Secara umum, ada dua jenis rumah adat Sulawesi Utara, yaitu Rumah Walewangko dan Rumah Bolaang Mongondow. Apakah kamu sudah tahu perbedaan keduanya? Yuk, simak di sini!
Setiap jenis rumah adat tersebut dimiliki oleh suku yang berbeda.
Maka dari itu, ciri khas arsitektur kedua rumah adat tradisional ini juga berbeda.
Mulai dari fasad, pembagian ruang, dan fungsinya juga cukup berbeda.
Kamu pasti penasaran kan dengan perbedaan dua rumah adat Sulawesi Utara ini?
Kali ini, 99.co Indonesia akan membagikan informasi mengenai perbedaan karakteristik dua rumah adat ini.
Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini!
Rumah Adat Sulawesi Utara Walewangko
Gaya Arsitektur
Gaya arsitektur rumah adat Sulawesi Utara ini terlihat sangat simetris pada bagian depan.
Keseluruhan bagian rumahnya menggunakan material kayu yang sangat kokoh dan bagian atapnya dilapisi daun rumbia.
Seperti banyak rumah adat lainnya, rumah adat Walewangko dibangun dengan konsep rumah panggung.
Agar dapat berdiri kokoh, rumah ini disangga oleh 16 hingga 18 tiang penyangga.
Dalam satu rumah ini dapat menampung sekira 6 sampai 9 keluarga.
Keunikan rumah adat Minahasa ini adalah terdapat dua tangga di sisi kanan dan kiri rumah.
Masyarakat Minahasa percaya bahwa kedua tangga tersebut dapat mengusir roh jahat dari rumahnya.
Jika ada roh jahat masuk ke rumah tersebut melalui salah satu sisi tangga, maka dipercaya bahwa roh jahat tersebut akan segera keluar dari sisi tangga lainnya.
Kini, Rumah Walewangko menjadi ikon budaya Suku Minahasa sekaligus tempat tinggal para tetua adat.
Pembagian Ruangan
Awalnya, rumah Sulawesi Utara terdiri dari satu ruang saja.
Jika perlu penyekatan, biasanya pemilik rumah hanya menggunakan tikar yang digantung dan diikat menggunakan tali rotan.
Namun, seiring waktu, interior Rumah Walewangko pun dibagi dalam beberapa ruangan.
Lesar
Lesar merupakan teras rumah Walewangko.
Area ini digunakan kepala suku dan pemangku adat berpidato atau menyampaikan pengumuman.
Sekay
Sekay merupakan serambi yang juga terletak di bagian depan rumah.
Fungsinya sebagai area menjamu tamu saat penghuni rumah menggelar acara.
Selain itu, area ini juga sering difungsikan sebagai tempat menggelar musyawarah.
Pores
Pores juga merupakan area di bagian depan rumah untuk menerima tamu.
Namun, area ini hanya untuk tamu yang memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik rumah.
Bagian Belakang Rumah Adat Walewangko
Di bagian belakang rumah adat Manado ini, terdapat tiga area.
Satu area untuk menyimpat alat memasak, satu area untuk mencuci berbagai perabotan rumah, dan satu area lagi untuk menyimpan hasil panen.
Kolong Rumah
Bagian kolong rumah adah Minahasa ini kerap digunakan penghuninya untuk menyimpan berbagai alat pertanian dan berbagai perkakas lainnya.
Selain itu, kolong rumah juga bisa digunakan untuk menyimpan hewan ternak atau peliharaan.
Dekorasi Rumah Adat Walewangko
Rumah adat Sulawesi Utara ini tampak cantik dengan hiasan berbagai ornamen.
Ornamen tersebut biasa memiliki corak atau motif yang khas.
Ada tiga jenis motif yang banyak digunakan masyarakat Minahasa, di antaranya adalah motif flora, motif fauna, dan motif alam.
Rumah Adat Sulawesi Utara Bolaang Mongondow
Gaya Arsitektur
Sama seperti Rumah Walewangko, Rumah Adat Sulawesi Utara milik masyarakat Bolaang Mongondow ini berkonsep rumah panggung.
Salah satu ciri khas rumah adat ini adalah desain atap yang melintang dengan bubungan yang cukup curam.
Perbedaan dengan rumah adat Walewangko adalah pada bagian tangga.
Rumah adat Bolaang Mongondow hanya memiliki satu tangga di depan rumah.
Pembagian Ruangan
Secara umum, pembagian ruangan rumah adat Bolaang Mongondow tidak berbeda dengan rumah adat Walewangko.
Di dalam rumah ini terdapat ruang depan, ruang induk, dan ruang tidur untuk 6 sampai 9 keluarga.
Ruang makan di rumah ini juga terletak di bagian belakang rumah.
Sebagai informasi, rumah adat Bolaang Mongondow ini tetap kokoh hingga puluhan tahun.
Hal ini menandakan bahwa rumah adat ini dibangun dari material alami yang sangat kokoh.
Jenis Rumah Bolaang Mongondow
Salah satu keunikan Rumah Bolaang Mongondow adalah terbagi dalam beberapa jenis yang dibedakan sesuai dengan fungsinya.
Pada prinsipnya, arsitektur dan pembagian ruangan setiap jenis rumah Bolaang Mongondow sama, tetapi berbeda fungsinya.
Berikut beberapa di antaranya.
1. Komalig
Komalig adalah jenis rumah yang digunakan oleh para raja di masa lalu.
Rumah ini hanya bisa dimasuki oleh orang tertentu atau utusan raja.
2. Genggulang
Rumah ini berada di tengah hutan atau perkebunan sebagai tempat istirahat warga yang mengurus kebun atau mencari sumber daya di hutan.
Rumah ini berbentuk seperti gubuk kecil di sawah.
3. Silidan
Silidan adalah sebutan untuk rumah yang dihuni oleh masyarakat biasa yang tidak memiliki status sosial atau kekuasaan.
4. Lurung
Sebenarnya, Lurung memiliki fungsi sama seperti Genggulang, sebagai tempat istirahat masyarakat yang tengah bekerja di kebun.
Namun, ukurannya lebih kecil dan bentuknya lebih sederhana.
***
Itulah penjelasan mengenai dua rumah adat Sulawesi Utara.
Semoga artikel ini menambah wawasan kamu mengenai rumah adat di Indonesia.
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari rumah di Manado dan sekitarnya?
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!