Mitos negatif tentang hunian sebelah makam bisa jadi terpatahkan ketika mendengar pengalaman Rima dan Dwi, pemilik Rumah Semak yang berlokasi di Tangerang Selatan. Kira-kira, apa kuncinya? Yuk, baca di sini!
Takut. Secara umum, itulah bayangan yang muncul di benak banyak orang ketika mendengar rumah di sebelah makam atau kuburan.
Beberapa alasan yang mendasarinya pun beragam, mulai dari atmosfer yang tidak mengenakkan, rumah sulit dijual, hingga kekhawatiran terhadap kualitas air.
Namun, Rima dan Dwi, pasangan suami istri pemilik Rumah Semak memberikan pengalaman serta pandangan yang realistis, sekaligus memberikan perspektif menarik.
Mempunyai aset properti berupa hunian di samping kuburan, nyatanya keluarga tersebut aman-aman saja tinggal di sana.
Justru, mereka merasa nyaman menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah tersebut.
“Alhamdulillah, 5 tahun tinggal di sini kami tidak pernah mengalami pengalaman mistis. Bahkan ketika saya bangun tengah malam untuk ke kamar mandi atau bangun untuk membuat sahur dini hari, semua terasa biasa saja,” ucap Rima kepada Berita 99.co Indonesia, Kamis (12/1/2023).
Di sisi lain, “kedekatan” dengan Sang Pencipta pun menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pandangan itu.
Terpenting, kata Rima, hunian yang ia tinggali memenuhi unsur-unsur positif dan kesan yang damai.
“Kami ingin mematahkan hal itu bahwa lokasi seperti ini tidak masalah yang penting nyaman dan sesuai dengan selera, setidaknya mendekati harapan,” tambahnya.
Benarkan Tinggal di Rumah Sebelah Makam Berdampak Negatif?
sumber: instagram.com/rumahsemak
1. Lebih Ingat dengan Kematian
Menyeruaknya berbagai pandangan buruk mengenai hunian di samping kuburan tidak serta merta membuat Rima dan Dwi merasa dirugikan.
Alih-alih khawatir, keduanya justru memberikan lontaran kalimat yang cukup mencolok.
“Tinggal di sebelah kuburan juga membuat kami selalu mengingat kematian dan berusaha untuk selalu memandang dunia ini hanya sementara,” kata Rima.
2. Desain Rumah yang Nyaman
Di luar itu, Rima dan Dwi pun seolah mempunyai cara tersendiri agar rumah dekat kuburan yang ditempati terasa nyaman untuk ditinggali.
Dari segi desain, misalnya, Rumah Semak sangat menonjolkan bentuk kotak dan sudut tajam dan presisi.
Alasannya, kata Rima, bentuk kotak adalah perwujudan dari kesederhanaan dan juga ketegasan.
Sementara secara gaya atau konsep rumah, pendekatan unsur-unsur modern, industrial, dan tropis menjadi pilihan.
3. Kualitas Air Baik
Adapun untuk meningkatkan “keamanan” perihal kualitas air, Rima dan Dwi pun mempunyai siasat tersendiri.
Hal ini serupa jawaban dari mitos yang beredar bahwa permasalahan air di rumah dekat kuburan acapkali dinilai kurang sehat.
“Kami telah mengebor sumber air yang jauh lebih dalam dan insya allah dinilai layak dan baik untuk dikonsumsi,” paparnya.
Rumah Semak sebagai Aset
sumber: instagram.com/rumahsemak
Naik-turun perjalanan membangun Rumah Semak tentu saja memberikan cerita atau kisah yang mungkin tidak terlupakan.
Maka dari itu, di masa mendatang, Rima dan Dwi berharap keberlangsungan Rumah Semak bisa terus dijaga.
“Pada usia senja, insyaallah kami ingin pensiun dan memiliki tinggal di kampung halaman. Rumah Semak akan diwariskan ke anak-anak kami,” kata Rima dan Dwi.
Dengan kurang lebih 12 ruangan yang ada di Rumah Semak, hunian tersebut tentu saja menjadi aset berharga untuk masa depan.
***
Semoga artikel ini bisa menginspirasi kamu ya, Property People.
Jangan lupa untuk pantau terus ulasan menarik lainnya lewat Berita.99.co.
Temukan juga berbagai topik bacaan paling terkini melalui Google News.
Jika sedang mencari hunian impian, tengok rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id dan Rumah123.com karena kami #AdaBuatKamu.
Ingin tinggal di kawasan Bekasi yang mengedepankan kenyamanan? Bisa jadi, Golden Hills adalah pilihan yang tepat!
