Baru-baru ini Knight Frank merilis laporan terbaru terkait indeks hunian global di dunia. Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia masih kalah jauh dari Filipina. Berikut informasi selengkapnya!
Global Residential City Index merupakan laporan pertumbuhan harga rumah di kurang lebih 150 kota di dunia.
Menurut laporan terbaru yang dirilis, Manila menempati posisi pertama dengan pertumbuhan mencapai lebih dari 10 persen.
Lantas, bagaimana dengan pertumbuhan harga rumah di Indonesia?
Yuk, simak laporan Indeks Hunian Global selengkapnya berikut ini!
Laporan Indeks Hunian Global Kuartal III/2020
Berdasarkan data yang dirilis oleh Knight Frank, pertumbuhan harga hunian di dunia mengalami peningkatan menjadi 4,7 persen di kuartal III/2020.
Ini lebih besar dibandingkan dengan kuartal II/2020 yang hanya sebesar 4,1 persen.
Bahkan, beberapa kota besar mengalami kenaikan yang cukup besar, yakni lebih dari 10 persen.
Artinya, permintaan hunian di sejumlah daerah masih cukup baik meski terkena dampak pandemi sepanjang 2020.
Di antara berbagai kota yang mengalami pertumbuhan pesat, Manila sukses menduduki peringkat pertama.
Ibukota dari Filipina ini mengalami pertumbuhan hingga 35 persen secara tahunan, Sahabat 99.
Pasalnya, permintaan hunian di kota ini masih kuat sepanjang tahun 2020 dan bahkan meliputi demand akan proyek-proyek kelas atas.
Selain Manila, berikut beberapa kota lainnya yang mengalami pertumbuhan pesat sepanjang kuartal III/2020:
- Manila 34,9 persen
- Izmir 27,8 persen
- Ankara 27,2 persen
- Istanbul 25,7 persen
- St Petersburg 18,6 persen
- Seoul 14,7 persen
Salah satu penyebab kuatnya permintaan di kota-kota tersebut adalah karena suku bunga yang cenderung turun.
Serta instrumen stimulus fiskal dari pemerintah yang cukup besar di sana.
Efeknya, permintaan pasar masih tetap kuat dan sebagian besar justru bersifat domestik.
Pertumbuhan Harga Hunian di Indonesia
Lantas bagaimana dengan kota Jakarta?
Masih berdasarkan data yang sama, harga hunian di Jakarta juga disebut mengalami kenaikan.
Hanya saja, pertumbuhannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan Manila.
Pertumbuhan harga hunian di Jakarta hanya mencapai angka 1,2 persen dan berada di peringkat 117.
Namun, angka ini masih lebih baik dibandingkan beberapa ibukota negara lainnya yang justru mengalami penurunan.
Misalnya saja Kuala Lumpur, Malaysia, yang mengalami penurunan sebesar -1,5 persen di kuartal III/2020.
Atau Dubai yang mengalami penurunan hingga -8,1 persen.
Di Indonesia sendiri, tampaknya pertumbuhan harga rumah masih terhambat oleh penyesuaian suku bunga oleh bank dan situasi pandemi yang tak kunjung stabil.
***
Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya seputar properti di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi 99.co/id untuk menemukan hunian impianmu.
Ada beragam pilihan rumah siap huni dengan harga bersahabat seperti kawasan Amanda Summarecon.