Ya, sudah bukan rahasia umum bahwa sebagian warga Singapura sudah hidup dalam taraf yang mumpuni. Yaitu, di atas rata-rata. Tapi, tidak semudah itu ferguso! Seperti Choo Chong Ngen ia bisa menjadi orang terkaya di Singapura padahal sebelumnya tukang jualan es krim. Simak kisahnya di sini!
Menjadi seseorang yang sukses terkadang perlu usaha yang keras untuk meraihnya.
Seperti, Choo Chong Ngen ini.
Ia dikenal sebagai Taipan Hotel.
Saat ini, Choo Chong Ngen termasuk ke dalam orang terkaya di Singapura berkat bisnis properti.
Padahal, ia dilahirkan dalam keluarga yang kurang mampu, lho!
Berkat Bisnis Properti Jadi Orang Terkaya di Singapura
Mengutip dari situs Forbes, Choo ternyata sudah masuk dalam lubang bisnis sedari muda.
Choo Chong Ngen tumbuh di sebuah kampung timur laut Singapura.
Ayahnya hanya seorang tukang kayu dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Choo Chong Ngen harus menjual es krim sejak umur 10 tahun.
Namun, menyedihkannya ia harus keluar dari sekolah dan menjadi penjual ikan di umur 14 tahun.
Mulanya Mencoba Bisnis Tekstil
Singkat cerita, umurnya sudah menginjak 17 tahun dan mulai mencoba-coba untuk berbisnis tekstil.
Ternyata usahanya tersebut terus berkembang pesat.
Mulai memasuki usia 32 tahun, CChoo Chong Ngen, orang terkaya di Singapura ini memutuskan untuk fokus di dunia bisnis properti.
Mulanya, orang terkaya di Singapura ini berbisnis hotel dengan bujet yang terjangkau.
Karena tarifnya yang murah ini ia berhasil membuat bisnisnya berkembang dengan cepat.
Baca Juga:
20 Tempat Angker di Singapura Lengkap. Lebih Seram dari Indonesia?
Bisnis Hotel dengan Harga Terjangkau
Saat ini kamar-kamarnya tersebut hanya disewakan US$ 15 atau sekitar Rp211 ribu selama dua jam hingga US$ 47 per malam atau sekitar Rp650 ribu.
Pada akhir 2015, Choo membuka Hotel Boss yaitu, sebuah hotel berlantai 19 dengan 1.500 kamar yang terletak di antara Arab Street dan Little India.
Tidak jauh dari pusat kota Singapura.
Harga yang ditawarkan hanya US$ 94 per malam atau sekitar Rp1,3 juta.
Sejak 2017, bisnisnya telah berkembang ke Thailand, Malaysia, dan Australia dengan tujuh hotel yang dikelola oleh Travelodge dan Holiday Inn.
Pada 2018, dia mengganti nama grupnya menjadi Worldwide Hotels.
Dia adalah salah satu orang terkaya di Singapura dan sudah terdaftar di 50 orang paling tajir di negara tersebut.
Diketahui kekayaannya saat ini tercatat US$ 2,9 miliar atau setara Rp40,6 triliun (kurs Rp 14.000/US$).
Baca Juga:
5 Fakta Rumah Tradisional Singapura yang Kini Terancam Punah
Semoga informasi di atas bermanfaat untuk kamu, ya!
Temukan informasi yang kamu butuhkan seputar properti dalam Blog 99.co Indonesia
Ingin mendapatkan properti idaman tanpa kesulitan mencarinya? Temukan lewat situs 99.co/id