Cerita Kita

Menengok Rumah Arischa, Hunian yang Mengombinasikan Unsur Tradisional dan Gaya Korea. Homey Banget!

3 menit

Inilah potret lengkap Rumah Arischa di daerah Magetan yang mengombinasikan unsur tradisional dan gaya Korea. Huniannya homey banget!

Unik, mungkin itulah kata yang mampu menggambarkan sebuah hunian yang dinamai Rumah Arischa oleh pemiliknya.

Keunikan pertama, Rumah Arischa menyatu dengan musala warga.

Tak hanya dekat, Rumah Arischa bahkan satu atap dengan musala tersebut.

Kemudian keunikan selanjutnya, pemilik Rumah Arischa berhasil mengubah tampilan hunian menjadi apik, khususnya di bagian interior.

Bagaimana tidak, rumah yang mempunyai bentuk joglo disulap interiornya dengan konsep Korean style.

Menariknya, elemen joglo di rumah tetap dipertahankan sehingga melahirkan hunian dengan kombinasi dua unsur, yaitu tradisional dan gaya Korea.

Kamu bisa menengok interior Rumah Arischa lewat Instagram @rumah.arischa.

Nah, Berita 99.co Indonesia berkesempatan mewawancarai pemilik rumah yang bernama Charity HL.

Perempuan yang akrab disapa Chacha ini kemudian menjelaskan konsep rumah secara detail dan menguraikan alasannya menggunakan gaya Korea di rumah.

Penasaran? Yuk, simak artikelnya sampai selesai!

Rumah Arischa, Hunian yang Mengombinasikan Unsur Tradisional dan Gaya Korea

1. Konsep Utama Rumah

rumah arischa

Kepada Berita 99.co Indonesia Chacha menceritakan, huniannya memang rumah joglo dengan tiga pintu.

“Rumah Arischa adalah rumah joglo dengan 3 pintu (model kupu tarung) yang terlihat sebagai fasad rumah,” terang Chacha belum lama ini.

Menurut Chacha, joglo merupakan konsep rumah yang unik dan menjadi kebudayaan di Indonesia.

Terlebih, di daerah rumahnya di Magetan, tetangganya juga menggunakan konsep rumah serupa.

“Konsep joglo itu unik merupakan salah satu kebudayaan Indonesia khususnya Jawa. Dan lebih menjiwai ketika rumah joglo itu ada di sebuah desa. Mayoritas rumah warga di sini juga joglo. Bisa juga dikatakan ingin tampil beda dibanding dengan banyaknya rumah modern minimalis saat ini,” jelas perempuan yang aktif di komunitas sosial Postpartum.id ini.

Lebih dari itu, Chacha sangat senang dengan rumah joglo yang ia punya lantaran tampak keren.

“Saya pribadi suka banget sama bentuk bangunannya di mana ada 3 pintu besar di bagian depan dan ada 4 soko guru. Terlihat keren haha,” ujar Chacha.

Salah ciri khas dari rumah joglo yakni terdapat soko guru.

Pandangan Chacha, adanya soko guru membuat huniannya jadi terlihat “ganteng”.

I’m falling in love sama si soko guru ini. Rumah joglo identik dengan ruang tamu yang luas. Dan si soko guru ini bikin ‘ganteng’ tampilan ruang tamu yang luas tersebut. Tiangnya terbuat dari kayu jati, bagian bawah ada ukirannya gitu bikin makin cantik,” urainya.

2. Unsur Korean Style

rumah ala korea

Sudah dijelaskan sebelumnya, bila Rumah Arischa menggunakan beberapa elemen khas gaya Korea.

Hal tersebut diaplikasikan oleh Chacha dengan menggunakan warna putih dan elemen kayu di rumahnya.



Terlebih, pernak-pernik khas Korea mudah Chacha dapatkan di marketplace.

“Konsep korea identik dengan white and woody yang memberi kesan cheerful, warm dan cozy. Printilan untuk konsep Korea juga lucu-lucu dan mudah didapat di marketplace. Warna yang cenderung netral bisa diaplikasikan dengan beragam macam bentuk rumah, termasuk rumah joglo,” ungkap Chacha.

rumah ala korea

Selain menerapkan beberapa unsur Korea, Chacha juga banyak memakai warna krem di interior rumah.

Bukan tanpa alasan, bagi Chacha, warna krem melahirkan kesan bersih, soft, dan luas.

“Krem juga mencerminkan warna kekayuan yang memang saya usung untuk Rumah Arischa (white and woody).”

Lalu, di mana area yang menjadi favorit Chacha di rumahnya?

rumah arischa

Chacha dengan tegas menjawab teras.

Pasalnya, teras rumah Chacha sudah ia dekorasi sedemikian rupa sehingga kini bisa dipakai untuk bersantai dan melihat pemandangan desa.

“Karena sudah aku dekor yang sekiranya mendekati dekorasi teras cottage gitu, hahaha. Ada pagar kayu, kursi kayu, rak kayu untuk tanaman, beberapa tanaman hijau. Pas banget buat spot healing di rumah. Duduk-duduk santai sambil melihat orang lalu lalang di jalanan atau sekedar melihat awan. Love it,” terangnya.

3. Harapan di Masa Depan

hunian dan musala warga

Ada banyak harapan yang Chacha simpan di Rumah Arischa.

Ke depan, Chacha berharap rumah joglonya memiliki kebun sayur, indoor garden, dan bukaan maksimal agar bisa mendapat pencahayaan sekaligus sirkulasi udara yang optimal.

Kemudian ia juga ingin di kemudian hari musala di rumahnya tak hanya digunakan untuk sekadar salat.

Chacha mempunyai misi sosial supaya musala yang menyatu dengan rumahnya bisa dimanfaatkan untuk belajar masyarakat sekitar.

“Berharap kelak musala tidak hanya untuk salat jemaah saja tapi untuk aktivitas warga lainnya seperti menjadi taman baca, tempat anak-anak belajar bahasa Arab, atau tempat kajian Islam rutin untuk warga sekitar. Untuk itu saya berharap musala memiliki kanopi sehingga areanya lebih luas yang bisa digunakan untuk warga beraktivitas,” tutup Chacha.

***

Itulah cerita dan potret Rumah Arischa yang mengombinasikan konsep tradisional dan gaya Korea.

Semoga bermanfaat, Property People.

Baca ulasan menarik lainnya di Berita.99.co.

Jangan lupa untuk mengikuti Google News dari Berita 99.co Indonesia.

#segampangitu menemukan rumah idaman di www.99.co/id.

Buktikan sekarang juga!



Insan Fazrul

Sejak kuliah sudah aktif menulis di Pers Kampus. Usai lulus, Insan menjadi penulis lepas yang fokus dengan topik gaya hidup dan sepak bola. Kini, menulis di 99 Group dengan membahas properti, pendidikan, gaya hidup, hingga teknologi.
Follow Me:

Related Posts