Berita Berita Properti

Dampak Corona, Ekspatriat di Singapura Ajukan Penurunan Harga Sewa Apartemen

2 menit

Perekonomian Singapura di tengah wabah corona diprediksi semakin tertekan. Hal ini terlihat dari ekspatriat yang mulai mengajukan penurunan harga sewa apartemen. Selengkapnya baca di sini.

Pemerintah Singapura telah memperpanjang masa lockdown para warganya.

Mereka pun memberikan banyak dukungan seperti insentif dan relaksasi.

Namun, mebanyakan dukungan tersebut hanya diberikan untuk warga asal Singapura saja.

Kondisi inilah yang membuat ekspatriat di Singapura mengajukan penurunan harga sewa apartemen mereka.

Ekspatriat di Singapura Meminta Keringanan Biaya untuk Harga Sewa Apartemen

Melansir dari Kompas.com, agen real estate APAC Realty Ltd. Clarence Foo, mengatakan bahwa sudah ada tujuh permohonan keringanan biaya harga sewa apartemen.

Ketujuh permohonan dalam sebulan terakhir semuanya berasal dari ekspatriat yang tinggal di Singapura.

Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi selama 7 tahun Foo bekerja.

Adapun, empat permohonan di antaranya berhasil dikabulkan.

harga sewa apartemen

Para ekspatriat di Singapura ini meminta keringanan harga sewa apartemen karena penghasilan bulanan mereka dipangkas oleh perusahaannya yang terdampak Covid-19.

Padahal Menteri Tenaga Kerja Singapura, Josephine Teo, mengatakan bahwa pemerintah sudah menggelontorkan lebih dari US$4,9 miliar kepada para pekerja.

Dana ini diberikan sejak April untuk menopang upah 1,9 juta pekerja.

Baca Juga:

Apartemen Mulai Rp800 Juta dari Landmark Residence di Tengah Kota Bandung

Meminta Bayar Sewa Diturunkan Hingga 7 Persen

Dlansir dari ekonomi.bisnis.com, ada salah satu permohonan keringanan harga sewa apartemen dari ekspatriat Amerika.



Wanita ini mengirimkan pesan kepada Foo dan menjelaskan bahwa gajinya akan dipotong sebesar 20 persen pada 1 Mei hingag 31 Juli.

Padahal ia menyewa apartemen satu kamar tidur di Tanjong Pagar, Sinyapura dengan biaya US$2.400 per bulan.

Atau setara dengan Rp25 juta per bulannya.

Wanita ini jelas memohon penurunan harga sewa apartemen miliknya sebesar 7 persen atau US$250 per bulan (Rp2,6 juta).

“Di awalnya mungkin terlihat sedikit. Tapi kalau dilihat untuk tiga bulan, mengingat upahnya dipangkas, itu penghematan besar untuknya,” ungkap Foo, dilansir Bloomberg, Jumat (8/5/2020).

Agen real estate lain yang berurusan dengan permintaan pengurangan sewa ekspatriat di Singapura adalah Lester Chen.

Lester Chen mengatakan, seorang ekspatriat yang tinggal di apartemen Sentosa Cove telah diberikan potongan sewa sebesar 20 persen.

“Kami bersedia untuk menutup sebelah mata, karena setidaknya kami masih dapat penghasilan daripada tidak sama sekali,” jelasnya.

Singapura sendiri juga merupakan salah satu negara yang harga propertinya paling tinggi.

Harga sewa residesial di sana naik ke level tertinggi dalam tiga tahun pada 2019, lantaran tingginya permintaan dari warga negara asing.

Sejumlah keringanan dan relaksasi juga sudah diberikan pemerintah Singapura ke perusahaan-perusahaan agar tetap bisa memenuhi kewajiban memberikan upah, terutama kepada para pekerja asingnya.

Baca Juga:

Intip 7 Potret Apartemen Kemal Palevi yang Eksentrik. Kamar Mandinya Kayak di Film Horor!

Semoga artikel di atas bermanfaat untukmu, ya.

Simak informasi menarik lainnya dalam Berita Properti 99.co Indonesia.

Kamu sedang mencari harga rumah murah? Temukan di 99.co/id.



Follow Me:

Related Posts