Bingung harus ke mana ketika berkunjung ke Yogyakarta? Kalau begitu, kamu bisa mempertimbangkan untuk jalan-jalan ke Alun Alun Kidul. Berikut ulasan selengkapnya!
Dalam tata arsitektur tradisional Jawa, ada istilah Catur Gatra Tunggal.
Ini merujuk pada prinsip bahwa dalam satu kesatuan harus ada empat elemen.
Karena itulah di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, kamu bisa menemukan keraton, masjid, alun-alun, dan pasar.
Keempat area tersebut merupakan lambang pusat kekuasaan, ibadah, kegiatan rakyat, dan ekonomi.
Adapun area alun-alunnya terbagi menjadi dua, yakni alun-alun utara atau lor dan alun-alun selatan atau kidul.
Nah, dalam artikel di bawah ini, secara spesifik kita akan membahas mengenai Alun Alun Kidul yang terletak di halaman belakang keraton.
Berikut penjelasan selengkapnya!
Alun Alun Kidul Yogyakarta
Yogyakarta atau lebih dikenal sebagai Jogja memang terkenal dengan nilai budayanya yang kental.
Tidak hanya itu, ada beragam objek wisata yang bisa kamu kunjungi di kota ini.
Salah satunya adalah Alun Alun Kidul yang berbentuk lapangan besar pada sisi selatan keraton Yogyakarta.
Konon, area ini dibangun dengan tujuan untuk membuat tampilan belakang keraton terlihat sama dengan bagian depannya.
Dengan begitu, bangunan tidak terkesan membelakangi laut selatan yang dijaga oleh Ratu Kidul.
Terlepas dari kebenaran legenda tersebut, hingga kini keberadaan alun-alun masih tetap dipertahankan.
Bahkan kini areanya semakin ramai oleh oleh wisatawan lokal maupun internasional, terutama di sore hingga malam hari.
Selain menikmati pemandangan alun-alun, wisatawan bisa mencoba kuliner lokal, naik becak lampu, dan lainnya.
Tenang saja, jika hanya datang untuk melihat-lihat, kamu tidak perlu membayar tiket apa pun, kok.
5 Daya Tarik Utama Alun Alun Kidul
1. Pohon Beringin Kembar
Salah satu daya tarik utama Alun Alun Kidul adalah kehadiran pohon beringin kembar di tengahnya.
Kedua pohon ini identik dengan permainan masangin yang mengharuskanmu untuk melewati bagian tengah pohon dengan mata tertutup.
Jika berhasil, konon ini menandakan bahwa kamu adalah orang berhati bersih.
Selain itu, jika ada pasangan yang mencoba melewatinya berdua dan gagal, mereka dipercaya akan putus.
Meski terdengar tidak masuk akal di zaman modern ini, masih banyak wisatawan yang tertarik untuk mencobanya.
Sebagai catatan, kamu bisa menyewa penutup mata seharga Rp5 ribu dari pedagang sekitar.
2. Becak Lampu
Lalu, jika kamu berkunjung di malam hari, cobalah untuk naik becak lampu atau odong-odong.
Istilah ini merujuk pada sepeda tandem yang dikemas dalam bentuk mobil, van, dan lainnya.
Di sekelilingnya, terpasang lampu LED warna-warni yang membuat tampilan odong-odong terlihat semarak.
Nah, kamu bisa mengendarai sepeda ini untuk mengelilingi area alun-alun sembari menikmati semilir angin malam.
Adapun tarifnya adalah Rp40—60 ribu untuk satu kali putaran, tergantung bentuk odong-odong yang kamu pilih.
3. Wisata Kuliner Alun Alun Kidul
Setelah selesai berkeliling dengan becak lampu, saatnya untuk wisata kuliner Yogyakarta.
Di sekeliling alun-alun, kamu bisa menemukan camilan hingga makanan berat.
Ada sate klatak, awedang ronde, gudeg, bakmi jawa, oseng mercon, roti bakar, dan lainnya.
Tenang saja, harga makanan-makanan ini ramah di kantong, kok.
4. Pertunjukan Wayang Kulit
Atraksi wisata berikutnya adalah pertunjukan wayang kulit di sekitar Alun Alun Kidul.
Tepatnya, kamu bisa berkunjung ke Museum Sonobudoyo di dekat alun-alun untuk menikmati pementasan budaya ini.
Adapun pertunjukan wayang kulit biasanya berlangsung selama 2 jam dengan cerita yang berbeda-beda setiap harinya.
Sebagai catatan, sebelum pergi, pastikan kamu sudah mengecek jam pementasan terlebih dahulu agar tidak kecewa, ya.
5. Keraton Jogja
Terakhir, tentu saja kamu bisa menikmati pemandangan Keraton Jogja dari alun-alun.
Bangunan ini merupakan tempat tinggal Sultan Yogyakarta dan keluarganya.
Biasanya, keraton akan menampilkan pertunjukan seni yang bisa dinikmati oleh masyarakat umum.
Pertunjukan ini meliputi tarian tradisional, pembacaan naskah sastra, pertunjukan wayang, dan lainnya.
Perbedaan Alun Alun Kidul dan Lor
Lantas, apa sih perbedaan dari Alun-Alun Kidul dan Lor?
Pertama, secara lokasi kedua kawasan ini berada di sisi yang berlawanan dari keraton.
Alun-Alun Kidul ada di sisi selatan atau belakang keraton, sementara Alun-Alun Lor di sisi utara atau depan keraton.
Kedua, pohon beringin yang tumbuh di kedua alun-alun ini memiliki nama yang berbeda.
Beringin kembar di alun-alun selatan bernama Supit Urang dan dikelilingi pagar berupa jeruji dengan gambaran busur dan anak panah.
Ini melambangkan gadis atau jejaka yang sudah dewasa dan siap melepaskan isi hatinya kepada lawan jenis.
Sementara beringin di alun-alun utara bernama Kiai Dewadaru dan Kyai Janadaru.
Terakhir, saat ini hanya alun-alun selatan yang bisa diakses dengan leluasa oleh masyarakat.
Ini karena alun-alun utara sudah dikelilingi oleh pagar dan tertutup oleh lautan pasir.
***
Semoga informasi mengenai Alun Alun Kidul ini bermanfaat untukmu, ya.
Simak berbagai informasi menarik lainnya seputar hunian dan gaya hidup hanya di www.99updates.id.
Ikuti Google News kami untuk selalu mendapatkan berita terkini, ya!
Kamu sedang mencari rumah di kawasan Jawa Tengah?
Yuk, kunjungi 99.co/id untuk mendapatkan penawaran terbaik seputar properti.
Karena bersama 99.co Indonesia, mencari rumah akan terasa #segampangitu!