Setelah menjadi salah satu lokasi syuting film KKN di Desa Penari, sebuah unit rumah di Gunungkidul dianggap berhantu dan sang pemilik hendak menjualnya. Intip potret rumahnya di sini!
Dilansir dari detikjateng, usai syuting sang pemilik rumah dalam film KKN di Desa Penari, Ngadiyo dan keluarganya tak mau untuk kembali ke rumahnya.
Ada anggapan kalau setelah syuting, Ngadiyo takut kembali ke rumahnya karena membuat ia jadi sakit-sakitan.
Namun, menantu Ngadiyo yakni Ngatemi menjelaskan kalau mertuanya memang sudah sakit sebelum rumah dijadikan lokasi syuting.
Ngatemi juga membantah kabar bahwa mertuanya jatuh sakit setelah rumah dijadikan lokasi syuting film horor.
Meski demikian, kabarnya keluarga tersebut tak mau lagi tinggal di rumah itu dan berencana menjualnya.
Lantas seperti apa kondisi rumah tersebut? Langsung saja intip potretnya di bawah ini!
5 Potret Rumah Lokasi Syuting Film KKN di Desa Penari
Lokasi Rumah di Film KKN di Desa Penari
Rumah yang menjadi lokasi syuting film KKN di Desa Penari itu sendiri berlokasi di Pedukuhan Ngluweng, Kelurahan Ngleri, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tentunya hal ini berbeda dengan lokasi Desa Penari yang diduga berada di daerah Banyuwangi.
Tak hanya rumah Ngadiyo, di Padukuhan Ngluweng sendiri ada empat rumah yang dijadikan tempat pengambilan gambar film itu yaitu Rumah Ngadinah, Ngatimin, Marsono, dan Ngadiyo.
Rumah Ngadiyo sendiri merupakan tempat pengambilan gambar di mana ada warga yang mengintip Widya tapi yang terlihat hanya ular besar.
Rumah ini juga dijadikan tempat pengambilan gambar di mana Bayu melempar kepala monyet dan tempat tubuh Bima dan Ayu terbujur kaku sebelum meninggal dunia.
Adapun kisah KKN di Desa Penari sendiri diambil dari cerita yang sempat viral di Twitter beberapa tahun lalu.
Berada di Lokasi Terpencil
Dilihat dari alamatnya, lokasi rumah tersebut cukup terpencil.
Di sekelilingnya hanya dipenuhi oleh pepohonan jati dan tanah berbukit, tidak ada rumah lain.
Untuk menuju rumah ini, pengunjungnya juga harus melewati jalan terjal sejauh beberapa meter.
Kondisi Rumah Tua
Dari luar, rumah berbentuk limas tersebut banyak bagiannya yang terbuat dari material kayu.
Sementara dari dalam, tampak atap rumah sudah banyak yang berlubang sehingga menjadi tempat masuknya sinar matahari.
Melansir dari kanal YouTube Cerita Gunungkidul, penghuni rumah sudah meninggalkan rumah tersebut sekitar setahun lalu.
Itu berarti rumah tersebut masih ditempati saat syuting film berlangsung.
Dijual Senilai Rp40 Juta
Ngatemi, mengatakan dua bangunan berbentuk limasan itu dijual, tapi tidak untuk tanahnya.
Selain itu, bangunan rumah yang menjadi bagian dapur tidak dijual.
“Dua limasan itu yang dijual harga Rp40 juta. Kalau yang satu bangunan dapur tidak dijual karena untuk menaruh barang yang tidak terpakai,” kata Ngatemi yang dilansir dari news.detik.com.
Tak Ingin Rumah Terbengkalai
Penjualan rumah itu dilakukan karena Ngadiyo dan istrinya sudah lama tidak menempati rumah tersebut.
Selain itu, pihak keluarga tidak mau rumah tersebut malah terkesan menjadi terbengkalai setelah ditinggal Ngadiyo dan istri yang kini menghuni rumah Ngatemi.
“Sekarang rumahnya (Ngadiyo) tidak ditinggali lagi. Nah, daripada rusak karena tidak ditinggali, maka pilihannya dijual saja,” ujarnya.
***
Itulah potret rumah yang menjadi salah satu lokasi syuting dalam film KKN di Desa Penari.
Simak juga artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari hunian impian di Tangerang Selatan?
Temukan beragam pilihan perumahan seperti di Paradise Serpong City hanya di 99.co/id dan Rumah123.com, karena kami memang #AdaBuatKamu.