Berita Berita Properti

Kupas Tuntas Karakteristik Hanok, Rumah Korea Tradisional yang Sering Muncul di Drama. Unik Banget!

3 menit

Kalau kamu suka nonton drama Korea, pasti ngga asing dengan tampilan rumah tradisional Korea. Rumah Korea satu ini bernama Hanok. Bangunannya khas dengan atap yang melengkung keluar dan pagar kayu menyerupai pintu gerbang kecil.

Desain rumah Korea (Hanok) mencerminkan hubungan spiritual antara manusia dengan alam.

Struktur bangunannya membawa kita kembali pada kehidupan yang lebih sederhana dan tenang.

Ini berbeda dengan arsitektur barat dan modern yang biasanya di desain untuk nampak mencolok dari sekelilingnya.

Karena itu desain arsitektur Hanok digadang sebagai cikal bakal dari arsitektur ramah lingkungan.

Yang bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat dunia yang semakin sadar lingkungan.

Ciri Khas Rumah Korea

1. Dibuat dari Alam

Seperti rumah tradisional pada umumnya, Hanok tersusun dari material yang mudah kamu temukan di alam.

Ini meliputi materila kayu, tanah, batu, bahkan rumput.

Struktur rangka rumah dan maru terbuat dari kayu, sementara batu menjadi material konstruksi alat pemanas ondol.

Kemudian, atap rumah tradisional Korea ini terbuat dari genteng (giwajib) atau jerami (chogajip)

Sementara bagian lantai dan dinding konstruksinya menggunakan tanah liat.

Tidak ada bahan buatan yang terlibat dalam konstruksi Hanok, sehingga rumah-rumah ini 100% alami, bisa terurai secara hayati dan mengalami daur ulang.

2. Desain yang Mempertimbangkan Kondisi Alam

Arsitektur rumah Hanok biasanya dibangun menghadap ke timur ataupun ke selatan.

Hal ini bertujuan untuk memperoleh pencahayaan matahari yang cukup.

Selain itu, desainnya juga mempertimbangkan perubahan musim di Korea.

Berat atap tidak bersandar pada dinding rumah, melainkan pada struktur kayu bangunan, agar dinding rumah dapat dinaikkan.

rumah korea tradisional hanok

Sehingga di bulan-bulan musim panas yang menyengat, dinding rumah bisa penghuni angkat untuk menurunkan suhu ruangan.

Lalu bentuk atapnya menggantung untuk mencegah sinar matahari masuk sepenuhnya di musim panas.

Sementara di musim dingin, ketika posisi matahari cenderung rendah, atap gantung membantu memantulkan sinar matahari ke dalam rumah.

Membantu menghangatkan ruangan, yang pada akhirnya akan mengurangi penggunaan bahan bakar di sistem pemanas.

Hanok juga menggunakan material tanah liat dalam jumlah besar yang aplikasinya bukan hanya pada dinding, tetapi juga atap.

Tanah liat ini membuat hanok dingin di musim panas dan hangat di musim dingin.

3. Struktur Rumah Korea Berbeda Tergantung Lokasi

Tahukah kamu, arah rumah rumah tradisional Korea dilihat dari mata angin serta memperhatikan posisi gunung dan sungai.



Posisi rumah Hanok idealnya harus membelakangi gunung dan berhadapan dengan sungai agar udara segar leluasa masuk ke dalamnya.

Tidak hanya itu, bentuk Hanok juga berbeda-beda tergantung daerahnya.

Di Korea bagian utara yang musim dinginnya lebih lama, bentuknya menyerupai persegi tertutup (atau aksara hangul: ㅁ).

Tujuan desain bangunan seperti ini adalah untuk menahan angin serta menjaga rumah tetap hangat.

Di Korea bagian tengah, ruangan-ruangan susunannya membentuk rumah letter L (atau aksara hangul: ㄱ).

Terakhir, si Korea bagian selatan yang musim panasnya lebih lama, bentuk Hanok memanjang menyerupai huruf I agar angin mudah keluar masuk.

4. Sistem Penghangat Ruangan (Ondol)

Hidup di negara dengan 4 musim membuat masyarakat Korea harus siap dengan perubahan suhu yang ekstrim.

Saat musim dingin datang, ada satu bagian rumah yang menjadi tumpuan mereka, yakni ruangan dengan sistem penghangat atau Ondol.

karakter rumah korea tradisional

Sistem penghangat berada di bawah lantai dan memanfaatkan dapur untuk menciptakan panas.

Karena itu posisi dapur di rumah tradisional Korea ini lebih rendah daripada ruangan lainnya.

Dapur tradisional Korea menggunakan tungku sebagau kompor, dan kayu untuk menciptakan api.

Saat memasak, asap dan udara panas akan mengalir menuju bawah lantai.

Lalu lantai yang terbuat dari kayu dan tanah liat akan mempertahankan panas tersebut.

Inilah sistem yang kita kenal sebagai ondol pada Hanok.

5. Lantai Pendingin (Maru) di Rumah Korea Tradisional

Bukan hanya musim dingin, masyarakat Korea juga harus menghadapi musim panas.

Karena itulah kayu menjadi bahan konstruksi utama lantai.

Struktur lantai kayu yang luas dalam Hanok terkenal dengan sebutan maru atau lantai pendingin.

Lantai dengan struktur untuk pendinginan berasal dari rumah-rumah di daerah selatan dengan iklim laut.

Masyarakat Korea mengaplikasikannya pada Hanok agar sistem pemanas dan pendingin dapat terbangun berdampingan.

***

Semoga informasinya bermanfaat untukmu ya, Sahabat 99.

Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu!

Ada banyak pilihan hunian menarik, seperti kawasan Arnavat Darpha.

Yuk, wujudkan hunian idamanmu sekarang juga, karena kami #PastiBisa dan selalu #AdaBuatKamu!



Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.
Follow Me:

Related Posts