Perjuangan menyiarkan Islam tidak pernah redup sampai kapanpun. Buktinya, pondok pesantren Tarbiatul Aulad masih berdiri meski letaknya di tengah tempat hiburan malam.
Dilansir dari detik.com, seorang kiai berani membangun sebuah pondok pesantren di tengah-tengah tempat hiburan malam di Sukabumi.
Pondok yang dinamakan Tarbiatul Aulad itu merupakan pesantren tanpa pungutan biaya yang bisa dikunjungi oleh semua orang.
Meski awalnya sempat ditentang, kini ternyata keberadaan pesantren ini disayang dan dilindungi oleh banyak orang.
Simak potret Pondok Pesantren Tarbiatul Aulad serta kisah haru pembuatannya di sini!
Potret Pondok Pesantren Tarbiatul Aulad
Bangunan Mungil Berwarna Hijau
Pondok Pesantren Tarbiatul Aulad terletak di Kampung Cibolang Baru, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Menurut detik.com, letak terletak di tengah-tengah kawasan hiburan malam atau THM.
Ponpes ini terletak di sebuah masjid berukuran kecil dengan warna hijau mencolok.
Terletak di Tanjakan Jalan
Cukup sulit untuk bisa memasuki area ponpes ini karena bangunannya terdapat di tengah-tengah tanjakan jalan.
Meski demikian, bangunan ini tampak asri karena keberadaan pohon tepat di sebelah bangunan masjid.
Plang yang Sempat Ditentang Warga
Untuk mempermudah orang yang ingin berkunjung, pemilik ponpes menyimpan sebuah plang di pinggir ruas jalan.
Sayangnya, ketika pertama kali dipasang, plang ini sempat mendapatkan tentangan dari warga setempat.
Namun, setelah dibicarakan, plangnya dibiarkan berdiri dan semua warga pun sudah menerima keberadaan ponpes.
Masih Berdakwah Meski di Tengah Hiburan Malam
Dilansir dari detik.com, ponpes Tarbiatul Aulad dibuat oleh kiai Khudori untuk menyiarkan agama Islam di kawasan Sukabumi.
Keberadaan ponpes ini cukup unik karena letaknya yang berada di tengah-tengah THM.
Letaknya tersebut lah yang membuat awal pembuatan ponpes ini sempat ditentang oleh warga setempat.
Seperti contohnya, pemasangan plang pesantren pun sempat ditentang oleh warga setempat.
“Awalnya banyak yang komplain, seperti pemasangan plang di depan itu saya yang pasang. Yang komplain ini bilang Pak RT plang ini mengganggu, saya juga Islam di KTP jadi karagok (canggung) kalau ada tamu, sehingga enggak jadi masuk (ke kawasan THM),” kata Bebey, Ketua RT setempat, dilansir dari detik.com.
Meski demikian, keberadaan ponpes ini kini memberikan perubahan positif pada kawasan ini.
“Suara musik awalnya tidak terkontrol waktunya, dulu musik biasa diputar nonstop sekarang ada jeda-jeda waktu seperti malam Jumat enggak ada musik. Tamu-tamu juga yang biasa banyak berkurang,” kata Bebey.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari rumah di Malang, bisa jadi Singmaherta City adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co.id dan rumah123.com untuk menemukan rumah idamanmu!
Wujudkan hunian idamanmu sekarang juga, karena kami selalu #AdaBuatKamu!