Dua tahun menjelang kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 , elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengalami pelonjakan yang signifikan. Bahkan, ia digadang-gadang punya kans besar menang Pilpres 2024 bila Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak ikut dalam kontestasi dan hanya diikuti oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Prediksi ini diungkapkan oleh para peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam hasil survei bertajuk “Kecenderungan Pilihan Presiden Kelompok Pemilih Kritis” yang mereka rilis pada Senin (28/2/2022).
Melansir dari nasional.kontan.co.id, dalam survei ini, SMRC mengadakan beberapa jenis pertanyaan kepada responden, mengenai siapa pilihan presiden jika pemilu diadakan saat ini.
Dalam laporan tersebut terlihat, jika Ganjar masuk dalam kontestasi, elektabilitas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto masih cukup bersaing.
Ganjar mendapatkan 34,7 persen, Anies 23,3 persen, Prabowo 21,9 persen dan tidak menjawab/tidak tahu 20,1 persen.
Anies Raih Elektabilitas Tinggi pada Kalangan Pemilih Kritis
Sebelumnya, Survei SMRC pada Desember 2021 terhadap 3 nama, menempatkan Prabowo unggul sekitar 5 persen dari Anies meski masih di bawah Ganjar.
Namun dalam 2 bulan berselang, elektabilitas Anies telah mencapai 23,3 persen, sedangkan Prabowo 21,9 persen.
Melihat tren ini, Anies diprediksi akan semakin kuat elektabilitasnya di kalangan pemilih kritis.
“Kita tahu sifat pemilih kritis yang lebih bisa memengaruhi pemilih lain, tidak mudah goyah,” tutur Deni.
Menurutnya, Anies punya kekuatan untuk bisa mengungguli Prabowo ke depan dengan modal dan dukungan pemilih kritis.
“Tapi, untuk melawan Ganjar adalah soal lain karena kita lihat kecenderungan pemilih kritis pada Ganjar lebih kuat,” tambahnya.
Ganjar Pranowo sebagai Sosok Pesaing Anies Terkuat
Berdasarkan survei SMRC tadi, Ganjar jadi sosok paling kuat dalam hal elektabilitas jelang 2024 di kalangan pemilih kritis.
Namun, peluang Ganjar dicalonkan dalam Pilpres 2024 masih abu-abu, mengingat posisinya yang bukan termasuk elite di PDI-P.
Tanpa Ganjar, Prabowo menjadi politikus partai politik dengan elektabilitas paling tinggi sekitar 13 persen.
Politikus partai politik lain yang mendekati elektabilitas Prabowo adalah Agus Harimurti Yudhoyono dari Partai Demokrat, namun elektabilitasnya terpaut sangat jauh di bawah 5 persen.
Survei SMRC ini dilakukan melalui telepon dengan metode double sampling dan random digit dialing, di mana responden diwawancarai oleh pewawancara terlatih.
Dengan jumlah 1.268 responden, margin of error diperkirakan sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
***
Semoga artikelnya bermanfaat, Sahabat 99.
Pantau terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa untuk mengunjungi www.99.co/id dan www.rumah123.com untuk menemukan hunian idamanmu.