Rumah Tips & Trik

Cara Membuat Pondasi Anti Gempa yang Kokoh dan Tahan Ambruk

3 menit

Untuk mendapatkan rumah tahan gempa, salah satu hal utama yang harus sangat diperhatikan yaitu struktur fondasinya. Sebagai panduan, yuk simak cara membuat pondasi anti gempa yang kokoh di artikel ini.

Fondasi rumah memegang kunci sekaligus sebagai kekuatan utama seluruh bangunan selama masa berdirinya.

Itulah kenapa fondasi rumah untuk menahan guncangan gempa harus diperhatikan baik-baik pembuatannya.

Untuk memiliki bangunan tahan gempa, kamu memang harus memulainya dari fondasi anti gempa yang membuat seluruh bagian rumah menjadi satu kesatuan yang utuh.

Fondasi tahan gempa yang baik memiliki sistem yang saling menghubungkan dengan kuat antara satu bagian rumah dengan bagian lainnya.

Lalu, bagaimana cara membuat pondasi tahan gempa yang baik dan benar agar rumah aman dari gempa?

Dikutip dari laman antigempa.com, inilah cara membuat pondasi anti gempa yang tepat dan kuat.

rumah anti gempa

bangunan anti gempa

rumah tahan gempa

bangunan tahan gempa

Teknik Pengerjaan Fondasi

Sebelum memulai membangun pondasi anti gempa, ada beberapa hal yang perlu kamu pahami dan persiapan agar prosesnya lancar.

Beberapa langkah penting yang perlu dilakukan yaitu:

  • Galilah tanah kira-kira sedalam 70 cm kemudian buatlah dinding tanah dalam posisi miring dengan perbandingan 5:1 agar tanah dapat menahan dengan kokoh.
  • Lapisi bagian dasar galian dengan timbunan pasir sedalam 10 cm.
  • Usahakan tinggi fondasi mencapai 45 hingga 60 cm.
  • Jika fondasi dibuat dengan batu kali, maka campurannya harus dibuat dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir.
  • Bila membuat fondasi menerus, sloof harus dibuat setiap 1,5 m dengan tulang baja berdiameter 12 mm.
  • Terakhir, letakkan sloof atau balok fondasi di atas fondasi agar tumpuan bebannya lebih merata. Slof harus dibuat dari 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil dan air setengah dari volume semen.

5 Cara Membangun Pondasi Anti Gempa Berkualitas Tinggi

1. Bangun Pondasi Anti Gempa di Tanah yang Keras

Agar bangunan tetap stabil dan kuat, maka fondasi harus dibuat di atas tanah yang keras dan kokoh.

Alasannya, fungsi utama pondasi adalah untuk mengalirkan beban bangunan ke tanah di sekitarnya sehingga bangunan tetap dapat bertahan dengan baik.

Bila tanah di sekitar lokasi bangunan dirasa kurang keras dan kurang stabil, maka tanah membutuhkan pengerjaan pendahuluan untuk memperkuat lapisan tanahnya.

Setelah tanah untuk konstruksi digali, biarkan dahulu tanah selama beberapa hari dan sirami serta padatkan secara manual agar tanah semakin stabil.

Jika masih kurang, tambahkanlah lapisan pasir batu di dasar fondasi lalu padatkan dengan mesin stamper.

2. Tanam Fondasi Cukup Dalam

pondasi anti gempa

Pada umumnya pondasi anti gempa menggunakan sistem pondasi batu kali menerus yang dapat menghubungkan pondasi dengan sloof.

Agar makin kuat, letakkan fondasi batu kali minimal pada kedalaman 45 cm dari permukaan tanah untuk bangunan rumah yang terdiri dari satu lantai.

Sedangkan untuk rumah dua lantai, posisikan fondasi sekurang-kurangnya pada kedalaman 60 cm dari permukaan tanah agar lebih kuat.



Agar daya tahannya lebih terjamin, kamu juga bisa menambahkan fondasi telapak atau pondasi sumuran pada beberapa lokasi pondasi tertentu.

3. Pondasi Anti Gempa Dibuat Menerus

fondasi menerus

Kunci rumah agar tahan gempa yaitu pondasi anti gempa harus dibuat dengan cara menerus tanpa terputus.

Jangan hanya karena alasan menghemat biaya, kamu mengurangi material fondasi dan tidak membuatnya dalam bentuk menerus ya, Property People.

Hal tersebut malah justru akan membuat daya tahan rumah kamu terhadap  gempa tidak terlalu bagus dan berakibat buruk pada bangunan saat terjadi gempa.

Efek buruk yang ditimbulkan bisa sangat berbahaya karena selain dapat membuat tembok bangunan retak juga bisa membuat bangunan roboh.

4. Buatlah Balok Pengikat Fondasi

pondasi anti gempa

Jika pondasi batu telah selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat sloof atau balok pengikat fondasi yang terbuat dari bahan beton.

Fungsi utama sloof adalah untuk mengalirkan beban bangunan ke seluruh badan fondasi secara merata.

Penggunaan sloof ini juga tidak hanya diaplikasikan pada pondasi menerus, namun juga digunakan pada fondasi setempat.

Dalam fondasi batu kali, pastikan sloof tetap kokoh di atas fondasi dengan cara mengikat badan sloof dengan angker sepanjang setengah meter.

Balok pengikat fondasi akan semakin menguatkan pondasi batu kali agar menjadi pondasi anti gempa yang sangat kokoh.

5. Ikat Pondasi, Sloof, dan Kolom

pondasi anti gempa

Langkah terakhir untuk membuat pondasi anti gempa adalah mengikat keseluruhan bagian fondasi, sloof, dan kolom menjadi satu.

Pastikan semua bagian tersebut terikat dengan kokoh dan terintegrasi dengan baik terutama pada bagian pembesiannya.

Langkah ini sangat penting karena apabila semua bagian terikat dan terintegrasi dengan baik, ketika gempa terjadi getarannya dapat disebarkan secara merata.

Getaran gempa akan terdistribusi dengan baik ke seluruh bagian bangunan dan bagian konstruksi lainnya dan bangunan tidak akan roboh.

***

Semoga bermanfaat ya, Property People.

Temukan bacaan beragam tema dengan mengakses Berita.99.co.

Jangan lupa ikuti Google News kami supaya tidak ketinggalan ulasan terkini.

Sedang mencari hunian aman dan nyaman seperti Dago Village?

Kunjungi saja laman www.99.co/id dan Rumah123.com untuk semua penawaran terbaik!

Kamu bisa mendapatkan segala yang kamu butuhkan terkait properti karena kami selalu #AdaBuatKamu.



Elmi Rahmatika

Lulusan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia yang suka menulis seputar gaya hidup dan sastra remeh-temeh. Sejak 2019 bergelut di dunia properti dan penulisan konten SEO di 99 Group. Di waktu senggang senang baca apa saja dan jalan-jalan.
Follow Me:

Related Posts