Dalam menentukan rumah idaman, apabila telah dirasa mantap dan berniat untuk membeli, segeralah ajukan Surat Pemesanan Rumah (SPR) kepada pengembang. Jika masih bingung apa itu SPR, simak ulasan berikut!
Proses jual beli rumah tidak boleh asal-asalan.
Selain mesti teliti, beberapa hal terutama terkait surat dan komitmen antara pembeli dan penjual harus transparan.
Apabila kamu telah menetapkan untuk membeli rumah kepada pengembang, jangan ragu untuk segera meminta Surat Pemesanan Rumah.
Apalagi jika rumah yang hendak kamu beli merupakan rumah bersubsidi.
Pasalnya, SPR merupakan salah satu verifikasi dalam hal administrasi dalam proses jual beli rumah.
Tak jarang, lo, ditemui sejumlah perbedaan antara kondisi di lapangan dengan apa yang telah disampaikan oleh marketing.
Maka dari itu, untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya terapkan sikap teliti, kemudian langkah awal ketika sudah mantap terhadap rumah yang hendak dibeli adalah meminta Surat Pemesanan Rumah.
Apa itu Surat Pemesanan Rumah?
Melansir berbagai sumber, Surat Pemesanan Rumah adalah bentuk tertulis antara calon pembeli kepada pemilik atau pengembang.
Dalam isinya, termuat beberapa hal seperti skema pembayaran, data pembeli, rincian harga, termin pembayaran, dan lain sebagainya.
Biasanya, SPR menyertakan pula jumlah setoran di muka.
Pembayaran ini umumnya berlaku sebesar 2 sampai 3 persen dari total harga pembelian.
Perlu diketahui pula, umumnya, pembayaran ini tidak dapat dikembalikan apabila, misalnya, terjadi pembatalan.
Oleh karena itu, penting untuk membuat SPR yang baik agar hak selaku pembeli juga terlindungi.
SPR yang telah ditandatangani oleh pembeli dan pengembang terdiri dari 2 rangkap yang keduanya bersifat asli dan wajib disimpan dengan baik.
Simpan di tempat yang aman agar tidak hilang hingga terjadinya serah terima rumah dari pengembang.
Fungsi SPR
1. Berisi Informasi atau Identitas Pembeli
SPR memuat sejumlah identitas pembeli secara rinci.
Hal ini penting agar data pembeli terekap, serta apa yang tercantum pada surat terkait spesifikasi rumah sesuai.
2. Bukti Rumah Telah Terjual
Fungsi lain dari SPR yakni sebagai bukti bahwa rumah yang kamu idamkan dan hendak dibeli telah dibooking.
Tak hanya itu, fungsi SPR juga berarti adanya persetujuan konsumen terkait syarat dari unit yang hendak dipilih.
3. Penjelasan Syarat dan Ketentuan
Ketika kamu membeli rumah kemudian membayar booking fee yang biasanya senilai 2-3 persen dari harga unit, pihak pengembang bakal membuatkan SPR.
Di dalamnya akan tertulis Nama Perumahan, Tipe Unit, Rincian Pembayaran, luas tanah dan bangunan, dan lain-lain.
4. Sebagai Bukti Kesepakatan
Jika kamu hendak mengukur spesifikasi unit rumah yang hendak dibeli, SPR ini juga berfungsi sebagai patokan.
Sebagai surat tertulis resmi, entah mengenai besaran nominal pembayaran maupun data unit properti dan bertanda tangan antara kedua belah pihak, maka surat ini juga berfungsi sebagai bukti kesepakatan.
Contoh Surat Pemesanan Rumah
sumber: Eces.Q
Pembuatan SPR menjadi langkah pertama jika kamu tertarik pada suatu rumah dan akan membelinya.
Adapun isi dari surat tersebut mencakup sejumlah hal penting.
Mulai dari tanggal pemesanan, nama pemesan, nomor kontak, harga, besaran booking fee, cara pembayaran, dan masih banyak lagi.
Dalam membuat SPR, kamu tak perlu terburu-buru.
Lakukanlah dengan seksama dan seteliti mungkin.
Tulislah dengan gamblang mengenai keseriusan kamu dalam membeli rumah.
Tak hanya itu, kamu juga dapat menguraikan secara spesifik informasi terkait pinjaman dan jumlah uang muka.
Perlu diingat, hindari untuk melebih-lebihkan status keuangan.
***
Semoga informasi ini bermanfaat, Sahabat 99.
Pantau terus ulasan menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jika kamu sedang mencari hunian di sekitar Tangerang Selatan, bisa jadi Green Pamulang Estate adalah jawaban yang tepat.
Cek saja selengkapnya di www.99.co/id.
