Heran, kok bisa nilai appraisal KPR jatuh dan pinjaman jadi kecil? Temukan penyebab dan tips mengatasinya pada ulasan berikut.
Secara umum, nilai appraisal rumah berpengaruh dengan jumlah pinjaman yang diberikan oleh bank dalam program KPR.
Semakin bagus nilai appraisal KPR rumahmu, semakin besar juga pinjaman yang bisa diberikan bank.
Rata-rata, kebanyakan bank hanya bisa memberikan pinjaman atau plafon sebesar 60 sampai 70 persen dari nilai appraisal rumah.
Sisanya, tentunya otomatis harus dibayar oleh pembeli.
Dalam beberapa kasus, nilai appraisal dapat sangat jatuh, dan biasa disebabkan oleh beberapa faktor.
Untuk mencegah hal tersebut, mari kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Penyebab Nilai Appraisal KPR Rendah
Nilai appraisal rumah dapat memburuk bila rumah berada atau dibangun di daerah rawan bencana.
Sementara itu, bank menginginkan jaminan rumah yang rentan rusak sehingga bisa dipakai untuk waktu yang lama.
Maka, jangan heran kalau pihak bank menolak pengajuan KPR atau menurunkan nilai appraisal.
Selain itu, rumah yang berada di kawasan terbatas pun menjadi salah satu penyebab appraisal KPR rendah.
Rumah yang berlokasi di area strategis cenderung lebih memiliki nilai appraisal yang lebih tinggi dibandingkan hunian dengan akses terpencil.
Penyebab appraisal redah lainnya adalah sebagai berikut:
- Rumah dekat dengan pembuangan sampah
- Rumah terlalu dekat dengan sungai
- Rumah terlalu kecil dan sempit untuk dihuni
Tips Meningkatkan Nilai Appraisal Rumah
1. Merenovasi Rumah
Ingat, salah satu alasan mengapa nilai appraisal rendah adalah kondisi rumah yang terlalu sempit dan sesak untuk dihuni.
Untuk mengatasi masalah ini, kamu perlu merenovasi rumah.
Jika rumah sudah layak dan nyaman dihuni untuk waktu yang lama, bank pun enggak akan segan segan untuk memberimu nilai appraisal KPR tinggi.
Tidak usah melakukan bongkar besar-besaran.
Cukup mengecat ulang dinding, menata ulang furnitur, atau menambah dekorasi serta aksen unik pun sudah cukup.
2. Mengubah Data IMB Sesuai dengan Renovasi Rumah
Setelah selesai melakukan renovasi rumah, kini saatnya kamu mengubah data IMB (Izin Membangun Rumah).
Hal ini harus dilakukan terutama jika renovasi melibatkan ukuran bangunan dan lahan yang meluas.
Ukuran rumah dari data inilah yang kemudian akan diperiksa dan dijadikan acuan bank dalam memberikan appraisal KPR.
Semakin luas rumah yang kamu inginkan, maka semakin besar juga nilai appraisal-nya.
3. Mengubah Fungsi Guna Rumah
Perlu kamu pahami bahwa bank pasti mencari pilihan rumah dengan jaminan teraman untuk investasi masa depan.
Dalam segi KPR, terbukti bahwa bank lebih sering memberikan persetujuan bagi rumah-rumah yang merangkap sebagai toko atau tempat usaha mandiri.
Ini dikarenakan asumsi bahwa pemilik rumah memiliki dana tambahan serta tidak akan lalai membayar cicilan KPR.
***
Semoga membantu artikelnya ya, Sahabat 99!
Jangan lupa pantau terus artikel yang tak kalah menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.
Berniat beli atau jual rumah di Jogja dan kota besar lainnya melalui KPR? Temukan saja di 99.co/id!