Sebagai muslim, penting untuk memahami apa perbedaan zakat fitrah dan zakat mal. Agar tidak tertukar, simak penjelasan selengkapnya berikut ini, yuk!
Dalam ajaran Islam, ada dua jenis zakat yang harus dilakukan seorang muslim, yakni zakat mal dan fitrah.
Namun, sudahkah kamu memahami apa perbedaan keduanya?
Jika belum, yuk simak ulasan lengkap mengenai perbedaan zakat fitrah dan zakat mal!
5 Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal menurut Islam
1. Definisi Zakat Fitrah dan Mal
Perbedaan zakat mal dan zakat fitrah sebenarnya sudah terlihat dari definisinya.
Zakat mal adalah zakat harta yang wajib ditunaikan ketika seorang muslim telah mencapai nisab dan haul
Nisab adalah syarat minimum besaran harta untuk berzakat, sedangkan haul adalah kepemilikan harta yang sudah berlaku selama 12 bulan.
Berbeda dengan zakat fitrah yang merupakan zakat jiwa dan wajib hukumnya untuk setiap muslim di bulan Ramadan.
Namun, ada pengecualian untuk orang yang tidak mampu, yakni mereka yang kekurangan makanan pokok untuk kebutuhannya sendiri.
2. Bentuk Zakat yang Dikeluarkan
Perbedaan selanjutnya terlihat dari bentuk zakat yang dikeluarkan.
Sesuai namanya zakat mal adalah zakat harta, berarti kamu membayarkannya dalam bentuk harta benda.
Sementara, untuk memenuhi kewajiban membayar zakat fitrah, seorang muslim harus menyisihkan makanan pokoknya.
Ini sejalan dengan hadis riwayat berikut ini:
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى النَّاسِ، صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ، عَلَى كُلِّ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ، ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى، مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah bagi manusia berupa satu sha’ dari kurma atau satu sha’ dari gandum atas setiap orang yang merdeka ataupun budak, laki-laki atau perempuan dari golongan umat muslim.” (HR Muslim)
Sebagai catatan, kamu bisa mengganti gandum menjadi beras, sesuai dengan makanan pokok yang digunakan.
3. Perbedaan Besaran Zakat Mal dan Zakat Fitrah
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis di atas, besaran zakat fitrah adalah satu sha’ atau setara dengan ¾ liter.
Kamu bisa membayarkannya dalam bentuk beras, gandum, dan makanan pokok lainnya.
Apabila ingin menggantinya dengan uang, maka nilainya harus setara dengan harga makanan pokok tersebut.
Sementara besaran zakat mal bergantung pada jumlah harta kekayaan seseorang.
Secara umum, persentasenya adalah 2,5 persen dari pemasukan seorang muslim setiap bulannya.
Namun, untuk pendapatan dari pertanian besarannya adalah
- 10 persen jika mengelolanya dengan sumber air alami, dan
- 5 persen jika mengelolanya dengan pengairan buatan seperti irigasi.
4. Waktu Menunaikan Zakat
Perbedaan selanjutnya bisa kamu lihat dari waktu menunaikan amalannya.
Zakat fitrah hanya perlu dilakukan sekali di bulan Ramadan, tepat sebelum Idul Fitri.
Berbeda dengan zakat mal yang harus kamu bayarkan sepanjang tahun jika nisab dan haul-nya terpenuhi.
Artinya, tidak ada waktu khusus untuk menunaikan zakat mal bagi seorang muslim.
5. Tujuan Mengeluarkan Zakat
Perbedaan zakat fitrah dan zakat mal yang terakhir adalah tujuannya.
Zakat fitrah bertujuan untuk memberi makan golongan miskin di hari Idul Fitri.
Selain itu, amalan ini bisa menyucikan seseorang dari perbuatan sia-sianya selama bulan Ramadan.
Sementara, tujuan zakat mal adalah membersihkan hartamu dari hak orang lain.
Ini sejalan dengan bunyi surat Adz-Dzariyat ayat 19 berikut ini:
وَفِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِ
Artinya: “Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta.” (QS. Adz-Dzariyat : 19)
***
Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, Property People.
Cek informasi seputar properti lainnya hanya di Berita.99.co Indonesia.
Kunjungi juga Google News untuk menemukan beragam berita lainnya.
Ingin membeli rumah di kawasan Chelsea Modern Home?
Yuk, temukan penawaran menariknya di 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu!