Finansial Investasi

7 Resiko Jadi Agen BRILink bagi Pemula, Pahami Biar Gak Rugi!

3 menit

Sebelum memutuskan untuk bergabung menjadi Agen BRILink, pahami dulu apa saja resiko jadi Agen BRILink menurut pengalaman sejumlah orang.

Bagi kamu yang ingin punya usaha sampingan di rumah, daftar Agen BRILink menjadi salah satu pilihan terbaik.

Pasalnya, jika ditekuni dengan maksimal, usaha yang satu ini menawarkan berbagai keuntungan, lo.

Menjadi agen BRILink memiliki potensi keuntungan yang menarik karena fee yang didapatkan berkisar Rp1.500—7.000 per transaksi.

Hanya saja, sama seperti jenis usaha lainnya, daftar sebagai Agen BRLink juga tak lepas dari sejumlah risiko, Property People.

Bagi pemula, sebelum membahas risikonya, ketahui dahulu apa itu Agen BRILink di bawah ini!

Apa Itu Agen BRILink?

Melansir brilink.bri.co.id, Agen BRILink adalah nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menjalin kerja sama dengan BRI guna melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online dengan konsep sharing fee.

Artinya, Agen BRILink merupakan mitra bisnis yang menyediakan layanan perbankan dasar kepada masyarakat di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh kantor cabang bank.

Agen BRILink berfungsi sebagai perpanjangan tangan BRI sehingga memungkinkan masyarakat untuk melakukan berbagai transaksi perbankan dengan mudah.

Meskipun menawarkan sejumlah keuntungan, usaha ini juga memiliki sejumlah risiko.

Beberapa contoh risiko Agen BRILink adalah adanya pembekuan dana, penalti, hingga target transaksi.

Jadi, sebelum memutuskan untuk menjadi agen, penting bagi kamu untuk mempertimbangkan dengan matang segala risikonya, ya.

Berikut adalah resiko jadi agen BRILink selengkapnya, Property People!

7 Resiko Jadi Agen BRILink

1. Pembekuan Dana

resiko jadi agen brilink

Sumber: brilink.bri.co.id

Resiko jadi Agen BRILink adalah adanya pembekuan dana.

Pasalnya, untuk mendapatkan mesin EDC, biasanya ada sejumlah dana yang harus dibekukan, berkisar Rp3 jutaan.

Dana ini akan kembali setelah kamu berhenti menjadi agen.

Namun, tetap saja ini merupakan pengeluaran awal yang perlu dipersiapkan.

2. Target Transaksi

Menurut pemilik Agen BRILink yang dikutip akun YouTube RMD Channel, resiko jadi Agen BRILink adalah adanya target transaksi.

Target transaksi tersebut ditetapkan kepada Agen BRILink sesuai dengan kesepakatan.

Nah, target tersebut rupanya kerap menjadi keluhan sebagian para agen yang membuka bisnis ini.

“Kekurangannya itu adalah kita [agen] sering tidak mencapai target,” katanya.

Menurut dia, setiap bulannya, target transaksi Agen BRILink mencapai minimal 200 transaksi.

Oleh karena itu, kamu harus aktif mencari nasabah dan melakukan promosi agar target tercapai.

Jika tidak tercapai, pendapatan sebagai agen bisa berkurang.

Target ini akan berlaku setelah grace period selama enam bulan dan jika tidak tercapai akan dikenakan penalti.

3. Penalti

resiko jadi agen brilink

Sumber: brilink.bri.co.id

Resiko jadi Agen BRILink adalah adanya kemungkinan dikenakan penalti jika target transaksi tidak tercapai.



Menurut akun YouTube RMD Channel, selama menjadi Agen BRILink, agen akan dikenakan sanksi finansial jika target tidak terpenuhi.

“Berapa jumlahnya? Nanti pihak bank akan menghitung berapa sisa transaksi [yang belum tercapai], lalu dikalikan sebesar Rp1.000,” ujarnya.

Nah, dengan adanya denda penalti tersebut, hal ini perlu dipertimbangkan dengan matang terutama jika kamu masih ragu dalam mengejar target transaksi.

Baca Juga: 8 Resiko Usaha Gas Elpiji di Rumah. Calon Pengecer Wajib Tahu!

4. Gagal Transaksi

Masih menurut pengalaman RMD Channel, kekurangan jadi Agen BRILink adalah risiko gagal transaksi.

Pasalnya, setiap transaksi yang dilakukan, agen membutuhkan koneksi internet dan listrik agar terhubung dengan sistem BRILink.

“Gagal transaksi ini biasanya disebabkan oleh jaringan. Misalnya, kita mau transfer uang, namun di tengah-tengah transaksi, jaringan kurang baik. Jadi, struk pengiriman tidak tercetak sehingga nasabah sering komplain, apakah uangnya sudah masuk atau belum,” kata dia.

Bahkan, menurutnya, tak jarang para Agen BRILink tidak menyadari bahwa uang yang ditransfer telah dikirim dua kali sehingga mengalami kerugian.

5. Risiko Uang Rusak atau Palsu

Sebagai agen yang melayani transaksi tunai, resiko jadi agen BRILink adalah berpotensi menerima uang rusak atau palsu.

Hal tersebut menjadi risiko yang umum terjadi dalam transaksi tunai tak terkecuali BRILink, Property People.

Nah, ini dapat menimbulkan kerugian finansial jika tidak segera terdeteksi.

6. Penipuan

resiko jadi agen brilink

Sumber: Antara/Humas BRI

Resiko jadi Agen BRILink selanjutnya adalah berisiko mengalami tindak pidana penipuan.

Kamu bisa mengalami penipuan dari nasabah yang mengaku belum menerima uang transferan dari Agen BRILink.

“Misalnya, uang sudah terkirim, tapi nasabah mengaku uang belum masuk ke pihak penerima. Ada juga nasabah yang mengaku mendapat hadiah dan ingin mengirim uang, tapi tidak bawa uangnya,” kata akun RMD Channel.

Sementara itu, menurut pengalaman akun YouTube Akmal BRILINK, para agen juga berisiko menerima uang yang tidak sesuai dengan jumlah yang disetorkan nasabah.

Oleh karena itu, para agen harus berhati-hati dari segala modus penipuan tersebut.

7. Keamanan

Sebagai agen, kamu akan menyimpan uang tunai dalam jumlah tertentu, Property People.

Hal tersebut rentan terhadap risiko pencurian atau perampokan.

Meskipun BRILink memiliki sistem keamanan, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.

***

Itulah segala resiko jadi Agen BRILink.

Semoga bermanfaat.

Ikuti ulasan menarik lainnya di Berita.99.co dan Google News.

Kamu juga bisa menemukan hunian terbaik yang #segampangitu di laman www.99.co/id.



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts