Berita Ragam

Politikus Indonesia Sebut Ganjar Pranowo Kemlinthi, Benarkah karena Tak Menghargai Ketum PDIP?

2 menit

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut kemlinthi alias congkak oleh seorang politikus. Benarkah alasannya karena Ganjar dinilai tidak menghargai Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri?

Ketegangan antara Ganjar Pranowo dan PDIP kini semakin terasa dan menjadi sorotan masyarakat.

Bahkan Gubernur Jawa Tengah ini dinilai congkak oleh salah satu politikus Indonesia.

Serangan kepada Ganjar dianggap sebagai buntut kode keras Jokowi yang membuat kader PDIP tersinggung.

“Serangan elite PDIP ke Ganjar kali ini tak luput dari konteks politik mutakhir. Terutama soal kode keras Jokowi ke Ganjar. Itu sepertinya yang melahirkan ketersinggungan politik di kalangan PDIP,” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno yang dilansir dari news.detik.com.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi sempat menyampaikan kode keras di hadapan pendukungnya di organisasi Projo.

Saat itu Jokowi juga meminta pendukungnya tidak terburu-buru mengarahkan dukungan.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya di bawah ini!

Ganjar Pranowo terlalu Gamblang?

Politikus Trimedya Panjaitan melihat langkah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terlalu gamblang menampilkan “syahwat” politik.

Hal itu terlihat dari sejumlah safari politik ke berbagai wilayah di Indonesia yang ia lakukan belakangan ini.

Trimedya paham dengan gerak politik yang dilakukan rekan separtainya itu.

“Ini kan kelihatan main semua, ke mana-mana semua jalan ke Medan ke Makassar, ya kita ketawa-ketawa saja pada saat PON Papua ada yang teriak Ganjar… Ganjar… Siapa orang Papua yang tahu Ganjar? Kelihatan bener by design (sudah diatur), apalagi orang yang mengerti politik,” kata Trimedya dalam keterangan tertulisnya.

Oleh sebab itu, Trimedya menekankan seharusnya Ganjar sebagai salah satu kader yang tergolong lama paham karakter PDIP dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Dan bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu (Megawati),” ucapnya.

Trimedya Panjaitan juga menyoroti kesalahan langkah ambisius Ganjar Pranowo yang dinilai ambisius dan getol ingin nyapres di 2024. Dia pun menyinggung Ganjar sebagai sosok yang kemlinthi.

“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai Gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab/kota, itu baru,” ujar Wakil Ketua MKD DPR ini.

Bentuk Kode Keras dari Jokowi

perseteruan jokowi vs dpr

Sumber: kompas.com

Sementara itu, Adi Prayitno menilai kode keras Jokowi inilah yang membuat sejumlah elite PDIP marah dan tersinggung.



Ia juga mengungkit soal istilah ‘banteng’ dan ‘celeng’ yang pernah dibuat elite PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.

“Yang menjadi ramai itu karena belakangan ini ada peristiwa politik saat Projo adakan acara mengundang Jokowi dan Ganjar. Meski Jokowi bilang ojo kesusu soal capres, tapi Jokowi dinilai memberikan kode keras dukung Ganjar,” jelas Adi.

“Dari sinilah persoalan ‘banteng’ dan ‘celeng’ kembali mengeras. Sepertinya elite-elite PDIP marah dan tersinggung dengan kejadian di acara Projo itu. Kini Ganjar semakin banyak diserang oleh elite-elite PDIP,” tambahnya.

Ganjar Pranowo Kemlinthi karena Bekerja Tanpa Arahan

ganjar pranowo

foto: Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah

Menurut Adi, bagi beberapa elite PDIP, Ganjar sudah melakukan kerja politik terkait Pilpres 2024 saat Megawati belum beri arahan.

“Ini efek perseteruan ‘banteng’ dan ‘celeng’. Cuma momentum, diksi, dan substansi serangannya yang berbeda. Sejak dulu persoalannya sama tentang pencapresan 2024. Soal capres PDIP tak boleh ada yang agresif sebelum ada perintah Megawati sebagai ketum,” ucapnya.

Sementara itu, elite PDIP terlihat mendorong Puan Maharani maju di pilpres. Situasi ini, menurutnya membuat terjadinya pembelahan di PDIP.

Tapi di sisi lain, Ganjar justru didukung oleh relawan Jokowi. Menurutnya konflik ini bisa selesai jika Megawati buka suara.

“Wajar kalau ada penilaian bahwa soal pencapresan dari PDIP mulai terlihat terbelah. Satu sisi elite-elite PDIP serius mendukung Puan maju,” papar Adi.

“Puan juga terlihat mulai serius melakukan kerja politik. Satu sisi lainnya Ganjar terlihat didukung relawan Jokowi yang dinilai duplikasi dari sikap politik presiden, meski secara tak langsung. Tapi semua ini akan selesai kalau Megawati bicara ke publik,” ungkapnya.

***

Jangan lupa baca artikel terkini lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari perumahan di The Zora?

Temukan hanya di situs properti 99.co/id dan Rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.



Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts