Cerita Kita

Suka Duka Mempertahankan Rumah Lawas Ndalem Moelyosudarmo ala Fitri Soeripto. Inspiratif!

3 menit

Melestarikan bangunan peninggalan leluhur bukanlah tugas yang mudah. Apalagi karakteristik material bangunan zaman dahulu tidak semuanya kuat dan tahan lama. Simak rahasia merawat rumah lawas menurut pemilik rumah Ndalem Moelyosudarmo di sini!

Ndalem Moelyosudarmo berlokasi di Desa Puluhan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Bangunan ini sudah berdiri sejak akhir tahun 1800an di atas lahan seluas 850 meter persegi.

Sang pemilik, Fitri mewarisinya dari sang ayah yang mendapatkannya dari simbah (nenek) Moelyosudarmo.

Selama lima tahun terakhir, Fitri mencurahkan seluruh energinya untuk merapikan rumah lama ini.

Penasaran bagaimana suka duka yang ia alami?

Yuk, simak perjuangan Fitri mempertahankan rumah lawas khas Jawa Ndalem Moelyosudarmo.

Struktur Rumah Jadi Masalah Utama

kisah ndalem moelyosudarmo

Menurut Fitri, permasalahan rumah tua sebenarnya berputar di rayap serta kebocoran.

“Rumah tua itu memang bergiliran saja yang dibenerin. Hari ini rayap, besoknya bocor, nanti apa lagi,” tutur Fitri dalam wawancaranya bersama reporter 99.co Indonesia, Kamis (16/12/2021).

Pasalnya, Ndalem Moelyosudarmo masih mengusung arsitektur khas Jawa yang erat dengan penggunaan material kayu.

Memang di sudut rumah yang jatinya sudah tua, risiko serangan rayap lebih kecil.

Namun, area serta perabot baru yang kayunya baru berusia 10 tahunan lebih rawan diserang rayap.

“Kalau jati tua mereka engga nyerang, mungkin engga kuat, ya,” pungkasnya.

potret ndalem moelyosudarmo

Problem lainnya adalah masalah atap yang gentengnya memerlukan perombakan besar-besaran.

“Karena bangunannya tua, jadi gentengnya juga belum semuanya kita ganti. Kalau hujannya kencang plus angin, itu pasti bocor sana-sini,” jelas Fitri.

Bahkan, meski sudah diperbaiki pun ada risiko genteng bergeser kembali.

“Jadi, memang harus dibedah semua ini atapnya,” tegasnya.

Berbagai permasalahan yang terjadi di rumah lawas miliknya membuat Fitri harus pandai mengatur strategi.

Pertama, untuk masalah rayap, ia mengupayakan untuk menyemprot anti rayap secara rutin.

“Kita coba maintenance semampu kita. Misalnya disemprot anti rayap, pas ada rezeki dicat ulang lagi, diplitur lagi kayu-kayunya,” Fitri menjelaskan.

Sementara untuk masalah atap, Fitri rutin memanggil tukang ke rumahnya untuk mengecek kondisi genteng.

Bujet Renovasi dan Maintenance Rumah Lawas

arsitektur rumah lawas jawa

Menariknya, menurut Fitri bujet untuk renovasi dan maintenance rumah lawas khas Jawa ini sebenarnya sangat besar.



Bahkan jika ia hitung, seluruh pengeluarannya selama ini sudah bisa untuk membeli rumah baru nan modern.

“Kalau saya hitung sebenarnya bisa dapat rumah modern. Ini perhitungan mulai renovasi sampai maintenance, ya,” jelasnya.

Salah satu alasan tingginya bujet adalah karena ia memutuskan untuk merombak ulang bangunan utama.

rumah lawas khas jawa

Tadinya, di bangunan utama simbah Moelyosudarmo membangun bedeng (pembatas) dari triplek untuk membuat kamar-kamar kecil.

Namun, Fitri memutuskan untuk membongkarnya dan membangun tembok baru.

“Saya bongkar, saya bikin tembok (dari semen),” jelasnya.

Ia juga telah mengisi bangunan dengan beragam perabot yang terlihat lebih modern.

Tujuannya agar suasana rumah terlihat lebih cerah serta ceria meski kental dengan arsitektur khas Jawa.

Kenangannya Tidak Tergantikan

rumah lawas arsitektur jawa

Meski perawatannya mahal dan desainnya jadul, bagi Fitri tidak ada yang bisa menggantikan Ndalem Moelyosudarmo.

Pasalnya ada banyak kenangan masa kecil bersama mendiang simbah serta mendiang ayahnya di sana.

Makanya ketika sang tante mengusulkan untuk mewakafkan Ndalem Moelyosudarmo, Fitri menolaknya.

“Saya pikir ya sayang, kenapa harus kita wakafkan kalau memang saya bisa urus,” jelasnya.

Ke depannya, Fitri berharap bangunan tersebut bisa menjadi tempat keluarga besarnya berkumpul seperti cita-cita simbah Moelyosudarmo.

Tidak hanya itu, ia ingin keputusannya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.

“Semoga bisa menginspirasi untuk menjaga peninggalan dari leluhur kita,” katan Fitri.

***

Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.

Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu!

Ada banyak pilihan hunian menarik, seperti perumahan Margahurip Banjaran di Bandung.

**Sumber foto: instagram.com/ndalem_moelyosudarmo



Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.
Follow Me:

Related Posts