Berita Berita Properti

Biaya Pembangunan Makin Bengkak, KCIC Deg-degan Menanti PMN Cair. Nasib Kereta Cepat Terancam?

2 menit

Alami pembengkakan dana, PT KCIC tunggu cairnya Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk lanjutkan proyek kereta cepat. Lalu, bagaimana nasibnya jika tidak cair hingga akhir tahun ini?

Saat ini, Indonesia dan Tiongkok belum menemui kata sepakat soal biaya pembengkakan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Melansir laman cnbcindonesia.com, berdasarkan review Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP), cost overrun ditaksir mencapai USD 1.44 miliar, sedangkan perhitungan Tiongkok adalah USD 980 juta.

Sebelumnya, disebutkan telah tercapai kesepakatan dengan pihak National Development and Reform Commission (NDRC) Tiongkok agar struktur pendanaan cost overrun dilakukan dengan skema 25 persen ekuitas dan 75 persen dari pinjaman.

Dari ekuitas ini, porsi Indonesia adalah 60 persen atau senilai Rp3,2 triliun.

Dana tersebut diusulan bersumber dari PMN kepada KAI.

Sementara, 40 persen atau Rp2.14 triliun bersumber dari ekuitas pihak Tiongkok.

Sisanya adalah Rp16 trilun yang diupayakan berupa pinjaman dari China Development Bank (CBD).

Terkait hal tersebut, Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi buka suara.

Dikutip dari laman cnbcindonesia.com, simak berita selengkapnya pada artikel di bawah ini!

Pencairan PMN Masih dalam Proses

kereta cepat butuh PMN

sumber: Antara Foto/Hafidz Mubarak

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menjelaskan bahwa perhitungan biaya pembekakan dari pihak Tiongkok memang jauh lebih kecil dibanding perhitungan yang dilakukan Indonesia.

“Memang belum selesai. Saat ini, sedang dalam proses negosiasi,” ujar Dwiyana, seperti dilansir laman cnbcindonesia.com, Selasa (12/12/2022).

Dwiyana menjelaskan biaya bengkak ini disebabkan oleh pihak Tiongkok yang belum mengakui adanya pajak pengadaan lahan, persinyalan Global System Mobile-Railway (GSM-R) untuk sistem perkeretaapian yang gratis di Tingkok.

“Kalau pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa pengadaan lahan dan GSMR harus dibayar. Kondisinya berbeda dengan Tiongkok,” ujar Dwiyana.



Untuk menutupi biaya bengkak itu, pemerintah akan menyuntikkan PMN.

Dwiyana menyebutkan, proses pencairan PMN sebesar Rp3,2 triliun untuk setoran ekuitas dari konsorsium Indonesia masih dalam proses di Kementerian Keuangan.

Sementara itu, Direktur Hukum dan Humas DJKN Kementerian Keuangan, Tri Wahyuningsih sudah mengungkapkan bahwa pencairan PMN masih membutuhkan persetujuan dari komisi XI.

Pentingnya PMN untuk Keberlangsungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

pembekakan dana kereta cepat jakarta-bandung

sumber: cnbcindonesia.com

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo, menerangkan, pencairan PMN pada bulan Desember begitu penting untuk keberlangsungan proyek infrastruktur Jokowi tersebut.

“Jika PMN diberikan maksimal di bulan Desember, kami bisa yakin tidak ada penambahan cost overrun lagi. Proyek ini nantinya akan selesai pada pertengahan tahun 2023,” kata Didiek.

***

Semoga pembahasan nasib kereta cepat Jakarta Bandung di atas dapat bermanfaat untuk Property People!

Pantau terus artikel seputar infrastruktur tanah air pada laman Berita 99.co Indonesia.

Yuk, cek berita menarik lainnya dengan mengunjungi laman Google News kami!

Sedang mencari rumah idaman di kawasan Sawangan, Depok?

Sutera Sawangan layak untuk dipertimbangkan.

Cek ketersedian hunian pada laman www.99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.



Emier Abdul Fiqih P

Menjadi penulis di 99 Group sejak 2022 yang berfokus pada artikel properti, gaya hidup, dan teknologi. Lulusan S2 Linguistik UPI ini sempat berprofesi sebagai copy editor dan penyunting buku. Senang menonton film dan membaca novel di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts