Pertalite campur pertamax sering kali menjadi solusi alternatif bagi para pemilik kendaraan untuk menekan anggaran bahan bakar minyak (BBM) per bulan. Amankah campuran tersebut untuk kendaraan?
Pemerintah Indonesia resmi menaikkan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022) lalu.
Adapun kenaikan tersebut meliputi jenis BBM solar subsidi, pertalite, dan pertamax.
Bagi sebagian kalangan, menyiasati kenaikan harga BBM dengan cara pertalite campur pertamax acapkali dilakukan.
Namun, bagaimana efek yang ditimbulkan ketika pertalite dicampur pertamax dan pengaruhnya bagi kendaraan?
Efek Pertalite Campur Pertamax bagi Kendaraan
Sebelumnya, perlu kamu ketahui bahwa pertalite dan pertamax mempunyai kandungan oktan yang berbeda.
Kandungan oktan pada pertalite adalah 90 RON (Research Octane Number), sedangkan pertamax memiliki kandungan 92 RON.
Adapun angka pada oktan ini menunjukkan tingkat ketukan yang dihasilkan dalam proses pembakaran.
Selain itu, pertalite juga mempunyai tambahan zat additive yang sangat memungkinkan untuk perjalanan jarak jauh.
Di sisi lain, pertamax sangat direkomendasikan karena mempunyai rasio kompresi 9,1 berbanding 10,1.
Biasanya, rasio tersebut diperlukan untuk kendaraan yang telah mempunyai teknologi terbaru seperti Electronic Fuel Injection (EFI).
Dalam kandungan pertamax, ada zat additive bernama EcoSave yang mampu mencegah kerak pada mesin motor sehingga komponen mesin akan lebih awet.
Nah, apabila keduanya dicampur, para ahli teknik mesin mengungkapkan adanya efek buruk pada mesin karena pembakaran menjadi tidak optimal.
Bahkan, bisa jadi performa mesin memburuk dan berpeluang timbulnya kerusakan.
Ya, dalam jangka waktu yang lama, mesin akan mengalami knocking atau ngelitik.
Maka dari itu, para ahli otomotif sangat tidak menganjurkan pertalite campur pertamax dilakukan pada kendaraan.
Perbedaan Pertalite dan Pertamax
Melansir berbagai sumber, terdapat pebedaan mendasar antara bahan bakar pertalite dan pertamax. Apa saja?
1. Nilai Oktan
Seperti yang telah disinggung, pertalite memiliki nilai oktan 90 sedangkan pertamax 92.
Hal ini menunjukkan semakin tinggi besar tekanan yang dapat diberikan sebelum pembakaran, maka semakin lama proses pembakaran tersebut.
2. Kompresi Mesin
Soal kompresi, pertalite mampu digunakan oleh kendaraan yang berkompresi 9:1 hingga 10:1.
Akan tetapi, pertamax mempunyai nilai kompresi lebih tinggi, yaitu 10:1 hingga 11:1.
3. Warna Cairan
Warna yang dihasilkan oleh pertalite adalah hijau terang atau hijau jernih sedangkan pertamax memiliki warna hijau kebiruan.
4. Tingkat Polusi
Secara umum, bahan bakar yang bernilai oktan tinggi akan menghasilkan tingka polusi rendah.
Maka dari itu, pertalite bisa menghasilkan tingkat polusi lebih tinggi dibandingkan pertamax.
5. Harga
Seiring kenaikan harga BBM, kini harga pertalite dipatok Rp10.000 per liter sedangkan pertamax Rp14.500.
***
Itulah ulasan pertalite campur pertamax dan penjelasan lainnya.
Semoga bermanfaat, ya.
Baca ulasan menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah asri nan rindang seperti Dago Village?
Yuk, kunjungi 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.