Mitos beli rumah yang keliru dan menyesatkan, tak boleh jadi penghalang. Jangan sampai termakan isu belaka!
Perkembangan properti di Indonesia kian berprospek baik, ditambah dengan banyaknya pengembang residential yang meningkatkan pembangunan di kota-kota penyangga.
Bagi Sahabat 99 yang sedang dalam proses pencarian rumah baru, pasti akan dihadapkan dengan beberapa hal yang bisa mempengaruhi pikiran.
Entah itu dimulai dari lokasi rumah, apakah harus membeli rumah baru atau bekas dan masih banyak lagi.
Ternyata, ada mitos membeli rumah yang harus kita abaikan supaya tidak termakan omongan yang menyesatkan.
Enggak ada salahnya kita pahami agar lebih tercerahkan dan tidak terjebak dengan mitos beli rumah yang sesat.
Apa saja, ya? Ini dia!
5 Mitos Beli Rumah yang Menyesatkan di Kalangan Masyarakat
1. Beli dari Broker Lebih Mahal
Faktanya, harga rumah belum tentu lebih mahal loh bila kita membelinya melalui broker.
Pada dasarnya, broker sendiri adalah pihak yang memang paling mengerti tentang jual beli rumah…
Bagaimana prospek suatu lokasi hingga mengurus proses KPR.
Broker pun mampu memberikan pelayanan dan jasa gratis hingga transaksi selesai.
Bila ragu, Sahabat 99 bisa bertanya pada rekan kerja atau saudara yang pernah menggunakan jasa tersebut.
Ternyata, peranan broker cukup penting lho ketika hendak membeli rumah!
2. Lokasi Cuma Faktor Terpenting
Lokasi memang merupakan hal terpenting bagi menentukan letak rumah yang ingin kita tinggali.
Namun tak hanya lokasi, rumah juga harus memiliki komunitas yang nyaman dalam artian…
Minim kriminalitas, mudah dijangkau, memiliki fasilitas publik yang lengkap…
dan jauh dari polusi suara seperti pinggir jalan.
Baca Juga:
5 Hal yang Harus Dipertimbangkan Saat Beli Rumah Pertama. Awas, Menyesal!
3. Lebih Baik Rumah Buruk di Lingkungan Terbaik
Mungkin mitos beli rumah seperti ini terdengar mudah dan praktis…
Selama rumah tersebut berada di lingkungan yang nyaman.
Faktanya, jika Sahabat 99 punya rumah dengan bad condition, ia bakal memakan banyak pengeluaran…
Sehingga dapat merugikan kocekmu.
4. Beli Rumah dengan KPR Sama Saja Berutang
Membeli rumah menggunakan proses KPR memang memerlukan proses panjang, sekitar 15 hingga 20 tahun…
Namun jangan salah kaprah dengan maksud adanya KPR ini.
KPR merupakan produk dari bank yang memang dikhususkan untuk pembiayaan rumah.
Persyaratannya juga telah diatur dan disesuaikan oleh pihak bank.
Memutuskan mengambil KPR bisa sama saja dengan menabung.
Justru dengan KPR, Sahabat 99 bisa mendisplinkan diri untuk menabung.
Baca Juga:
5 Tips Keuangan untuk Beli Rumah bagi Generasi Milenial dengan Gaji Pas-pasan
5. Milenial Susah Beli Rumah
Kata siapa milenial susah beli rumah?
Jangan percaya, Sahabat 99…
Siapapun bisa membeli rumah kok, sekalipun generasi milenial!
Selama rajin menabung dan tidak boros, pencapaian tersebut bisa diraih dalam waktu secepatnya.
Terlebih sekarang, sudah banyak bank yang menyediakan KPR khusus milenial.
Yap, sebaiknya kita harus dalam memperhatikan mitos membeli rumah.
Jangan sampai dirugikan dengan anggapan yang keliru, ya!
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99…
Simak informasi menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Tak lupa, kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!