000.
Mengambil lokasi di Bandung Barat, pada awalnya luas lahan area ini hanya 1.250 hektare.
Lalu, seiring berjalannya waktu, land bank yang dimiliki Kota Baru Parahyangan tumbuh hingga menjadi 1.800 hektare.
Nah, sejak awal muncul, kawasan residensial ini berkomitmen untuk menjadi kota mandiri berwawasan pendidikan.
“Kenapa pendidikan yang dipilih? Karena menurut studi yang kita lakukan, pendidikan itu menjadi salah satu kebutuhan utama untuk para keluarga di Indonesia. Karena itu kita ingin berkomitmen menyediakan fasilitas pendidikan yang bagus dan lengkap untuk mereka,” jelas Joseph Ijong Dachlan, Marketing Manager Kota Baru Parahyangan dalam wawancaranya bersama tim Berita 99 Indonesia, Kamis (27/07/2023).
Hal ini dilakukan tidak hanya dengan melengkapi kawasan KBP dengan sarana pendidikan formal seperti sekolah dan universitas, tetapi juga memasukkan elemen edukasi pada setiap fase pembangunan.
Pada tahap pembangunan gerbang misalnya, dibangun pula gedung jam matahari, gerbang 12 pilar, dan bola dunia di tengahnya.
“Jam matahari ini fungsinya sebagai science center, kemudian dilengkapi dengan gerbang 12 pilar yang merefleksikan 12 bulan. Lalu, kalau dilihat lebih dalam [pilarnya], ada pahatan-pahatan, kalender-kalender dari penjuru dunia, termasuk dari Indonesia. Nah, di bagian tengah, ada bola dunia yang terbuat dari batu lokal Padalarang,” jelasnya lebih lanjut.
Kota Baru Parahyangan Tumbuh sebagai Kota Mandiri Berkelanjutan
Sebagai kawasan dengan konsep kota mandiri, KBP juga tumbuh pesat sebagai kawasan hunian ideal bagi masyarakat.
Ini karena pembangunannya juga berfokus pada pola pengembangan berkelanjutan.
Ada tiga unsur yang menjadi pilar utama konsep ini, yakni unsur ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Ekonomi
“Ekonomi tentunya dari pengembangan fisik, lahan-lahan itu digarap dari lahan kosong sehingga menjadi satu kawasan. Dari segi lingkungan, kita harus sadar akan isu global crisis, climate change itu kan pengaruh ke bumi. Sementara dari aspek sosial, kita mempertimbangkan bagaimana efek kehadiran Kota Baru Parahyangan ke masyarakat sekitar,” kata Ijong.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kota mandiri ini berdiri di atas lahan seluas 1.800 hektare.
Sebagian besar lahan tersebut tadinya merupakan lahan kosong yang dipenuhi dengan pepohonan, semak belukar, dan lainnya.
Namun, kini di atasnya sudah ada sekitar 27 cluster perumahan yang menampung ribuan kepala keluarga.
Lingkungan
Adapun dari aspek lingkungan, Ijong menjelaskan bahwa sejak awal, pengembangan Kota Baru Parahyangan berkomitmen untuk mempertahankan 50 persen areanya sebagai ruang terbuka hijau.
Karena itu, masih terlihat rimbun pepohonan mengelilingi area residensial maupun komersial di KBP.
Tidak hanya itu, di sepanjang jalannya ada penanaman pohon tambahan yang membuat suasana perumahan terasa semakin sejuk.
Setiap klaster perumahan pun memiliki taman tematik tersendiri sebagai fasilitas umum tambahan.
Dengan begitu, area residensialnya akan tumbuh berdampingan dengan alam.
Sosial
Sementara di aspek sosial, KBP bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk melakukan upaya pemberdayaan.
Salah satu caranya adalah membina masyarakat untuk menghasilkan nilai ekonomi dari sumber daya yang ada melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
“KUBE ini sebenarnya diinisiasi oleh pemerintah, tetapi kita yang mengambil langkah konkretnya untuk merangkul beberapa desa-desa terdekat,” jelas Ijong.
Contoh produk yang sudah KUBE hasilkan adalah sabun dari bunga matahari.
Selain mendapatkan skill membuat produk sabun, warga juga mendapat pembekalan ilmu marketing atau cara memasarkan.
Lebih lanjut, area penanaman bunga matahari tersebut kini bisa menjadi sarana wisata yang mendorong pertumbuhan ekonomi warga.
Nah, sinergi antara unsur-unsur pembangunan berkelanjutan di atas merupakan bentuk komitmen Kota Baru Parahyangan sebagai kota mandiri berkelanjutan.
Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung yang Lengkap
Bagaimana jika kita lihat dari segi infrastruktur?
Kota mandiri satu ini juga menawarkan infrastruktur dan fasilitas yang lengkap untuk penghuninya.
Dari segi transportasi, kawasannya memiliki jalanan umum yang besar dan luas.
Lalu, ada Fly Over Simpang Padalarang yang menghubungkan gerbang Tol Padalarang Timur ke Kota Baru Parahyangan.
Artinya, penghuni bisa keluar-masuk area tol dengan mudah untuk bepergian antarkota.
Adapun dari segi fasilitas pendidikan, kawasan ini dilengkapi dengan delapan sekolah dan universitas, misalnya saja Damian School, Universitas Kristen Maranatha, dan lainnya.
Untuk sarana kesehatan, ada RS Cahya Kawaluyan dan RSIA Parahyangan.
Ada juga kawasan restoran, pertokoan, gym, area rekreasi, dan lainnya yang bisa penghuni akses dengan mudah.
Kehadiran infrastruktur dan fasilitas ini diharapkan dapat membuat kawasan ini bisa terus tumbuh sebagai area yang berfungsi secara mandiri tanpa bergantung pada kawasan lain.
***
Semoga informasi terkait Kota Baru Parahyangan di atas bermanfaat untukmu, ya.
Kunjungi laman Berita.99.co untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.
Cek juga Google News Berita 99.co Indonesia yang selalu menyajikan informasi ter-update seputar properti.
Kamu sedang bingung mencari rumah impian?
Membeli rumah kini bisa #segampangitu bersama www.99.co/id, lo.
Yuk, kunjungi lamannya sekarang juga!
***sumber foto: kotabaruparahyangan.com
