Ingin tahu apa itu rumah sehat beserta syarat dan manfaat yang bisa didapat? Baca sampai tuntas uraian di bawah ini, yuk!
Setiap orang pasti menginginkan hal terbaik untuk hunian mereka.
Pasalnya, rumah yang tidak dipikirkan baik-baik pembangunannya bisa berpengaruh pada kondisi penghuni, baik itu jangka pendek dan panjang.
Untuk mencegah dampak buruk yang terjadi, tak ada salahnya untuk menjadikan hunian yang masuk kategori rumah sehat sesuai aturan Kemenkes.
Bagi yang ingin menggali konsep hunian ini lebih dalam, kali ini tim Berita 99.co Indonesia berkesempatan untuk mewawancarai Cipta Hadi, direktur utama Awanama Studio dalam program Tanya Pakar.
Yuk, langsung simak ulasannya berikut ini!
Apa Itu Sebenarnya Rumah Sehat?
Cipta Hadi menerangkan bahwa rumah sehat adalah rumah yang membuat penghuninya bisa sehat.
Sehat yang dimaksud di sini ditinjau dari dua sisi, yakni sisi fisik dan psikologis.
“Ini juga sejalan dengan yang kami praktekkan di Awanama, ada yang namanya human well-being, kesejahteraan manusia atau penghuni rumahnya,” tutur Cipta saat diwawancarai via Google Meet pada Rabu (15/11/2023).
Kedua hal ini begitu penting untuk diperhatikan mengingat ada yang dinamakan dengan sick building syndrome.
Menurut Cipta, sick building syndrome dipicu oleh rumah yang tidak sehat seperti tidak ada bukaan cahaya, udara alami, dan manusia yang terus menerus beraktivitas di dalam ruangan.
“Jadi kebalikannya. Jika kita bicara rumah sehat, secara fisik, rumahnya harus punya cahaya dan udara alami yang masuk ke dalam rumah. Masuk di sini sebenarnya banyak diskursusnya karena masih bisa diukur dan ada hitungannya. Namun, intinya udara dan cahayanya pas,” tuturnya.
Selain kedua hal tersebut, arsitek kepala ini menuturkan bahwa view di luar rumah juga perlu diperhatikan.
“Ini berkaitan dengan psikis tadi atau mental. Jadi, ketika rumah itu tertutup, gak ada view dan bukaan ke luar, itu bisa mengakibatkan penghuni mengalami sick building syndrome tadi. Rumah sehat perlu adanya bukaan yang cukup untuk punya akses view ke taman hijau, ke langit, dan ke ruang luar.”
Syarat Hunian Dianggap sebagai Rumah Sehat
Saat ditanya terkait syarat hunian agar dianggap sebagai rumah sehat, Cipta menyebutkan bahwa adanya bukaan cahaya dan udara alami yang masuk ke rumah adalah dua hal yang harus terpenuhi.
Di samping itu, ada beberapa hal yang bisa dikategorikan sebagai syarat rumah sehat.
“Dari situ ada turunan-turunannya. Misalkan masalah biologis tadi, kenyamanan termal. Jadi, ruangan itu enggak terlalu panas, tetapi juga tidak lembap. Suhu yang tidak nyaman ini membuat penghuni butuh AC yang akhirnya dapat memicu sick building syndrome tadi,” ujar lulusan Universitas Pendidikan Indonesia ini.
Dari sisi psikologis, Cipta menambahkan bahwa faktor ini bisa saja berbeda untuk masing-masing orang karena perbedaan preferensi.
Menurutnya, ada orang yang tidak nyaman ketika berada di ruang sempit, tetapi ada juga orang yang tak nyaman di ruang gelap.
Manfaat yang Bisa Didapat Penghuni Rumah Sehat
Jika ditilik, banyak syarat yang harus dipenuhi guna membuat rumah sehat.
Meski terkesan bikin ribet, nyatanya ada manfaat yang didapat penghuni sangatlah besar.
“(Manfaat yang didapat) tentunya dalam jangka panjang karena bagi banyak keluarga, satu rumah itu untuk selamanya gitu, makanya rumah itu harus sehat. Efek dalam jangka panjang ketika ada rumah sehat adalah berkehidupan saat bekerja di rumah terasa lebih baik,” kata Cipta.
Edukasi soal Rumah Sehat yang Masih Minim
Sayangnya, saat ini, masih banyak masyarakat masih belum mengetahui apa itu rumah sehat.
Hal tersebut, ucap Cipta, termasuk kendala yang mereka hadapi ketika membangun rumah klien-kliennya.
“Masyarakat yang belum teredukasi dengan baik soal apa itu rumah sehat. Misalkan saja, pentingnya jendela dan bukaan itu tidak dipertimbangkan sebagai suatu kebutuhan pengguna rumah karena memilih ruangan yang lebih besar dan tampilan rumah yang aesthetic,” ucap direktur utama Awanama.
Kondisi ini tak lepas dari andil banyak pihak seperti developer, arsitek, dan pemerintah.
Cipta menuturkan bahwa masyarakat saat ini hanya memiliki opsi rumah sesuai yang ditawarkan saja.
Oleh karenanya, ia berharap bahwa ke depannya, pihak-pihak terkait mampu bersinergi untuk menggaungkan rumah sehat agar masyarakat teredukasi dan punya lebih banyak opsi terkait hunian yang akan mereka tinggali.
“Berbagai pihak inilah yang harusnya mulai punya action-nya masing-masing. Pemerintah mengeluarkan regulasi tentang rumah sehat itu seperti apa. Lalu, developer harus punya concern ke arah sana, jangan hanya memikirkan sisi ekonomisnya saja. Terakhir, arsitek juga harus tetap memperjuangkan apa yang sudah dipelajari,” tambahnya.
***
Semoga pembahasan serba-serbi rumah sehat di atas dapat bermanfaat untuk Property People, ya.
Pantau terus artikel properti terbaru dengan mengakses laman Berita 99.co Indonesia dan laman Google News kami!
Cek ketersediaan beragam pilihan rumah terbaik dengan mengakses www.99.co/id karena proses pencariannya pasti #SegampangItu.
**gambar cover: Unsplash/Dulkimso Hakim Santoso