Berawal dari cuitan Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, pada rabu (15/5), beredar kabar rumah menteri PUPR digusur yang membuat publik Indonesia gempar.
“Menarik, rumah pribadi Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono di Bekasi akan digusur untuk proyek jalan tol. Padahal, dialah yang menjadi pimpinan pembuatan jalan itu…
…Dulu diberitakan ada pejabat daerah yang membelokkan rencana jalan tol agar tak melewati tanah pribadinya. Hormat untuk Pak Basuki,” tulis Mahfud MD.
Sontak, berita mengenai rumah menteri PUPR digusur ini ramai dibicarakan masyakarat.
Lalu, bagaimana kronologisnya hingga proyek pengerjaan jalan tol ini membuat rumah menteri PUPR digusur?
Kronologi Rumah Menteri PUPR Digusur
Menurut Kepala Biro Komunikasi Publik Kementrian PUPR, Endra S Atmawidjaja, sebetulnya rencana penggusuran menteri PUPR ini sudah ada sejak tahun lalu.
Namun, ia enggan membuka informasi ini ke publik karena menunggu Basuki Hadimuljono yang menjelaskannya.
Rumah yang telah ditempati Basuki sejak tahun 1990 itu terpaksa digusur demi kelancaran pengerjaan proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (becakayu).
Pihak kontraktor jalan tol dari PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sendiri menjelaskan bahwa memang lokasi jalan tol tersebut berada dekat rumahnya.
Lalu, karena membutuhkan lahan untuk fondasi yang lebar dan kokoh maka rumahnya terpaksa digusur.
Baca Juga:
8 Pajak Properti yang Harus Dibayar Pemilik Rumah
Basuki sendiri menerima rencana penggusuran tersebut dan enggan membelokan proyek jalan tol hanya demi menghindari rumahnya.
“Jangan dibelokin karena ini yang paling optimal, paling cepat,” ujar Basuki.
Tanggapan Pihak Keluarga
Menurut Endra S Atmawidjaja, Menteri Basuki sendiri telah ikhlas dengan rencana penggusuran rumahnya tersebut demi kepentingan publik.
Namun, pihak keluarga Basuki terutama sang anak dikatakan menangis ketika mendengar kabar penggusuran tersebut.
“Jangan dikira mudah, anak saya tiga itu kan dari kecil di situ. Waktu saya kasih tahu ya nangis. Musalanya di situ. Teman-temannya di situ,” tutur Basuki.
Reaksi demikian tak terlepas dari fakta bahwa rumah tersebut telah ditempati Menteri Basuki dari sejak tahun 1990 setelah ia menyelesaikan sekolahnya di Amerika.
Endra menambahkan, Menteri Basuki telah mendiami rumah yang berlokasi di Kalimalang, Bekasi tersebut sejak mengabdi sebagai PNS hingga diangkat menjadi menteri.
Namun, karena Menteri Basuki adalah pribadi yang baik dan taat aturan, maka ia mengikuti rencana ini dan pasrah menerimanya.
Rencana Menteri Basuki Selanjutnya
Lantas, bagaimana rencana Menteri Basuki selanjutnya setelah rumahnya yang berada di komplek pengairan, Rawa Semut, Bekasi, Jawa Barat ini digusur?
“Ke Bekasi juga, Kemang Pratama,” jawabnya singkat.
Meskipun rencana penggusuran ini telah dipastikan akan berjalan akhir tahun 2019, namun sepertinya Menteri Basuki belum mendapatkan uang ganti.
Basuki sendiri mengaku, meski akan digusur namun belum ada rencana pembayaran yang ia terima.
“Masih sosialisasi. Proses penggantiannya tetap dengan prinsip ganti untung,” tuturnya.
Baca Juga:
Pemerintah Minta Swasta Bangun Hunian Terintegrasi Transportasi Publik
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi dan berita menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Jangan lupa untuk mencari segala kebutuhan properti lewat 99.co/id.