Sudahkah kamu tahu sejarah bahasa Indonesia yang kamu gunakan saat ini? Ternyata bahasa Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang, lo!
Bahasa Indonesia awalnya dikenal sebagai bahasa Melayu, hingga kemudian ditetapkan nama bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Kalau kamu mengamati teks-teks sebelum dan awal-awal kemerdekaan, pasti kamu tahu kalau ejaan bahasa Indonesia yang digunakan dengan ejaan sekarang berbeda.
Saat ini, ejaan yang resmi digunakan berlandaskan pada Panduan Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang dianggap lebih modern karena latar belakang pembaharuannya mengikuti perkembangan zaman.
Simak sejarah bahasa Indonesia berikut ini, yuk!
Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa nasional Indonesia, yakni bahasa Indonesia tidak terbentuk secara sendirinya. Namun, sejarah bahasa Indonesia yang kita gunakan saat ini terjadi cukup panjang.
Dari proses terbentuknya, bahasa Indonesia merupakan pemisahan dan perkembangan dari bahasa Melayu.
Seperti kita ketahui, Indonesia sangat lekat dengan Melayu yang merupakan kelompok etnis Austronesia.
Bahkan hingga saat ini, masih ada daerah yang menggunakan bahasa Melayu sebagai kesehariannya.
Pada dasarnya, bahasa Indonesia diangkat dari bahasa Melayu yang telah lama dikenal sebagai basantara (lingua franca) di Nusantara.
Penamaan bahasa Indonesia dimulai sejak diikrarkannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, di mana dalam ikrar tersebut tercantum “…menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”.
Hal ini juga merupakan salah satu bentuk penghapusan kesan imperialisme, di mana pada masa penjajahan, Belanda mempromosikan bahasa Melayu.
Perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan kemudian mulai terlihat di media massa, yakni:
- Jumlah serta bentuk kata singkatan dalam bahasa Indonesia terus bertambah
- Meningkatnya jumlah penggunaan istilah dan bahasa asing dalam surat kabar
Dalam hal ini, peran pers dan media massa dalam perkembangan bahasa sangatlah besar karena melalui berita, istilah dan kata-kata baru mulai diperkenalkan.
Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia mengalami perkembangan ejaan yang cukup panjang hingga dikenal bentuk ejaan saat ini, simak uraian berikut ini:
1. Ejaan Van Ophuijsen (1901)
Ejaan Van Ophuijsen merupakan pembakuan ejaan bahasa Indonesia pertama yang dilakukan oleh Prof. Charles van Ophuijsen dibantu oleh Nawawi Soetan Makmoer dan Moh. Taib Sultan Ibrahim.
Hasil dari pembakuan tersebut dikenal dengan Ejaan Van Ophuijsen yang ditulis dalam buku berjudul Kitab Logat Melajoe.
Kitab tersebut mencantumkan ejaan latin untuk bahasa Melayu di Indonesia.
2. Ejaan Republik (1947)
Ejaan Republik adalah penyederhanaan dari Ejaan Van Ophuijsen yang telah digunakan sebelum masa kemerdekaan.
Selain disebut sebagai Ejaan republik, ejaan ini juga dikenal sebagai Ejaan Suwandi sebab ditetapkan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik Indonesia Mr. Suwandi.
Ejaan ini mulai berlaku pada 19 Maret 1947.
3. Ejaan Pembaharuan (1957)
Ejaan Pembaharuan dibuat untuk memperbaharui Ejaan Republik yang ditetapkan oleh Panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia dalam pimpinan Profesor Prijono dan E. Katoppo.
Hal unik dalam Ejaan Pembaharuan adalah disederhanakannya huruf-huruf gabungan konsonan menjadi huruf tunggal.
4. Ejaan Melindo
Ejaan Melindo (Malayu – Indonesia) adalah hasil perumusan ejaan Melayu dan Indonesia yang selesai pada tahun 1959.
Bentuk rumusan ini merupakan bentuk penyempurnaan ejaan dari ejaan yang sudah ada sebelumnya.
Namun, ejaan ini belum pernah digunakan sebab pada masa itu hubungan antara Republik Indonesia dan Malaysia kurang baik.
5. Ejaan LBK (1967)
Ejaan LBK atau Ejaan Baru merupakan lanjutan dari usaha yang telah dirintis oleh panitia Ejaan Melindo yang dirancang juga oleh panitia ejaan dari Malaysia.
Panitia perumus ejaan ini bekerja atas dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 062/67, 19 September 1967.
6. Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan ini merupakan hasil dari kerja Panitia Ejaan Bahasa Indonesia yang dibentuk pada tahun 1966 dan ditujukan untuk menyempurnakan Ejaan Suwandi.
Ejaan yang dikenal dengan singkatan EYD ini diresmikan bertepatan dengan Hut Kemerdekaan Republik Indonesia ke-27 melalui Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972.
7. Ejaan Bahasa Indonesia (2015)
Ejaan bahasa Indonesia yang digunakan saat ini didasarkan pada Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang diresmikan pada tahun 2015.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 50 Tahun 2015, PUEBI ditetapkan sebagai pengganti EYD.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari hunian di Sentraland Avenue?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!