Berencana membuka usaha gas elpiji di rumah? Sebelum itu, kenali dulu resiko usaha gas elpiji lewat artikel berikut. Catat baik-baik, ya!
Salah satu usaha rumahan yang diklaim banyak untung adalah bisnis gas elpiji, terutama gas elpiji 3 kg.
Pasalnya, kini mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan gas elpiji sebagai bahan bakar alat dapur.
Tak hanya digunakan untuk keperluan masak memasak di rumah, gas elpiji pun dipakai oleh banyak pedagang kecil.
Alhasil, ceruk pasar dengan berjualan gas elpiji cukup besar.
Di balik menggiurkannya potensi berjualan gas elpiji, ada banyak resiko usaha gas elpiji yang wajib kamu tahu.
Tujuannya agar kamu dapat mengantisipasi segala risiko ke depan sehingga bisnis yang dijalankan berjalan lancar.
Dilansir dari buku Manajemen Risiko karya Hinsa Siahaan, risiko berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian, terutama yang dapat menimbulkan masalah.
Risiko penting untuk diperhatikan, terutama jika kerugian yang ditimbulkan tidak diketahui secara pasti.
Nah, pada artikel ini, Berita.99.co Indonesia akan mencoba menjelaskan beberapa resiko usaha gas elpiji yang kemungkinan besar akan kamu hadapi.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya!
8 Resiko Usaha Gas Elpiji di Rumah
1. Modal yang Tidak Sedikit
Berjualan gas elpiji apalagi berambisi menjadi agen gas, akan membutuhkan modal awal yang cukup besar.
Sebab, kamu memerlukan stok cukup banyak sebagai tahapan awal berjualan.
Sebagai langkah antisipasi, kamu bisa memulainya dengan menjadi pengecer gas.
Selain itu, stok gas yang diperlukan kamu penuhi secara bertahap, jangan langsung dalam jumlah besar.
Cara tersebut setidaknya dapat menekan modal awal untuk berjualan gas elpiji.
2. Berbahaya bagi Keselamatan Jiwa
Resiko usaha gas elpiji selanjutnya adalah berbahaya bagi keselamatan jiwa.
Sudah menjadi rahasia umum, banyak kebakaran terjadi diakibatkan kebocoran gas elpiji.
Untuk itulah, pastikan dalam proses bongkar muat barang, kamu harus memerhatikan kualitas gas secara fisik.
Demi menghindari kebocoran dan risiko meledak.
Langkah lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan menyiapkan ruangan yang representatif untuk menyimpan gas, seperti ruangan terbuka dan luas.
3. Tabung Gas Bisa Rusak
Tabung gas elpiji, apalagi yang ukuran 3 kg, mempunyai risiko kerusakan cukup tinggi.
Pasalnya, proses distribusi tabung gas terus berputar dari tempat satu ke tempat lain.
Hal tersebut membuat fisik tabung gas lebih mudah rusak.
Akibatnya konsumen menjadi enggan membeli tabung gas yang tampilan fisiknya kurang prima.
4. Terjadi Kelangkaan
Tak jarang, stok gas elpiji di Pertamina terjadi kelangkaan.
Kamu sebagai pengecer pasti akan dibuat bingung karena pembeli terus datang untuk mencari tabung gas elpiji, apalagi jika kelangkaan terjadi pada tabung 3 kg.
Masyarakat susah untuk beralih ke tabung gas yang ukurannya lebih besar sebab harganya cukup tinggi.
5. Ketakutan Menggunakan Gas Elpiji
Andai kamu hendak berjualan gas elpiji di pedesaan, lebih baik survei dulu, berapa banyak yang membutuhkan gas elpiji.
Ini karena tak jarang masyarakat di pedesaan masih takut untuk menggunakan gas elpiji.
Alih-alih menggunakan gas, mereka lebih memilih kayu bakar.
Meski tak semua begitu, kamu harus memikirkannya secara matang.
6. Distribusi yang Kurang Lancar
Resiko usaha gas elpiji berikutnya adalah terkendala proses distribusi yang kurang lancar.
Jika hal tersebut terjadi, kelangkaan di tingkat pengecer akan terjadi.
Kamu pun sebagai penjual akan memiliki citra buruk sebab stok elpiji sering tidak ada.
Konsumen lalu akan pergi mencari pengecer lain dan kamu akan kehilangan banyak pelanggan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kamu harus pintar untuk menyimpan stok gas agar tak mudah habis.
7. Bongkar Muat Gas Bisa Mengganggu Tetangga
Resiko usaha gas elpiji terakhir yakni proses bongkar muat yang bisa mengganggu tetangga.
Kejadian ini bisa saja terjadi jika tempat usahamu berada di lingkungan padat.
Lantaran, proses bongkar muat gas elpiji biasanya menggunakan truk dengan ukuran besar dan memakan waktu lama.
Jika demikian, mungkin saja tetangga akan merasa kesal serta terganggu.
Walau sepele, hal ini harus kamu pikirkan baik-baik, ya!
8. Jangkauan Pasar yang Kecil
Resiko usaha gas elpiji lainnya adalah jangkauan pasar yang tidak terlalu luas.
Biasanya, hal tersebut terjadi di wilayah terpencil.
Jangkauan pasar yang tidak terlalu luas bisa disebabkan karena letak kios yang jauh sehingga masyarakat enggan menggunakan produk gas sebagai bahan bakar.
Cara Mengatasi Resiko Gas Elpiji
Ketika menjalankan usaha berjualan gas elpiji memang ada beberapa resiko yang penting untuk kamu ketahui.
Namun, risiko tersebut bisa kamu atasi dengan sejumlah cara, berikut di antaranya:
1. Identifikasi Kerugian
Cara mengatasi resiko gas elpiji yang pertama adalah dengan mengidentifikasi kerugian yang mungkin saja ditimbulkan.
Dengan melakukan hal ini, kamu bisa mengetahui masalah apa yang dapat diselesaikan terlebih dahulu.
2. Evaluasi RisikoÂ
Selanjutnya, kamu dapat mengevaluasi risiko.
Tentukan tingkat keparahan dari setiap risiko yang telah diidentifikasi.
Jika sudah, hitung kemungkinan terjadinya setiap risiko.
3. Buat Rencana Cadangan
Kamu yang memilih untuk menjalankan usaha ini sangat disarankan untuk memiliki rencana cadangan.
Tentukan langkah-langkah yang akan diambil jika skenario terburuk terjadi.
Kemudian, lakukan simulasi untuk menguji keefektifan rencana tersebut.
***
Itulah beberapa resiko usaha gas elpiji yang kemungkinan besar akan kamu hadapi.
Semoga bermanfaat, ya!
Baca juga informasi lain seputar bisnis hanya di Berita.99.co.
Agar tak ketinggalan berita terbaru, kamu bisa mengikuti Google News kami, lo.
Sedang mencari hunian nyaman di kawasan Bogor? Kamu bisa menemukannya #segampangitu di laman www.99.co/id.
Tak percaya, langsung cek sekarang juga, yuk!