Berita Ragam

Ini Alasan Mengapa Nabi Orang Arab. Karena Bahasa Arab Istimewa?

3 menit

Mungkin selama ini kamu bertanya-tanya mengapa nabi orang Arab dan diutus di Kota Mekah bukan di Jakarta atau Bandung? Apakah alasan dipilihnya Arab sebagai negara para nabi? Simak ulasannya!

Seperti yang kita semua tahu bahwa Nabi Muhammad saw. adalah orang Arab.

Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa nabi berasal dari Arab dan bukan dari Indonesia?

Terdapat sejumlah alasan mengapa nabi diturunkan di jazirah Arab.

Dilansir dari laman islam.nu.or.id, selain pertimbangan moral, secara geografis negara Arab strategis untuk pijakan pertama agama Islam.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya di bawah ini!

Mengapa Nabi Orang Arab bukan di Indonesia?

1. Keberadaan Baitullah

Foto Ka'bah pada Tahun 1953

Sebelum Rasulullah diutus, Allah telah menentukan bahwa Baitullah (Ka’bah) dibangun di jantung Jaziratul Arab, yaitu Kota Mekah.

Allah Swt. berfirman:

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (Ali Imran: 96).

Jadi jauh sebelum Nabi Muhammad saw. dilahirkan di Makkah, kota tersebut sudah disiapkan untuk menerima kehadirannya.

Di Kota Mekah pula Allah telah mengukuhkan dakwah bapak para nabi, yaitu Ibrahim.

Dengan segala bentuk keistimewaan itu, kawasan yang penuh berkah ini memang layak menjadi fondasi bagi dakwah Islam.

Terlebih banyak orang yang berkunjung ke negara ini. Mulai dari para jamaah haji, para pedagang, demikian juga para sastrawan dan juga penyair.

Keadaan ini tentunya akan mempermudah dakwah agama Islam.

2. Faktor Bahasa

Ketika nabi diutus, Jazirah Arab yang demikian luas hanya memiliki satu bahasa untuk komunikasi di antara mereka, yaitu Bahasa Arab.

Bahasa Arab yang dipakai oleh para penduduk Jazirah Arab termasuk bahasa yang sangat tua.

Semakin tua, sebuah bahasa akan semakin kaya dengan kosakata dan semakin sempurna tata bahasanya.

Jika dibandingkan dengan berbagai macam bahasa yang ada di dunia, kita akan dapatkan bahwa bahasa Arab sedemikian istimewa dibandingkan bahasa-bahasa yang lain.

3. “Ummi”-nya Bangsa Arab

Alasan selanjutnya mengapa nabi orang Arab adalah karena kondisi bangsa Arab yang mayoritasnya ummi, yaitu tidak bisa membaca dan menulis.

Di dalam Al Qur’an Allah berfirman,

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ



“Orang-orang yang mengikut Rasul (yang merupakan) Nabi yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis tulisan) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,

yang menyuruh mereka mengerjakan hal-hal yang makruf dan melarang mereka dari hal-hal yang mungkar, menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk, dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.

Orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) adalah orang-orang yang beruntung.” (Al A’raf: 157)

4. Kepolosan Bangsa Arab

Kepolosan yang dimaksud adalah bahwa bangsa Arab kala itu adalah bangsa yang belum terkontaminasi oleh peradaban yang ada di sekitarnya.

Pikiran mereka belum dicemari berbagai macam filsafat yang rumit.

Seperti ke-ummi-an mereka, kepolosan bangsa Arab ini adalah untuk menyingkirkan keraguan dari dada semua manusia.

Kalau saja nabi yang diutus Allah Swt. itu lahir dari kalangan intelektual yang menguasai kitab-kitab filsafat, sejarah-sejarah bangsa dan peradaban seperti bangsa Yunani, Romawi dan Persia, pastilah orang akan menganggap Islam merupakan buah pikir manusia, bukan wahyu.

5. Letak yang Strategis

gambar perumahan di timur tengah

Jika ditinjau dari letak geografis, Jazirah Arab yang dipilih oleh Allah Swt. sebagai tempat kelahiran dakwah Islam ini karena letaknya yang begitu strategis.

Bahkan sebagian ulama menyebutkan bahwa Jazirah Arab adalah bagian tengah dari peradaban dunia.

Al Imam Al Qurthubi di dalam tafsirnya bahkan menyebutkan bahwa Ka’bah adalah pertengahan bumi.

“Namun hendaknya Anda jangan membayangkan dunia seperti di zaman kita sekarang. Tapi bayangkanlah dunia di masa pengutusan Rasulullah, sebelum adanya penemuan benua baru dan perpindahan besar-besaran manusia ke sana.”

Letak yang strategis ini akan semakin terbukti dengan perjalanan penyebaran Islam di masa-masa Khulafaur Rasyidin dan kerajaan-kerajaan Islam setelahnya.

6. Fanatisme Kesukuan

Dahulu sistem sosial yang berlaku pada kebanyakan bangsa Arab adalah sistem qabily (kesukuan).

Maka hubungan kekerabatan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sistem sosial kemasyarakatan semacam ini.

Ketika Nabi Muhammad Saw. mulai berdakwah, beliau mendapatkan perlindungan dan pertolongan yang signifikan dari qabilah beliau, Bani Hasyim, terutama dari paman beliau Abu Thalib.

***

Itulah alasan mengapa nabi orang Arab.

Simak juga artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian impian di Tangerang?

Temukan beragam pilihan perumahan seperti di Sutera Winona hanya di 99.co/id dan Rumah123.com, karena kami memang #AdaBuatKamu.



Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts