Pernikahan adat sunda terdiri dari upacara tradisional yang penuh makna mendalam untuk kehidupan pengantin dalam membina rumah tangga. Berikut prosesi lengkapnya!
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih menjunjung tinggi adat istiadat.Â
Hal tersebut bukan hanya bisa terlihat dari kebudayaan daerah saja, melainkan juga upacara pernikahan.Â
Nah, salah satu upacara pernikahan yang menarik untuk disaksikan adalah pernikahan adat Sunda.Â
Sebagai provinsi terpadat di Indonesia, masyarakat Jawa Barat memang dikenal masih memelihara tradisi leluhur dalam upacara pernikahan.Â
Setiap prosesi yang dijalani tentunya memiliki nilai budaya dan makna mendalam sebagai bentuk harap agar pasangan bisa menerima kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan kelak.
Lantas, seperti apa prosesi nikah adat sunda? Simak ulasannya di bawah ini, yuk!
Prosesi Pernikahan Adat Sunda
Sama halnya seperti pernikahan pada umumnya, terdapat serangkaian prosesi pada pernikahan adat sunda yang harus dijalani oleh para pengantin.Â
Berikut susunan acara pernikahan adat sunda.Â
1. Mapag PengantenÂ
Mapag penganten adalah sebuah prosesi yang dilakukan ketika pengantin pria beserta rombongannya telah datang ke lokasi pernikahan.Â
Dalam prosesi ini, pengantin pria harus menunggu keluarga pengantin perempuan terlebih dahulu yang akan mapag (menyambut).Â
Jika sudah, pemimpin upacara atau yang dikenal sebagai Ki Lengser akan memberi tanda kepada para pemain musik, penari, punggawa (prajurit penjaga), dan keluarga pengantin wanita.Â
2. Seserahan
Proses pernikahan adat sunda berikutnya adalah seserahan.Â
Di sini, keluarga beserta penganten pria akan disambut oleh pihak wanita.
Pihak pengantin wanita nantinya akan mengalungkan bunga melati yang menjadi simbol bahwa keluarga wanita menyambut kedatangan pengantin pria dengan baik.Â
Kemudian, orang tua pengantin pria akan menyerahkan putranya kepada orang tua calon pengantin wanita sambil diiringi dengan pemberian barang-barang serta mahar pernikahan.Â
3. Akad Nikah
Jika prosesi seserahan sudah dilakukan, maka calon pengantin pria akan dipersilakan masuk ke dalam sebuah ruangan untuk melaksanakan akad nikah.Â
Nantinya, kedua orang tua calon pengantin, saksi, petugas dari Kantor Urusan Agama (KUA), dan beberapa orang dari kedua belah pihak dipersilakan untuk duduk di tempat yang sudah disediakan.Â
Untuk pengantin wanita sendiri akan duduk di samping calon suami.Â
Baik calon pengantin pria maupun wanita akan dikerudungi oleh tudung panjang berwarna putih terlebih dahulu sebelum pelaksanaan ijab kabul.
4. Sungkem
Pengantin kemudian akan melakukan upacara sungkem dengan memohon maaf kepada orang tua.Â
Prosesi ini dilakukan sebagai bentuk bakti dan ungkapan rasa terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan sejak lahir hingga acara pernikahan terlaksana.Â
Tak hanya itu, pengantin pun akan memohon doa restu agar kehidupan berumah tangga yang dijalani harmonis, dirahmati, dan selalu diberikan keberkahan. Â
5. Saweran
Prosesi selanjutnya dalam adat perkawinan sunda adalah saweran.Â
Sawer sendiri berasal dari kata awer yang berarti air yang jatuh.
Secara harfiah, saweran adalah prosesi yang dilakukan dengan cara menaburkan benda-benda kecil ke arah pengantin.Â
Namun sebelum dilaksanakan, pengantin dipersilakan untuk duduk terlebih dahulu dan kemudian akan dipayungi oleh payung besar.Â
Nantinya, orang tua akan memberikan nasihat sambil diiringi oleh kidung dan diselingi dengan pelemparan beras, uang logam, kunyit yang sudah diiris tipis, gulungan daun sirih, serta permen. Â
Upacara pernikahan ini memiliki makna bahwa kedua pengantin tak boleh segan dalam memberikan bantuannya kepada orang lain.Â
6. Nincak Endog (Menginjak Telur)
Sama halnya dengan prosesi Jawa, dalam pernikahan adat sunda juga terdapat upacara nincak endog.Â
Untuk melaksanakan upacara ini, dibutuhkan sebuah lidi, telur ayam, lilin, potongan bambu, dan kendi kecil berisi air bening.Â
Upacara akan dimulai dengan pengantin pria menginjak telur yang berada di atas tanah.Â
Kemudian, pengantin wanita akan mencuci kaki pengantin pria dengan menggunakan air bersih yang berasal dari kendi.Â
7. Ngaleupas Japati (Melepaskan Merpati)
Upacara ngaleupas japati hanya akan dilakukan oleh para orang tua saja, yang mana mereka akan memengang dan kemudian melepaskan burung merpati secara bersamaan.Â
Upacara adat sunda pernikahan ini melambangkan bahwa kedua orang tua sudah melepaskan tanggung jawabnya kepada sang anak.Â
Sehingga, para pengantin akan hidup dengan tanggung jawab yang dimilikinya masing-masing.
8. Huap Lingkung
Prosesi nikah adat sunda ini dilakukan oleh para orang tua dengan cara menyuapi pasangan pengantin.Â
Huap lingkung adalah upacara yang menjadi bentuk harapan akan kehidupan pengantin yang selalu harmonis, penuh dengan cinta, dan saling membutuhkan.Â
Selain itu, prosesi ini juga diartikan sebagai bentuk pemberian terakhir orang tua kepada kedua mempelai.
9. Pabetot Bakakak (Berebut Ayam)
Dalam upacara ini pengantin pria dan wanita akan saling tarik menarik ayam panggang.
Jika salah satu dari pengantin mendapatkan bagian ayam paling besar, ia harus berbagai kepada pasangannya.
Upacara ini bermakna, dalam kehidupan berumah tangga, rezeki yang diterima harus dinikmati bersama-sama.
***
Itulah rangkaian upacara dan prosesi dalam pernikahan adat sunda.
Temukan ulasan menarik lainnya seputar pernikahan hingga gaya hidup hanya di Berita 99.co.
Agar tak ketinggalan berita terbaru, sekarang kamu bisa mengikuti Google News kami, lo.Â
Sedang mencari hunian nyaman di kawasan Bandung? Cek selengkapnya dalam laman 99.co/id, yuk.
Jangan lewatkan berbagai kemudahan untuk memiliki properti impian dari pilihan listing terbaik karena semuanya #segampangitu!