Berita Ragam

Jarang Orang Tahu, Inilah Manfaat Tumbuhan Paku untuk Tanaman Hias dan Kehidupan Sehari-hari!

3 menit

Manfaat tumbuhan paku untuk tanaman hias antara lain sebagai pupuk yang menyuburkan tanah. Mau tahu apa saja manfaat lainnya? Simak ulasan selengkapnya di sini!

Tanaman paku merupakan salah satu tumbuhan yang spesiesnya cukup banyak.

Di Indonesia sendiri, jenis tanaman paku yang populer adalah pakis haji atau suplir.

Tidak hanya sebagai tanaman hias, tanaman paku juga memiliki manfaat tersendiri.

Manfaat Tumbuhan Paku untuk Tanaman Hias

manfaat tumbuhan paku untuk tanaman hias

sumber: review.bukalapak.com

Beberapa tumbuhan paku yang sering dimanfaatkan antara lain

  • semanggi (Marsilea crenata),
  • paku rane (Selaginella plana),
  • paku sawah (Azolla pinnata),
  • suplir (Adiantum cuneatum), dan
  • paku rusa (Platycerium bifurcatum).

Adapun manfaat tumbuhan paku untuk tanaman hias antara lain sebagai berikut:

1. Menyuburkan Tanah

Tanaman paku air memiliki manfaat untuk kesuburan tanah.

Tumbuhan ini dapat membantu menyuburkan jenis tanah pertanian.

Pasalnya, paku air bersimbiosis dengan alga biru jenis anabaena azolae yang mampu mengikat nitrogen dari udara.

2. Menjadi Tanaman Hias

Tumbuhan paku juga dapat dimanfaatkan untuk tanaman hias.

Adapun beberapa jenis tumbuhan paku yang cantik sebagai dekorasi di rumah seperti

  • selaginela,
  • platycerium,
  • adiantum, dan
  • asplenium.

3. Menjadi Pupuk

Tumbuhan paku juga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk, lo!

Kamu bisa memanfaatkannya untuk pupuk hijau seperti tanaman azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena axolla.

Selain itu, tumbuhan paku juga dapat bermanfaat untuk melindungi tanaman lain.

4. Menjadi Sayuran

Selain memiliki tampilan yang cantik sebagai tanaman hias, beberapa jenis tanaman hias paku-pakuan juga dapat dikonsumsi layaknya sayuran.

Contoh tanaman hias paku-pakuan yang dapat dikonsumsi adalah daun pakis dan daun semanggi.

5. Menjadi Obat Herbal

Tanaman hias paku-pakuan juga dapat dimanfaatkan menjadi obat herbal.

Lycopodium clavatum dan Aspidium filixmas merupakan beberapa tanaman paku yang banyak digunakan sebagai bahan campuran obat herbal.

Mengenal Tumbuhan Paku Lebih Jauh

manfaat tumbuhan paku untuk tanaman hias

sumber: satujam.com

Tumbuhan paku atau pakis-pakisan ini termasuk dalam kingdom Plantae, yaitu Pteridophyta.

Paku-pakuan atau pakis-pakisan merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem, tetapi tidak berbiji.

Mereka menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya.

Dilansir dari zenius.net, menurut Kinho, seorang peneliti dari Balai Penelitian Kehutanan Manado, Pteridophyta merupakan suatu divisi tumbuhan yang sudah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus).

Itu berarti tubuhnya bisa dibedakan dalam tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan daun.



Klasifikasi Tumbuhan Paku

klasifikasi tumbuhan paku

sumber: kelaspintar.id

Masih dilansir dari zenius.net, menurut Gembong Tjitrosoepomo, dalam buku Morfologi Tumbuhan (2005), Pteridophyta memiliki jenis yang heterogen, baik dari segi habitatnya maupun cara hidupnya.

Tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi paku sejati (pteropsida), paku purba (psilopsida), paku ekor kuda (sphenopsida), dan paku kawat (lycopsida).

Paku Kawat (Lycopsida)

Paku kawat atau lycopsida merupakan jenis tumbuhan paku yang termasuk dalam heterospora, yaitu dapat menghasilkan dua macam spora (mikrospora dan makrospora).

Ciri-ciri klasifikasi tumbuhan paku ini berdaun kecil dengan susunan spiral dan memiliki batang seperti kawat.

Sporangiumnya akan muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus. Biasanya paku kawat hidup di daratan.

Contoh paku kawat: Lycopodium clavatum.

Paku Purba (Psilopsida)

Sesuai dengan namanya, paku purba merupakan tumbuhan paku yang keberadaannya sudah hampir punah.

Tumbuhan paku purba juga sering disebut sebagai paku telanjang, karena sporangium-nya terbuka.

Tumbuhan ini sudah ada sejak zaman purba dan saat ini ditemukan dalam bentuk fosil.

Mereka tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati, tapi tetap memiliki pembuluh angkut xilem dan floem.

Daun paku purba berbentuk kecil, bahkan ada yang tidak berdaun.

Meskipun jenis paku purba banyak yang ditemukan dalam bentuk fosil seperti Rhynia major, masih ada spesies yang masih ada sampai saat ini, yaitu Psilotum.

Contoh tumbuhan paku purba: Psilotum nudum dan Rhynia major.

Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)

Sesuai namanya, tumbuhan paku jenis ini disebut sebagai paku ekor kuda karena bentuknya yang menyerupai ekor yang memanjang.

Masa hidup tanaman paku ini bisa berusia tahunan.

Adapun ciri tanaman ini adalah batangnya berwarna hijau, beruas, berlubang di tengah, dan bisa bercabang.

Lubang di tengah tersebut berperan dalam proses fotosintesis sebagai pengganti daun.

Contoh tumbuhan ekor kuda: Equisetum arvense.

Paku Sejati (Pteropsida)

Pteropsida atau tumbuhan paku sejati juga biasa disebut sebagai tumbuhan pakis.

Disebut sejati, karena tumbuhan paku jenis ini memiliki akar, batang, dan daun sejati.

Tumbuhan paku memiliki daun muda yang menggulung yang disebut circinate. B

Di antara jenis klasifikasi tumbuhan paku, jenis inilah yang paling banyak spesiesnya.

Batang paku sejati tumbuh di atas permukaan tanah secara tegak dan ada juga yang terbenam ke bawah tanah. Penyebaran spora dibantu oleh angin ke berbagai daerah.

Contoh paku sejati: Adiantum cuneatum (suplir) dan Asplenium nidus (paku sarang kuda).

***

Itulah manfaat tumbuhan paku untuk tanaman hias.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Sahabat 99!

Baca artikel menarik dan terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Ingin miliki rumah masa depan seperti di Citra Garden City?

Temukan beragam pilihan rumah hanya di situs properti 99.co dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu.



Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts