Potret apartemen terkecil di dunia yang berada di sekitaran Hong Kong telah menjadi berita viral yang menggemparkan dan sangat menyedihkan bagi masyarakat dunia.
Secara statistik, hanya sekitar 7 persen lahan di Hong Kong yang difungsikan untuk perumahan dan sebagian besar lahan dimiliki oleh orang-orang kaya.
Data ini jauh berbeda bila melihat New York City di mana perumahan di kota tersebut menempati 75% dari total luas lahan.
Kekurangan lahan perumahan tersebut menyebabkan anak-anak, orang tua, dan banyak keluarga terpaksa tinggal di lingkungan dengan kondisi yang tak layak.
Lebih menyedihkannya lagi, mereka harus membayar ratusan dolar setiap bulannya hanya untuk hunian dengan luas kurang dari 10 m2.
Inilah potret menyedihkan dari beberapa apartemen terkecil di dunia yang berada di sekitaran Hong Kong seperti dimuat oleh businessinsider.com.
Apartemen Terkecil di Dunia dalam Lingkungan Kumuh
Pemerintah Hong Kong telah mengumumkan rencana untuk membangun lebih banyak perumahan murah di dekade berikutnya.
Mereka berharap, di tahun 2027 terdapat tambahan 280.000 perumahan umum dan 180.000 perumahan pribadi.
Banyak pegawai baru yang terpaksa menerima apartemen terkecil di dunia dengan lahan yang sangat sempit sebagai rumah pertama hingga mereka mendapat pekerjaan yang lebih baik.
Baca Juga:
7 Apartemen Termahal di Dunia Dengan Harga Fantastis. Tertarik Beli?
Selain lajang, banyak juga keluarga yang terpaksa tinggal di apartemen mikro seperti ini.
Seorang ibu harus menyewa sekitar US $487 atau sekitar Rp7 juta per bulan untuk menyewa sebuah apartemen berukuran 6 m2 yang hanya cukup untuk ia dan anaknya.
Barang-Barang Berjejal dalam Satu Ruangan
Satu kesamaan yang biasa dilakukan para penghuni apartemen terkecil di dunia di Hong Kong ini adalah selalu memanfaatkan ruangan sekecil apapun di dalam rumah.
Misalnya, memanfaatkan ruang kosong di antara wastafel dan toilet untuk menyimpan berbagai barang.
Simon Wong, seorang penduduk berusia 62 tahun, memiliki sedikit ruangan yang hanya cukup untuk mengantungkan pakaiannya.
Ia harus membayar US $226 atau sekitar Rp3,2 juta yang mana biaya tersebut dapat digunakan untuk menyewa apartemen satu kamar di Amerika.
Sebagian Terpaksa Tinggal dalam ‘Peti Mati’
Dalam sebuah komplek apartemen berukuran sekitar 60 m2, biasanya dibagi lagi menjadi sekitar 19 ruangan super kecil yang berukuran kurang dari 2,3 m2.
Ruangan-ruangan kecil tersebut lebih dikenal sebagai “coffin homes” atau “rumah peti mati”.
Upah pekerjaan yang rendah membuat banyak penghuni yang hanya bisa pasrah tinggal di apartemen terkecil di dunia seperti ini untuk puluhan tahun.
Sayangnya, para orang tua yang mengandalkan jaminan sosial dari pemerintah terpaksa harus tinggal di apartemen mikro selama-lamanya.
Ada yang Lebih Buruk dari Rumah Peti Mati
Rumah peti mati bukanlah yang terburuk dari deretan potret menyedihkan apartemen terkecil di dunia ini.
Sebagian orang yang mayoritas adalah para orang tua, harus tinggal di perumahan umum yang terdiri dari satu buah kasur yang ditutupi kawat selayaknya kandang binatang.
Kong Siu-Kau adalah salah satu penghuni rumah kandang tersebut.
Ia sering protes karena di kasurnya terdapat banyak tungau dan dari tempatnya sering tercium bau busuk akibat sistem sanitasi yang buruk.
Para Penduduk Hong Kong Hanya Bisa Pasrah
Meskipun pemerintah Hong Kong telah menjanjikan akan adanya pembukaan lebih banyak lahan untuk perumahan umum, namun masih belum ada hasilnya.
Para penduduk masih terpaksa harus pasrah dengan apa yang mereka punya dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Meskipun para penduduk yang tinggal di apartemen mikro dan apartemen terkecil di dunia ini ingin pindah, namun tak banyak pilihan lebih baik yang tersedia.
Akhirnya mereka hanya bisa menerima apa adanya dan menghargai apa yang mereka punya saat ini.
Baca juga:
10 Desain Interior Apartemen Terburuk yang Pernah Ada. Pasti Setuju, Deh!
Semoga artikel ini bermanfaat ya, sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Segala kebutuhan properti bisa kamu cari hanya di 99.co/id.