Meteran listrik kerap kali ditemukan di bangunan rumah maupun gedung bertingkat. Ketahui seluk-beluknya di sini, yuk!
Pemasangan listrik di area perumahan maupun perkantoran menjadi hal yang wajib dilakukan.
Seperti yang kita tahu, listrik adalah sumber kehidupan. Tanpa adanya listrik tentunya kita akan kesulitan dalam melakukan segala aktivitas.
Ketika melakukan pemasangan instalasi listrik, bukan hanya kabel saja yang akan dipasang pada bangunan, melainkan juga meteran.
Meteran listrik mungkin saja menjadi istilah yang tak asing bagi Property People, tapi apakah kamu mengetahui fungsi dari perangkat tersebut?
Pada dasarnya, alat yang satu ini memiliki fungsi yang sangat krusial untuk melihat pemakaian daya listrik dari masing-masing pengguna.
Selain itu, meteran pun memiliki banyak jenisnya.
Agar kamu lebih memahami mengenai perangkat yang satu ini, simak ulasannya di bawah, ya!
Apa Itu Meteran Listrik?
Meteran listrik atau yang juga dikenal sebagai KwH meter adalah alat untuk mengukur seberapa banyak energi listrik yang digunakan oleh para pengguna setiap harinya.
Dengan adanya perangkat tersebut, para pengguna maupun petugas bisa dengan mudah melihat besaran daya listrik yang digunakan.
Mengingat fungsi yang dimilikinya, meteran menjadi alat elektronik yang wajib ada di rumah, sekolah, kantor, atau bangunan lain yang memerlukan energi listrik.
Jenis-Jenis Meteran Listrik
Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa jenis meteran yang saat ini tersedia di pasaran. Di antaranya adalah:
1. Meteran Listrik Analog
Meteran analog adalah jenis meteran yang hadir pertama kali dan banyak digunakan di Indonesia.
Ciri khas dari KwH meter ini adalah terdapat counter digit yang bisa menampilkan jumlah pemakaian energi yang digunakan per harinya.
Biasanya, jenis meteran ini digunakan oleh pelanggan yang menggunakan metode biaya pascabayar.
2. Meteran Listrik Digital
Jenis meteran ini sering ditemui di komplek perumahan besar.
Meteran digital sendiri adalah jenis KwH meter yang digunakan dengan menerapkan bantuan teknologi digital.
Berbeda dengan meteran analog yang memiliki counter digit untuk menunjukkan daya pemakaian listrik, meteran digital memiliki layar LCD untuk menunjukkan pemakaian daya dari setiap pengguna.
3. Smart Meter
Dikutip dari Kompas.com, smart meter adalah suatu perangkat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi konsumsi listrik secara otomatis.
Jenis meteran yang satu ini juga dikenal sebagai meteran pulsa, karena penggunaannya menggunakan pulsa atau token yang dijadikan sebagai metode pembayarannya.
Bagi mereka yang menggunakan jenis meteran ini, diharuskan membeli token terlebih dahulu agar bisa menikmati energi listrik.
Fungsi Meteran Listrik
1. Media Pemutus Arus Listrik
Fungsi meteran yang utama adalah bisa digunakan sebagai media atau saklar untuk memutus aliran ketika terjadi korsleting.
Seperti yang diketahui, korsleting listrik menjadi masalah yang sangat berbahaya.
Salah satu masalah yang paling fatal adalah terjadinya peristiwa kebakaran rumah.
2. Membatasi Penggunaan Daya Listrik
Tak hanya bisa digunakan untuk mengetahui jumlah energi dan memutus aliran saja, meteran juga berfungsi sebagai pembatas daya.
Ketika melakukan pemasangan listrik, biasanya pelanggan dan pihak PLN memiliki kontrak tertentu yang berisi mengenai penggunaan daya listrik yang tak boleh melebihi batas.
Nah, KwH meter ini memiliki tugas utama untuk mengontrol penggunaan daya listrik dari pelanggan.
3. Alat untuk Mendeteksi Pulsa Listrik
Selanjutnya, fungsi meteran listrik adalah untuk mendeteksi token pulsa.
Hal ini menjadi sangat berguna jika kamu menggunakan smart meter.
Dengan adanya alat ini, kamu dapat mendeteksi sisa pulsa yang masih tersedia sekaligus menjadi pengingat bagi pelanggan untuk segera melakukan pengisian ulang jika listrik akan habis.
Prinsip Kerja Meteran
1. Meteran Analog
Agar bisa bekerja dengan baik, jenis meteran ini membutuhkan tujuh elemen, yakni kumparan tegangan, elemen penggerak, gelar mekanik, serta kumparan arus.
Kemudian, juga terdapat rem magnet yang terbuat dari piringan aluminium, terminal klem, dan name plate.
Untuk prinsip kerjanya, meteran analog menggunakan metode induksi medan magnet.
2. Meteran Digital
Meteran digital membutuhkan dukungan layar LED berwarna hijau dan merah, layar LCD, label wiring, keypad karet, name plate, terminal block, terminal cover, dan port MCB.
Selain itu, jenis meteran ini juga dilengkapi dengan sensor khusus yang bertugas untuk menghitung energi yang digunakan.
Secara umum, meteran digital akan memproses sinyal analog menjadi sinyal digital. Kemudian, meteran digital akan menghitung besaran energi yang digunakan.
Hasil yang didapatkan akan terhubung ke layar LCD sehingga bisa dilihat langsung oleh para pelanggan.
***
Nah, itulah serba-serbi mengenai meteran listrik yang perlu diketahui.
Semoga membantu!
Baca juga informasi lainnya seputar kabar properti di Berita 99.co.
Ikuti terus akun Google News kami agar tak ketinggalan berita terbaru, ya.
Sedang mencari rumah impian seperti di The Billabong Soeta?
Dapatkan berbagai penawaran menarik untuk memiliki hunian impian di 99.co/id dengan mudah karena kami selalu #AdaBuatKamu.