Berbeda dengan orang Indonesia yang memilih bata sebagai bahan dasar rumah, orang Jepang justru lebih memilih kayu. Apa alasan orang Jepang memilih tinggal di rumah kayu? Simak di sini!
Jika diperhatikan dengan saksama, hampir kebanyakan penduduk Jepang mempunyai hunian yang terbuat dari kayu.
Pemilihan kayu sebagai bahan dasar rumah di negeri sakura tersebut bukannya tanpa alasan, lo.
Ternyata pemilihannya disesuaikan dengan iklim, kondisi tanah, dan lain-lain.
Ingin tahu alasan mengapa orang Jepang lebih suka tinggal di rumah kayu?
Dilansir tempo.co, yuk cari tahu jawabannya di bawah ini!
Alasan Orang Jepang Memilih Rumah Kayu daripada Batu Bata
1. Respons atas Kondisi Iklim Jepang
Alasan pertama mengapa orang Jepang lebih memilih kayu sebagai bahan dasar rumah adalah sebagai respons atas kondisi iklim.
Jepang terkenal sebagai negara yang memiliki iklim cuaca yang panas dan lembap.
Walhasil, sebuah hunian harus dibangun agar dapat beradaptasi dengan suhu lingkungan sekitar.
Esais Jepang kuno terkenal, Kenko memberikan pandangannya terhadap hal tersebut.
Menurutnya, masalah besar akan menimpa rumah Jepang yang tidak dibuat dari kayu.
Pasalnya, kayu adalah material yang tahan panas dan lembap saat musim panas tiba.
Meterial ini memberikan keuntungan yang tidak dimiliki oleh batu bata atau bahan dasar rumah lainnya.
Seiring bertambahnya usia kayu, semakin mengeras dan kuat pula kekuatan sel pada sambungannya.
Dengan begitu, kayu mampu beradaptasi dengan kondisi penyusutan musiman pada iklim yang lembap.
2. Mempunyai Sifat Tahan Gempa
Alasan lainnya adalah sifat kayu yang tahan gempa.
Penelitian dari Universitas Tokyo menunjukkan, kayu cocok digunakan sebagai bahan dasar rumah anti gempa.
Hal ini didasarkan pada kayu yang jauh lebih fleksibel dibanding bahan dasar lainnya saat terkena guncangan.
Harus Ada Penyesuaian di Masa Depan
Kendati dianjurkan tinggal di hunian yang terbuat dari kayu, penduduk Jepang diminta untuk menyesuaikan huniannya dengan teknologi seismik saat ini.
Teknologi seismik sendiri adalah metode yang didasarkan pada pengukuran respons gelombang suara.
Gelombang tersebut dimasukkan ke dalam tanah dan direfleksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah.
Untuk rumah zaman dahulu, ketahanan seismiknya sudah dipastikan memenuhi persyaratan “kuantitas dinding”.
Persyaratan ini dihitung berdasarkan spesifikasi dan panjang tembok.
Namun, jumlah dinding yang diperlukan wajib dihitung ulang dan ditingkatkan setelah terjadinya gempa besar.
Oleh karena itu, ketahanan seismik hunian tua akan jauh lebih rendah dibanding hunian berbahan dasar kayu baru.
***
Itulah beberapa faktor yang membuat orang Jepang lebih menyukai kayu sebagai bahan dasar sebuah rumah.
Simak juga artikel menarik dan terbaru lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.
Ingin miliki hunian masa depan seperti di Apartemen Roseville?
Pantau ragam pilihan rumah terbaik hanya di 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.