Sebuah kitab kuno asal Banyuwangi yang ditulis oleh Kiai Zubairi saat ini hangat menjadi perbincangan. Pasalnya, kitab yang naskahnya ditulis pada tahun 1979 itu dipercaya sudah memprediksi perang Rusia Ukraina!
Perang Rusia-Ukraina yang tengah terjadi saat ini dipercaya sudah diprediksi dalam kitab kuno yang diterbitkan oleh Kiai di Banyuwangi.
Dilansir dari detikJatim, kitab tersebut adalah Syair Ulan Handadari yang ditulis oleh KH. Muhammad Zubairi dari Parasgempal, Kecamatan Muncar.
“Kiai Zubairi merampungkan naskah tersebut pada 21 Rajab 1399 atau 16 Juni 1979. Diterbitkan oleh Maktabah Salim Nabhan Surabaya,” ujar Ketua Komunitas Pegon Banyuwangi Ayung Notonegoro kepada, detikJatim, Rabu (9/3/2022).
Lantas seperti apa isi dari kitab kuno asal Banyuwangi itu?
Untuk lebih jelasnya, langsung saja simak ulasannya di bawah ini!
Prediksi Perang Rusia Ukraina dalam Kitab Kuno Banyuwangi
Kitab Kuno Prediksi Perang Rusia Ukraina
Ayung mengatakan kitab kitab syair ini memotret fenomena zaman akhir. Salah satu penanda akhir zaman itu, adalah datangnya beragam malapetaka.
“Dalam bahasa Jawa, oleh Kiai Zubairi diistilahkan dengan judul ‘Temurune Warna-Warna Belahi’ (Turunnya Berbagai Bencana),” tambah Ayung.
Menurut Ayung, ragam dari malapetaka yang menjadi penanda akhir zaman tersebut, salah satunya, adalah peperangan. Hal ini diungkapkan oleh Kiai Zubairi dalam dua bait syair:
Negara kang gede pada perlombaan, adu senjata rakyat kang dadi korban.
Akeh negara kang timbul peperangan, nanging semboyane ngajak perdamaian.
“Apa yang ditulis oleh Kiai Zubairi ini, adalah sesuatu yang aktual jika kita amati fenomena beberapa tahun ke belakang. Peperangan tidak semata seperti era perang dunia pertama dan kedua yang berebut kekuasaan. Namun, juga dipicu konflik-konflik yang memang sengaja dikreasi oleh para juragan senjata,” kata Ayung.
“Apa guna senjata dibuat jika tak ada peperangan? Tentu, bisnis ini tak akan berkembang. Maka, diciptakanlah beragam konflik bersenjata di berbagai belahan dunia. Meskipun faktornya tak sesederhana itu juga,” tambahnya.
Relevan dengan Kondisi Perang Rusia dan Ukraina
Menurut Ayung, isi kitab tersebut sama persis dengan kondisi perang saat ini, antara Rusia dan Ukraina.
Banyak pihak menyebut Rusia melakukan agresi ke Ukraina karena campur tangan Amerika Serikat dan NATO.
“Makanya dalam buku itu terlihat persis ketika Amerika Serikat menyerukan perdamaian, tapi nyatanya mereka bersama dengan NATO membuat konflik untuk adanya perang. Senjata mereka akhirnya laku dijual. Namun, di balik itu, namanya perang akan selalu menghadirkan cerita duka,” pungkasnya.
Menjadi Inspirasi Lagu Perdamaian
Menariknya, jika diamati pesan dari syair kedua mengungkapkan kalau timbulnya peperangan dibuat oleh para pihak yang ke mana-mana mengampanyekan nilai-nilai perdamaian.
“Pesan Kiai Zubairi ini, mengingatkan kita pada bait-bait lagu berjudul “Perdamaian” yang dipopulerkan oleh Nasida Ria pada 1982. ‘Banyak yang cinta damai, tapi perang semakin ramai’,” terang Ayung.
Jika melihat zamannya, Ayung menduga lagu yang diciptakan oleh KH Ahmad Buchori Masruri itu tampaknya terinspirasi dari syair Kiai Zubairi tersebut di atas.
“Pesan para kiai kita tersebut senantiasa relevan. Tak sedikit para pihak yang menyerukan perdamaian, justru di balik layar menjadi kompor yang memanaskan perseteruan,” tambahnya.
***
Itulah penjelasan mengenai kitab kuno dari Kiai Zubairi asal Banyuwangi yang memprediksi terjadinya perang Rusia dan Ukraina.
Simak juga artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari hunian impian di Tangerang Selatan?
Temukan beragam pilihan perumahan seperti di Paradise Serpong City hanya di 99.co/id dan Rumah123.com, karena kami memang #AdaBuatKamu.