Ketahui seluk beluk mengenai aquaponik lele lewat artikel berikut ini. Cukup memakai lahan kecil, kamu sudah bisa melakukan budidaya lele dan tanaman kangkung!
Budidaya lele, identik dengan sebuah kolam yang luas dan besar.
Hal tersebut terkadang membuat orang ragu untuk mencoba membuka peternakan lele karena tak miliki lahan yang luas.
Namun demikian, dewasa ini persoalan tersebut dapat dipecahkan.
Ini karena muncul sebuah teknik peternakan paling mutakhir bernama aquaponik lele.
Sebuah motode budidaya ikan lele menggunakan sistem yang terintergrasi tanpa perlu menggunakan kolam luas.
Bahkan, sistem ini memungkinkan memadukan budidaya ikan lele dan tanaman sayur, seperti kangkung, lo!
Mungkin di antara kamu, sebagiannya sudah mengenal sistem ini.
Akan tetapi, agar lebih terang benderang, kami akan mencoba menjelaskannya secara utuh.
Siapa tahu lewat artikel berikut, kamu terinspirasi dan tergerak untuk mencoba sistem aquaponik lele di rumah.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkapnya!
Seluk Beluk Aquaponik Lele
1. Pengertian
Aquaponik lele adalah sebuah sistem budidaya ikan lele dan tanaman dalam satu wadah.
Sistem kerjanya kurang lebih begini: kotoran ikan lele yang berada di dalam kolam, akan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai unsur hara.
Tentunya unsur hara tersebut akan bermanfaat bagi tumbuh kembang tanaman, dalam hal ini kangkung.
Nah, peran tanaman di sini adalah sebagai saringan atau filter untuk mengurai zat beracun di dalam kotoran, supaya tak lagi berbahaya bagi ikan lele.
Perlu kalian tahu, jika ikan lele menyediakan nutrisi yang lengkap bagi pertumbuhan berbagai tanaman, misalnya kangkung.
Dalam bahasa sederhanannya, kotoran ikan lele adalah pupuk organik bagi tanaman kangkung.
Makanya, sistem ini sangat menguntungkan kedua pihak; baik ikan dan tanaman.
Selain itu, aquaponik lele tak membutuhkan lahan yang luas, cukup pakai satu wadah representatif, kamu sudah bisa membuka budidaya lele dan kangkung di rumah.
2. Cara Membuat
Setelah mengetahui pengertian dan sistem yang dipakai oleh aquaponik, kita akan mencoba mengulas cara pembuatannya.
Cara pembuatan kolam di bawah, dikutip dari laman infoagribisnis.com.
Langkah Pertama
Siapkan sebuah kolam berukuran 2 x 4 atau 3 x 4.
Kolam tersebut sanggup menampung ikan lele sebanyak 3000 ekor.
Beberapa orang bahkan menggunakan sebuah tong besar untuk dijadikan kolam ikan lele.
Langkah Kedua
Pada langkah ini, akan dijelaskan salah satu sistem aquaponik, yakni Deep Flow Technique atau DFT.
Sebuah sistem penyimpanan akar tanaman pada sebuah media yang dialiri air.
Kurang lebih, cara ini serupa dengan teknik hidroponik tanaman pada umumnya.
Maka dari itu, tatkala menggunakan sistem ini, kamu perlu paralon, media untuk menyimpan tanaman, dan pompa air kecil.
Cukup gunakan pompa air akuarium saja, tak perlu yang ukurannya besar.
Langkah Ketiga
Saatnya memilih tanaman, pada artikel ini kita sudah sepakat jika tanaman yang dipilih adalah kangkung.
Sebelum disimpan di kolam, kamu harus menyemai kangkung terlebih dulu dan memastikan akarnya sudah tumbuh dengan baik.
Langkah Keempat
Setelah kolam sudah diisi tanaman, sekarang waktunya penyinaran.
Penyinaran di sini menggunakan cahaya alami yang bersumber dari mahatari.
Oleh karena itu, sangat disarankan ketika membangun aquaponik lele, upayakan kolamnya langsung terkena cahaya matahari.
3. Perawatan
Mengenai perawatan kolam, setidaknya ada 3 hal yang mesti kamu perhatikan.
Pertama, jangan sampai aliran air tersumbat oleh kotoran ikan.
Solusinya ialah menggunakan filter pada daerah dekat paralon untuk menyumbat berbagai kotoran dari ikan.
Kedua, pastikan air kolam tidak menguap dan meluap.
Kamu dapat membagi aliran air, agar daya dorong pada dari pompa tidak terlalu kuat.
Sehingga membuat air yang terdorong terbagi dan mengurangi daya dorong saat menuju kolam.
Ketiga, perhatikan tumbuh kembang tanaman kangkung.
Tanaman kangkung mempunyai karakteristik bercabang, sehingga kamu perlu memetik beberapa cabang agar tak menyumbat saluran air.
Soal pakanan, lele terbilang tak ribet.
Kamu tinggal sediakan pelet ikan atau bisa menggunakan sisa sayuran di dapur.
Akan tetapi, sistem ini cukup melelahkan, sebab kamu dituntut untuk terus melakukan pengecekan saluran air.
Bila kamu lupa dan saluran air tersumbat, lele dan kangkung mungkin akan mati.
4. Potensi Bisnis
Bicara potensi bisnis, tentunya sistem ini cukup menjanjikan.
Ini karena kamu tak perlu menggunakan kolam yang besar dan dalam satu waktu, mampu melakukan budidaya ikan lele dan kangkung.
Jika berhasil, bukan tak mungkin kamu akan raup banyak keuntungan.
Namun demikian, saat awal mencoba bisnis ini, kamu harus merogoh kocek cukup dalam.
Dana tersebut tentunya untuk membeli berbagai perabotan dan perawatan kolam aquaponik.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Baca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Tengah mencari rumah untuk keluarga barumu?
Caranya mudah, kamu tinggal kunjungi www.99.co/id, dan temukan hunian impianmu.
Cek sekarang juga!