Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen PLN Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana. Selain Indrasari, terdapat petinggi tiga perusahaan minyak goreng yang juga ditetapkan sebagai tersangka.
Adapun pejabat yang ditetapkan menjadi tersangka adalah Komisaris PT Wilmar Nabati berinisial MPT, Senior Manager Corporate Affair PHG berinisial SMA, dan General Manager Musim Mas berinisial PT.
Ketiga perusahaan tersebut merupakan produsen kelas kakap yang memproduksi sejumlah merek minyak goreng kemasan ternama.
Selain itu, ketiga perusahaan sawit tersebut juga memiliki pabrik yang besar dan berteknologi tinggi.
Nah penasaran enggak sih dengan profil perusahaan minyak goreng beserta potret pabriknya?
Melansir dari berbagai sumber, berikut 99.co Indonesia hadirkan informasinya untukmu!
Potret Pabrik Minyak Goreng yang Tersangkut Suap Izin Ekspor
1. Wilmar Nabati Indonesia
sumber: gambar google map PT Wilmar Nabati Indonesia
Perusahaan yang bergerak di bawah naungan pengelolaan Wilmar International Group ini merupakan produsen minyak goreng Sania Royale dan Fortune.
Wilmar Nabati merupakan produsen minyak kemasan konsumen bermerek terbesar di Indonesia.
Wilmar Nabati Indonesia mengoperasikan sekitar 160 pabrik dan mempekerjakan sekitar 67 ribu karyawan yang ada di lebih dari 20 negara.
Namun, produksinya berfokus di Indonesia, Malaysia, China, India dan Eropa.
Di Indonesia sendiri, pabrik Wilmar Nabati berada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Pabrik ini memiliki bangunan yang luas dengan dilengkapi teknologi pencipta minyak goreng secara masif.
Bisa dilihat pada gambar di atas, terdapat banyak tabung-tabung besar penampung kelapa sawit yang difiltrasi menjadi minyak kelapa.
Selain dipenuhi peralatan canggih, terdapat pula tanaman-tanaman hijau yang membuat pabrik ini terasa rindang.
sumber: gambar google map PT Wilmar Nabati Indonesia
Terdapat pula gudang superbesar yang menampung hasil minyak goreng Sania dan Fortune yang dimasukkan pada kardus.
2. Permata Hijau Group (PHG)
sumber: gambar google maps Permata Hijau Group
Permata Hijau Group merupakan salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 1984.
Dilansir dari permatagroup.com, perusahaan yang berbasis di Medan, Sumatera Utara ini operasinya mencakup seluruh rantai nilai minyak sawit.
Mulai dari perkebunan hulu hingga industri tengah dan hilir untuk menghasilkan produk bernilai tambah dan mengirimkan produknya ke seluruh dunia.
sumber: gambar google maps Permata Hijau Group
Pabrik dari minyak Permata, Panina, Palmata, dan Parveen ini memiliki luas yang sangat besar dengan lahan sawit yang juga mengelilingi bangunannya.
Permata Hijau Group memiliki pabrik yang didominasi warna biru.
Luas perkebunannya pun terdiri atas 13.500 ha lahan tertanam sawit, 3.400 ha lahan dalam skema perkebunan rakyat, dan hanya 100 ha lahan perkebunan dengan nilai konservasi tinggi (NKT).
3. Musim Mas
sumber: batam.tribunnews.com
Grup Musim Mas merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia dan memproduksi minyak Sanco.
Kantor pusat mereka berada di Singapura, dengan operasi yang mencakup seluruh rantai nilai dan terletak di 13 negara di dunia termasuk Amerika, Eropa dan Asia.
Dulunya, perusahaan yang berasal dari Tanjung Mulia, Medan, Sumatra Utara ini hanyalah sebuah pabrik sabun.
Namun, inisiatif Anwar Karim, pendiri Musim Mas Group untuk membangun kilang minyak sawit tahun 1970 mengubah segalanya.
Perusahaan ini bermetamorfosis menjadi perusahaan di sektor hilir kelapa sawit.
Tak heran, pada pabriknya pun terdapat banyak sekali tabung-tabung besar yang menampung minyak sawit di sana.
***
Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu ya, Sahabat 99.
Jangan lupa untuk pantau terus artikel yang tak kalah menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.
Apakah kamu sedang mencari rekomendasi rumah di kawasan Bogor lainnya?
Yuk, langsung saja lihat pilihannya di 99.co/id dan rumah123.com.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
