Berita Ragam

10 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S/PKI. Dari Ahmad Yani hingga Tendean!

4 menit

Belum tahu nama pahlawan revolusi yang gugur dalam perjuangannya melawan pemberontakan PKI? Yuk, tengok pembahasan lengkapnya di bawah ini!

Gerakan 30 September 1965 adalah salah satu sejarah kelam bagi Indonesia.

Dari pemberontakan yang dipimpin D.N. Aidit, sebanyak 10 pahlawan Indonesia menjadi korban.

Mereka dituduh akan melakukan makar terhadap pemerintahan Soekarno melalui Dewan Jenderal.

Lantas, siapa sajakah kesepuluh pahlawan tersebut?

Inilah ulasan lengkapnya!

10 Pahlawan Revolusi dalam Peristiwa G30S/PKI

1. Jenderal Ahmad Yani

pahlawan revolusi jenderal ahmad yani

sumber: minahasa.pikiran-rakyat.com        

Ahmad Yani adalah seorang petinggi TNI AD yang lahir di Purworejo pada 19 Juni 1922.

Ia memulai perjalanan karier militernya dengan berhenti sekolah formal dan jadi bagian dari tentara Hindia Belanda.

Setelah akhirnya menjalani pendidikan militer untuk menjadi komandan peleton, Ahmad Yani dikirim ke Magelang sebagai instruktur tentara.

Kariernya melejit pada tahun 1962 di mana ia diangkat menjadi Menteri Angkatan Darat.

Pada 1 Oktober 1965, Ahmad Yani diculik dan dibunuh.

Jasadnya sendiri ditemukan di Lubang Buaya.

2. Letjen Anumerta Raden Suprapto

pahlawan revolusi Raden Suprapto

sumber: detik.com

Pahlawan revolusi selanjutnya adalah Raden Suprapto.

Pria yang lahir pada 20 Juni 1920 ini ditempa pendidikan militer di Koninklijke Militaire Akademie Bandung.

Sayangnya, ia belum sempat menyelesaikan pendidikan militernya karena Jepang yang sudah lebih dulu mendarat di tanah air.

Suprapto yang sempat ditahan berhasil kabur dan jadi bagian dari tentara keamanan rakyat (TKR) di Purwokerto.

Sejak menjadi bagian TKR, ia mempunyai karier yang cukup baik di dunia militer.

Pada peristiwa G30S/PKI, pria asal Purwokerto tersebut jadi salah satu korban karena menolak pembentukan angkatan kelima yang diajukan PKI.

3. Letjen Anumerta Siswondo Parman

Letjen Anumerta Siswondo Parman

sumber: liputan6.com

Siswondo Parman adalah pahlawan revolusi yang lahir di Wonosobo pada 4 Agustus 1918.

Setelah kemerdekaan Indonesia, ia bergabung dengan TKR dan diangkat menjadi kepala staf militer di Yogyakarta.

Perjalanan karier militernya harus terhenti karena ia diculik dan jasadnya ditemukan bersama dengan 6 jenderal lainnya pada 4 Oktober 1964.

4. Letjen M.T. Haryono

pahlawan revolusi Letjen M.T. Haryono

sumber: biografiku.com

Mas Tirtodarmo Haryono adalah jenderal bintang tiga yang jadi korban dalam peristiwa G30S/PKI.

Pria yang lahir di Surabaya ini sempat diangkat menjadi seorang mayor di TKR di Jakarta.

Karena kemahirannya dalam beberapa bahasa asing, ia pernah dipercaya menjabat sekretaris delegasi militer Indonesia dan panglima angkatan darat.

5. Mayjen D. I. Pandjaitan

Mayjen D.I. Pandjaitan

sumber: kompas.com

Lahir di Tapanuli pada 9 Juni 1925, D. I. Pandjaitan memulai kariernya di Bukittinggi dan lulus dengan pangkat Letnan Dua.

Setelah itu, ia ditugaskan di Pekanbaru hingga Indonesia meraih kemerdekaan.

Sempat bergabung dengan TKR, karier militer Pandjaitan meningkat tajam ketika dipercaya sebagai Asisten IV Menteri dengan pangkat Mayor Jenderal.

Nahasnya, ia gugur di tangan PKI dan jasadnya ditemukan di Lubang Buaya bersama para jenderal lainnya.

6. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo

pahlawan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo

sumber: nasional.okezone.com

Mayjen Sutoyo Siswomiharjo adalah pahlawan revolusi lainnya dalam peristiwa G30S/PKI.



Sebelum bergabung di militer, Sutoyo sebenarnya adalah seorang pegawai negeri sipil.

Barulah setelah proklamasi kemerdekaan, pria asal Kebumen tersebut masuk ke dunia militer dengan bergabung di TKR sebagai anggota Korps Polisi Militer.

Kariernya meroket dan menjabat sebagai kepala bagian Organisasi Resimen II Polisi Tentara di Purworejo.

Sutoyo jadi salah perwira tinggi TNI yang gugur pada peristiwa G30S/PKI karena menentang pembentukan angkatan kelima.

7. Kapten Pierre Tendean

pahlawan revolusi Kapten Pierre Tendean

sumber: jangkara.com

Kapten Pierre Andreas Tendean mengenyam pendidikan militer di Akademi Teknik AD Bandung hingga menjabat sebagai komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Militer II di Medan pada tahun 1962.

Tiga tahun kemudian, ia diangkat sebagai ajudan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan.

Pria kelahiran 21 Februari 1939 tersebut termasuk pahlawan revolusi ditangkap dan dibunuh oleh PKI.

Pada saat itu, Tendean berpura-pura mengaku sebagai Jenderal A. H. Nasution.

8. AIP Karel Satsuit Tubun

pahlawan revolusi AIP Karel Satsuit Tubun

sumber: indonesiadefense.com

Karel Satsuit Tubun memulai karier militernya dengan mengenyam pendidikan di Sekolah Polisi Negara di Ambon.

Setelah lulus, ia diangkat sebagai Agen Polisi Tingkat II dan mendapat tugas dalam kesatuan Brimob di Ambon.

Lalu, Tubun ditempatkan di kesatuan Brimob Dinas Kepolisian Negara di Jakarta.

Ia dipindahtugaskan ke Medan pada tahun 1955 dan Sulawesi pada tahun 1958.

Ketika pemberontakan PKI pada 30 September, ia jadi korban sewaktu bertugas sebagai pengawal di kediaman Dr. Y. Leimena yang berdampingan dengan rumah jenderal A. H. Nasution.

9. Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo

Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo

sumber: liputan6.com

Selanjutnya, ada Brigjen Katamso Darmokusumo yang dinobatkan sebagai salah satu pahlawan revolusi.

Lahir di Sragen, ia mengikuti pendidikan militer di PETA di Bogor pada masa pendudukan Jepang dan diangkat menjadi Shodanco di Solo.

Setelah Indonesia merdeka, ia masuk TKR dan kemudian menjadi TNI.

Ia wafat bersama Kolonel Sugiono setelah jadi target pembunuhan PKI.

10. Kolonel Sugiono Mangunwiyoto

pahlawan revolusi Kolonel Sugiono Mangunwiyoto

sumber: kompas.com

Sugiono lahir di Yogyakarta pada 12 Agustus 1926.

Ketika Jepang menduduki Indonesia, ia mendapatkan pendidikan di Pembela Tanah Air (PETA) dan kemudian diangkat menjadi Budanco di Wonosari.

Kariernya terus merangkak naik setelah ia mengikuti beberapa penumpasan pemberontakan di Indonesia.

Pada 1 Oktober 1965, Sugiono yang baru saja kembali dari Pekalongan ditangkap dan dibunuh di Kentungan, sebelah utara Yogyakarta.

Jenazahnya baru ditemukan pada 22 Oktober 1965.

FAQ Pahlawan Revolusi

Siapa saja 7 Jenderal yang Dibunuh PKI?

Inilah nama 6 jenderal dan satu perwira yang dibunuh oleh PKI pada peristiwa G30S/PKI.

  1. Jenderal Anumerta Ahmad Yani
  2. Letjen Anumerta Raden Suprapto
  3. Letjen Anumerta M.T. Haryono
  4. Letjen Anumerta Siswondo Parman
  5. Mayjen Anumerta Donald Ignatius Panjaitan
  6. Mayjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
  7. Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean

Apa Itu Pahlawan Revolusi dan Siapa Saja?

Pahlawan revolusi adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada sejumlah perwira TNI yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 oleh PKI.

Berikut adalah daftar namanya.

  1. Jenderal Anumerta Ahmad Yani
  2. Letjen Anumerta Raden Suprapto
  3. Letjen Anumerta M.T. Haryono
  4. Letjen Anumerta Siswondo Parman
  5. Mayjen Anumerta Donald Ignatius Panjaitan
  6. Mayjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
  7. Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean
  8. AIP Karel Satsuit Tubun
  9. Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo
  10. Kolonel Sugiono Mangunwiyoto

***

Semoga pembahasan pahlawan revolusi di atas bisa bermanfaat lebih bagi Property People, ya.

Baca terus artikel fakta tentang Indonesia lainnya dengan mengakses www.99updates.id dan Google News kami.

Cek www.99.co/id untuk dapatkan pilihan rumah kekinian karena pencariannya pasti #SegampangItu.



Emier Abdul Fiqih P

Menjadi penulis di 99 Group sejak 2022 yang berfokus pada artikel properti, gaya hidup, dan teknologi. Lulusan S2 Linguistik UPI ini sempat berprofesi sebagai copy editor dan penyunting buku. Senang menonton film dan membaca novel di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts