Berita Berita Properti

Selain Malaysia, 3 Negara Ini juga Hentikan Proyek Kereta Cepat karena Merugi. Indonesia Utamakan Gengsi?

2 menit

Meski pemerintah terus menggemborkan keuntungan yang didapatkan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, ternyata ada sejumlah negara yang menghentikan pembangunan tersebut karena dianggap merugi.

Terdapat beberapa negara yang mengalami polemik saat berupaya membangun kereta cepat.

Adapun penyebabnya mulai dari biaya investasi yang mahal hingga lama waktu pengembalian modal kereta cepat tersebut.

Dengan demikian, masih banyak negara maju yang memutuskan untuk menghentikan proyek kereta cepat.

Berikut daftar negara yang menghentikan proyek kereta cepat karena alami kerugian.

Negara yang Menghentikan Proyek Kereta Cepat karena Merugi

1. Amerika Serikat

kereta cepat amerika

sumber: finance.detik.com

Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki riwayat kurang baik pada proyek kereta cepat.

Pasalnya, negeri adidaya ini pernah memiliki kereta cepat bernama Acela yang dikelola Amtrax.

Namun, perusahaan ini kurang berkembang karena bisnis kereta cepat dinilai tidak menguntungkan.

Melansir dari kompas.com, AS sebenarnya memiliki rencana membangun kereta cepat rute Los Angeles dan San Fransisco.

Namun pembangunan itu menuai pro dan kontra.

Adapun pihak yang menolak kereta cepat menilai urgensi fungsi kereta cepat di negaranya tidak begitu penting.

Pasalnya, AS masih memiliki jaringan jalan tol dan pesawat udara yang sangat baik.

2. China

Meski China turut berinvestasi proyek kereta cepat di Indonesia rute Jakarta-Bandung, ternyata mereka malah menghentikan megaproyek tersebut.

Ya, di negerinya sendiri China malah mengalami kerugian akibat pembangunan kereta cepat.

Data yang dilansir kompas.com mengatakan bahwa dari 15 rute kereta cepat yang ada, mayoritas malah merugi.



Hanya 5 rute yang menguntungkan dan sisanya merugi terus.

3. Jepang

kereta cepat jepang

sumber: finance.detik.com

Seperti China, Jepang yang awalnya hendak berinvestasi kereta cepat di Indonrsia ternyata di negaranya sendiri juga merugi.

Menurut Nikkei, Central Railway harus menanggung rugi 1,8 miliar dollar AS atas kereta cepat rute Osaka-Tokyo.

Memang awalnya rute Tokyo-Osaka masih menguntungkan, begitu juga dengan rute Osaka-Hakata.

Namun pada 2020, Jepang malah mengakui mengalami kerugian atas kereta cepat rute Osaka-Tokyo.

4. Malaysia

Malaysia pun turut menjadi negara lainnya yang menghentikan kereta cepat rute Kuala Lumpur-Jurong Singapura meski negara jiran itu sudah terlanjur mengeluarkan biaya investasi yang tinggi.

Hal ini lantaran mentoknya dana untuk proyek kereta api cepat tersebut, terutama dari sisi Malaysia.

“Terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Malaysia, pemerintah Malaysia telah mengajukan beberapa perubahan pada proyek HSR,” ucap Muhyiddin mengutip kompas.com dari Channelnewasia.

Bahkan, Malaysia juga harus mengeluarkan biaya kompensasi kerugian kepada Singapura, lo

***

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99!

Simak juga artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari rumah dijual di Berbah?

Kunjungi 99.co/id dan temukan beragam pilihan hunian terbaik!



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts