Berita Ragam

5 Mitos Makam RA Kartini dan Beberapa Kisah Mistis Lainnya

3 menit

Setiap menjelang hari kelahirannya, makam RA Kartini selalu ramai oleh peziarah dari berbagai wilayah. Apakah benar makam ini dikeramatkan?

Raden Ayu (R.A.) Kartini Djojo Adhiningrat atau R.A Kartini, lahir 21 April 1879 Jepara dan wafat pada 17 September 1904 di Rembang, Jawa Tengah.

Tempat terakhir kehidupan beliau tersebut sekaligus menjadi tempat peristirahatannya yang terakhir.

Kini, makam Raden Ayu Kartini menjadi sebuah tempat wisata religi yang cukup populer dikunjungi peziarah.

Apalagi menjelang hari kelahirannya, biasanya jumlah pengunjung makin membludak.

Ternyata, kehadiran pengunjung tidak hanya terpikat oleh sosok beliau sebagai pahlawan pejuang perempuan.

Selain itu, banyak juga yang datang untuk mendulang tuah keberuntungan akibat banyaknya mitos di makam Kartini.

Percaya tak percaya, berikut ini sejumlah mitos makam RA Kartini yang paling banyak dipercaya masyarakat.

5 Mitos dan Kisah Mistis Makam RA Kartini

1. Dilarang Foto Sambil Berdiri

Mitos ini mungkin termasuk yang paling terkenal di antara mitos-mitos lainnya.

Konon, siapapun yang berziarah ke makam RA Kartini tak diperbolehkan untuk berfoto sembari berdiri.

Namun, ternyata ini bukan sekadar mitos belaka.

Usut punya usut, mitos ini muncul bukan karena alasan mistis melainkan karena alasan etika.

Ya, setiap peziarah tak diperkenankan berfoto sambil berdiri untuk menghormati sosok Raden Ayu Kartini.

Hal ini pun turut diamini oleh juru kunci makam RA Kartini, Sahid (65).

“Ngambil foto harus duduk. Karena kesopanan, kalau berdiri enggak sopan. Untuk menghormati Bu Kartini,” terang Sahid seperti dikutip Detik Travel.

Baca Juga:

Fakta & Mitos Di Balik 7 Bahaya Bulu Kucing Bagi Kesehatan Manusia

2. Dipercaya Mengabulkan Banyak Doa

Ternyata, banyak sekali masyarakat Indonesia yang menganggap makam RA Kartini sebagai sebuah makam keramat.

Salah satu buktinya yaitu banyaknya pengakuan peziarah yang menyebut doa-doanya di tempat ini banyak dikabulkan.

Bahkan, tak sedikit peziarah yang datang kembali setelah permintaan mereka terkabul.

makam ra kartini

Sumber: tribunnews.com

Hal ini pun dikonfirmasi oleh mantan juru kunci makam Kartini, Nurani.

“Pernah ada pengunjung yang kembali berziarah setelah berhasil niatnya membeli mobil kol, atau anaknya berhasil sekolahnya.



Malah tempo hari pimpinan sebuah majalah wanita di ibu kota datang kemari karena majalahnya laku,” papar Nurani.

Meskipun begitu, sebetulnya juru kunci dan pihak makam tak mengizinkan kompleks makam menjadi tempat ngalap atau tempat bertapa.

3. Juru Kunci Makam Dipilih Langsung Oleh RA Kartini

Mitos selanjutnya dialami oleh sosok juru kunci makam RA Kartini bernama Sahid.

Warga asal Dukuh Mudal, Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang ini menjadi juru kunci setelah ditunjuk langsung oleh Eyang Kartini.

Ia mengaku, tidak memiliki hubungan darah apalagi silsilah keluarga dengan pahlawan perempuan ini.

Sahid pun mengaku terheran-heran kenapa ia dipilih sebagai juru kunci.

4. Banyak Peziarah Datang Ke Makam Atas Undangan RA Kartini

Lain lagi kisah yang dialami oleh sebagian peziarah berikut ini.

Banyak peziarah yang mengaku datang berziarah setelah mendapat undangan atau ajakan langsung dari Raden Ayu Kartini.

Kisah ini menjadi mitos populer karena makin banyaknya pengakuan serupa dari sejumlah peziarah lainnya.

makam ra kartini

Salah satu contohnya dialami seorang ibu dari Kediri.

Ia mengaku didatangi dan diminta langsung oleh Kartini untuk berziarah ke makamnya dengan membawa tujuh kembang melati.

Ada juga seorang peziarah dari Jepara yang mengaku ditampakkan sosok Kartini di kamarnya secara tiba-tiba saat tengah membaca buku.

Mereka yang ditampakkan sosok RA Kartini umumnya belum pernah berziarah ke makam ini.

5. Mitos Batu Aji yang Berkhasiat

Mitos makam RA Kartini yang terakhir ini juga dialami oleh mantan juru kunci makam, Nurani.

Ia mengaku memiliki sebutir batu aji yang konon berasal dari Eyang Djajadi, abdi terkasih R. M. Sosrokartono, kakak kandung Kartini.

Konon, batu aji tersebut berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

Nurani mengaku diberikan batu aji tersebut dari seorang famili yang mendapatkan wangsit langsung dari Raden Ayu Kartini.

Nurani menerangkan, kabarnya batu tersebut adalah warisan Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit.

Baca Juga:

7 Mitos Burung Perkutut Gaib | Sumber Keberuntungan Juga Malapetaka

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!

Daripada disimpan dan dibaca sendiri, mending share artikel ini ke media sosial yuk.

Jangan lupa bookmark blog 99.co Indonesia untuk informasi menarik lainnya.

Ingin cari properti? Pastikan untuk mencarinya di 99.co/id.



Elmi Rahmatika

Lulusan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia yang suka menulis seputar gaya hidup dan sastra remeh-temeh. Sejak 2019 bergelut di dunia properti dan penulisan konten SEO di 99 Group. Di waktu senggang senang baca apa saja dan jalan-jalan.
Follow Me:

Related Posts