Berita Berita Properti

PUPR Akan Bedah Rumah & Bangun Kembali Rumah Tak Layak. Totalnya, Capai 200 Ribu Unit

2 menit

Hidup bersih diyakini merupakan salah satu upaya untuk melawan penyebaran Covid-19. Salah satunya adalah dengan tinggal di rumah yang sehat dan layak. Oleh sebab itu, Kementerian PUPR terus mendorong berlangsungnya program bedah rumah.

Tak dipungkiri, jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Indonesia masih sangat banyak.

Hal ini menjadi perhatian pemerintah, terlebih semenjak pandemi Covid-19 berlangsung.

Sebab rumah tak layak huni diyakini tidak akan mampu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh pemiliknya.

Oleh sebab itu, skema Padat Karya Tunai dalam program bedah rumah didorong agar segera terealisasi.

Skema Padat Karya Tunai dalam Program Bedah Rumah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mengurangi jumlah RTLH di Indonesia.

Salah satunya dengan mengeluarkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang populer dikenal sebagai bedah rumah.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, program BSPS akan dilakukan dengan skema Padat Karya Tunai.

Hal ini guna mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat Pandemi Covid-19.

Baca Juga:

3 Cara Mengetahui Rumah Tidak Layak Huni | Penting Dipahami Sebelum Membeli!

“Ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah bagi masyarakat yang membutuhkan rumah, sekaligus mengurangi angka pengangguran di daerah-daerah. Tentunya kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dilansir dari situs resmi pu.go.id.

PUPR Anggarkan Rp10 T untuk Padat Karya Tunai

padat karya tunai PUPR

Terdapat 7 program Padat Karya Tunai yang akan dilaksanakan di 34 provinsi dengan total anggaran mencapai Rp10 triliun.



Ada empat bidang yang akan menjadi sasaran program BSPS, yakni bidang sumber daya air, jalan dan jembatan, pemukiman, serta perumahan.

Pada Tahun Anggaran 2020 Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air P3TGAI akan memperbaiki kualitas air di 10 ribu lokasi dengan anggaran Rp2,25 triliun.

Kemudian di bidang jalan dan jembatan, melalui Ditjen Bina Marga, pemerintah akan melakukan pemeliharaan rutin jalan sepanjang 47,017 km dengan anggaran Rp489 miliar.

Serta pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 496,08 m dengan anggaran Rp110 miliar.

Untuk bidang pemukiman, melalui Ditjen Cipta Karya, ada lima program yang akan berjalan dengan total anggaran Rp2,475 triliun.

Program tersebut yaitu:

  • PISEW di 900 kecamatan
  • TPS-3R di 106 lokasi
  • PAMSIMAS di 4.717 lokasi
  • SANIMAS di 1.028 lokasi
  • KOTAKU di 364 kelurahan.

Pembagian Anggaran Skema Padat Karya Tunai untuk Program Bedah Rumah

bedah rumah pupr

Terakhir, di bidang perumahan, melalui Ditjen Penyediaan Perumahan, PUPR akan meningkatkan kualitas 208 ribu unit RTLH (bedah rumah) di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp4,35 triliun.

Serta membangun baru 12 ribu unit RTLH senilai Rp 459 miliar.

Bedah rumah akan dilakukan dengan memperhatikan syarat rumah layak huni yakni keselamatan bangunan dengan peningkatan kualitas konstruksi bangunan.

Serta kesehatan penghuni dengan pemenuhan standar kecukupan cahaya dan sirkulasi udara dan ketersediaan MCK.

Baca Juga:

Ingin Dapat Bantuan Bedah Rumah dari Pemerintah? Ini Caranya!

Semoga informasinya bermanfaat Sahabat 99..

Jangan lupa kunjungi situs berita properti 99 Indonesia untuk melihat artikel menarik lainnya.

Temukan hunian impian Anda di 99.co/id!



Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.
Follow Me:

Related Posts