Berita Berita Properti

Mengenal Semen Instan: Kelebihan hingga Kekurangan yang Dimilikinya. Material Terbaik yang Praktis dan Efisien!

2 menit

Perihal membangun rumah, pastinya tidak akan terlepas dari penggunaan material semen. Terdapat banyak jenis semen yang sering digunakan, salah satu yang paling populer adalah semen instan. Yuk, kenali lebih jauh tentang semen instan pada artikel ini!

Perkembangan teknologi yang semakin pesat turut membantu material bangunan menjadi ikut berkembang, tak terkecuali pada material semen.

Kini, semen sudah hadir dengan beragam jenis, dari yang harus diolah secara manual hingga secara instan.

Untuk semen instan, material ini menjadi produk termutakhir dari perkembangan teknologi pada bahan bangunan.

Material tersebut dipercaya dapat membuat pengerjaan bangunan menjadi lebih praktis dan mudah.

Apabila kamu tertarik menggunakan material tersebut sebagai bahan bangunan, yuk kenali lebih jauh mengenai kegunaan, kelebihan, dan kekurangan pada artikel ini!

Apa Itu Semen Instan?

semen instan

Sebelum mengenali lebih jauh tentang kegunaan, kelebihan, dan kelemahan semen instan, alangkah lebih baik untukmu mengetahui definisinya.

Semen instan adalah material bangunan berupa semen yang praktis digunakan.

Tanpa perlu dicampur dengan bahan lainnya, material ini bisa digunakan dengan hanya mencampur semen dan air.

Biasanya, jenis semen ini memiliki kandungan berupa

  • semen PC1,
  • pasir khusus,
  • bahan pengisi (premium filler), dan
  • bahan tambahan (aditif) lainnya.

Kegunaan Semen Instan

Bahan bangunan yang sering disebut mortar ini memiliki daya rekat yang lebih kuat.

Dengan begitu, material ini sering digunakan sebagai perekat antar-material bangunan, seperti menempelkan ubin keramik ke dinding atau merekatkan bata yang ditumpuk.

Perlu diingat, setiap mortar memiliki daya rekat yang berbeda sehingga harus dipastikan bahwa material yang dipadukan harus tidak mudah retak.

Kelebihan Semen Instan

1. Praktis Saat Dicampur

semen instan



Mengingat bahannya yang serba instan, material ini tidak membutuhkan tambahan bahan seperti pasir, sebagaimana campuran semen biasa.

Pasalnya, material ini hanya perlu mencampurkan semen dengan air, kemudian aduk, dan semen sudah siap digunakan.

2. Daya Rekat Kuat

Jenis semen ini mengandung banyak material tambahan yang berkualitas membantu semen untuk mendapatkan daya rekat yang lebih kuat, agar bangunan jadi lebih kokoh.

Tak heran jika semen ini sering ditemukan pada pembangunan konstruksi bangunan high-rise.

3. Hasil Akhir yang Rapi

Kemudian, bahan homogen pada semen tersebut juga membuat hasil akhirnya jauh lebih halus, estetis, dan rapi.

Campuran homogen pada jenis semen ini juga mampu meminimalkan retak yang sering ditemukan pada campuran semen biasa.

Kekurangan Semen Instan

1. Harga Cenderung Lebih Mahal

mahal

Dari segi harga, material instan ini dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang biasa sebab kandungannya yang lebih kaya.

Namun, mengingat semen biasa memerlukan pasir, memilih mortar mungkin bisa meringankan beban biaya material tambahan.

2. Waktu Pengerjaan Lebih Singkat

Waktu pengerjaan yang lebih ringkas juga menjadi faktor penting dalam memilih semen ini.

Dengan begitu, walaupun harus merogoh kocek yang lebih, pengerjaan juga bisa lebih hemat karena waktu pembuatannya jadi lebih singkat.

3. Material yang Tidak Fleksibel

Walaupun mengandung komposisi yang sudah diatur, campuran mortar yang tidak fleksibel dapat berdampak pada bujet pembangunan karena tambahan biaya untuk membeli campuran bahan yang berbeda-beda.

Maka dari itu, semen biasa dinilai lebih baik karena dapat dibentuk komposisi campuran sesuai keperluan.

***

Semoga artikel ini bisa menginspirasimu ya, Sahabat 99.

Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari perumahan impian di Kota Bandung?

Kunjungi 99.co/id dan temukan beragam pilihan perumahan seperti di Hquarters Bandung.



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts