Rumah Tips & Trik

Pahami Perbedaan Spring Bed dan Kasur Busa. Lebih Baik Mana?

2 menit

Banyak yang perlu kamu pahami tentang perbedaan spring bed dan kasur busa. Jangan sampai salah pilih dan meningkatkan risiko sakit tulang punggung saat tidur. Simak di sini!

Jenis kasur menentukan kualitas tidur kita setiap malam.

Di Indonesia sendiri, tersedia 7 jenis kasur yang bisa kita beli yakni busa, latex, spring bed, kapuk, hybrid, memory foam, dan angin.

Dari berbagai jenis di atas, kasur busa dan spring bed paling banyak diborong.

Alasannya, kedua kasur tersebut memiliki kualitas di atas rata-rata.

Permukaan kasurnya empuk dengan ketahanan yang cukup lama.

Namun, kasur busa dan spring bed jelas merupakan jenis yang berbeda.

Spesifikasinya dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

Lantas, apa perbedaan spring bed dan kasur busa?

Pilihan mana yang lebih baik?

Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Perbedaan Spring Bed dan Kasur Busa. Kamu Pilih Mana?

Untuk menjelaskan perbedaan keduanya, mari kita lihat dari kelebihan dan kekurangannya.

Dengan begitu, kamu juga bisa melihat jenis kasur mana yang lebih cocok untuk dibawa pulang!

Spring Bed

perbedaan spring bed dan kasur busa pertama

Spesifikasi dan Daya Tahan Spring Bed

Spring bed adalah jenis kasur yang terbuat dari lapisan busa dan per.

Makin banyak per yang ada di dalam kasur spring bed, makin baik kualitasnya.

Jenis kasur ini memiliki banyak tipe dan model, seperti spring bed serat, memory gel, pegas mini, dan busa poliuretan.

Beberapa kasur spring bed menambahkan bahan lateks pada permukaan untuk menjaganya agar selalu empuk.

Fungsi per berguna sebagai pegas yang menopang tubuh dan memberikan daya lontar.

Pernya juga ringan dan membentuk tubuh sehingga tidur lebih nyaman.

Model spring bed terbaru kini dilengkapi dengan koil terbuka sehingga kasur lebih empuk.

Kerapatan polyfoam pada kasur spring bed rata-rata 1,5-1,8 lb./cu.ft dengan kerapatan busa 3,1 lb./cu.ft.

Spesifikasi tersebut membuat pegas di dalam kasur tidak mudah patah atau rusak.

Sementara itu, ketebalan spring bed mencapai 10 inci, cukup tinggi untuk jenis kasur satuan.



Kelebihan Spring Bed

  • Tahan lama
  • Kuat
  • Elastisitas tinggi, empuk, dan nyaman
  • Permukaan lebih lembut jika dicampur dengan latex

Kekurangan Spring Bed

  • Harga lebih mahal
  • Berat sehingga sulit dipindahkan
  • Tinggi, tidak cocok untuk balita

Kasur Busa

perbedaan spring bed dan kasur busa lainnya

Spesifikasi dan Daya Tahan Kasur Busa

Perbedaan keduanya terdapat pada isinya.

Seperti namanya, kasur busa terbuat dari busa tanpa per seperti spring bed.

Pembuatannya sudah melalui proses kimiawi panjang yang disebut dengan polyurethane.

Ini membuat kasur busa mengembang dan mampu menyesuaikan dengan berat badan kamu saat berada di atasnya.

Walaupun akan kembali seperti bentuk semula, kasur busa bisa mengempis jika dipakai terlalu lama.

Maka dari itu, pastikan kamu memilih merek kasur busa dengan kualitas yang tinggi agar tahan lama.

Untuk kepadatan isi, kasur busa berkisar antara 1,7 sampai 3,1 lb./cu.ft dan tinggi sekitar 4-8 inci

Dengan ketebalan dan kepadatan tersebut, kasurnya bisa mendistribusikan berat badan secara merata.

Kelebihan Kasur Busa

  • Baik untuk postur tubuh, terutama pengidap skoliosis
  • Baik untuk kondisi perut saat tidur
  • Cocok untuk dipakai sendiri atau bersamaan
  • Harga lebih murah dibandingkan spring bed
  • Ringan, mudah dipindahkan
  • Tidak terlalu tebal sehingga mudah dicuci dan dijemur

Kekurangan Kasur Busa

  • Cepat rusak, apalagi kalau terkena air
  • Mudah mengempis dalam kurun waktu pendek
  • Bahannya lebih panas untuk dipakai tidur

***

Semoga ulasan di atas bermanfaat ya, Property People

Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Ikuti laman Google News 99.co Indonesia agar tidak ketinggalan berita terbaru.

Akses sekarang juga www.99.co/id karena jual beli rumah kini bisa #segampangitu.



Emier Abdul Fiqih P

Menjadi penulis di 99 Group sejak 2022 yang berfokus pada artikel properti, gaya hidup, dan teknologi. Lulusan S2 Linguistik UPI ini sempat berprofesi sebagai copy editor dan penyunting buku. Senang menonton film dan membaca novel di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts