Gabion merupakan dinding berbahan besi kawat yang sering digunakan di konstruksi jalan, aplikasi militer, hingga pembentukan lanskap. Bahkan, dinding ini sering dipakai untuk pengendalian erosi, lo!
Secara harfiah, gabion berasal dari bahasa Italia yang berarti ‘kandang besar’.
Istilah ini dihubungkan pula dengan sangkar yang menahan batu, semen, hingga pasir untuk keperluan teknik sipil.
Gabion terbuat dari anyaman kawat berlapis zinc heavy galvanize dengan lilitan ganda (double twist) yang membentuk heksagonal dengan cara diikat kuat di antara sisi-sisinya.
Tertarik untuk mengupas informasi lebih lanjut mengenai material besi kawat ini?
Langsung saja yuk simak ulasannya di bawah!
Penggunaan Gabion dalam Konstruksi
1. Menstabilkan Pantai
Material ini telah disempurnakan dan dipatenkan oleh Gaetano Maccaferri pada akhir abad kesembilan belas di Sacerno, Emilia Romagna.
Penggunaannya biasa dipakai untuk menstabilkan pantai dan lereng dari ancaman erosi.
2. Sebagai Dinding Penahan
Penggunaan lainnya adalah sebagai dinding penahan, berupa
- penghalang kebisingan;
- penahan dinding banjir;
- penyaringan lumpur dam bendungan kecil; dan
- material lapisan kanal.
Fungsinya untuk dinding penahan ialah dapat digunakan untuk mengarahkan kekuatan aliran air banjir ke sekitar struktur yang rentan.
Biasanya, penggunaannya dilakukan dengan cara menumpuk gabion yang penuh dengan batu yang diikat dengan kawat.
Fungsi Gabion
Nah, itulah beberapa penggunaan gabion yang harus kamu tahu.
Selain itu, berikut 99.co Indonesia hadirkan fungsi yang dimiliki material besi kawat yang sering disebut bronjong ini:
- Dapat melindungi dan memperkuat tebing tanah yang ada di lereng sungai atau lereng tanggul
- Dapat menjaga tepi sungai dari aliran air dan juga erosi
- Bisa menjadi olahan estetis yang memiliki ciri khas tersendiri
- Dibuat dengan sangat beragam untuk mengimbangi pengaplikasiannya yang lebih dinamis
Keunggulan dan Kekurangan Gabion
1. Keunggulan
- Dapat mengikuti pergerakan tanah di bawahnya tanpa merusak konstruksi, sehingga sangat fleksibel
- Dapat mengurangi tekanan tanah aktif akibat air yang dapat mengalir melalui sela-sela bebatuan isi gabion
- Harga bersahabat
- Dapat dikerjakan tanpa mesin berteknologi tinggi
- Dapat dipasang di lingkungan yang beragam
- Bobotnya ringan
- Bisa diproduksi dengan berbagai ukuran sesuai kebutuhan
2. Kekurangan
- Bahan dasarnya yang terbuat dari kawat galvanis tebal, sehingga tidak tahan terhadap kondisi air yang mengandung kadar garam dan asam tinggi
- Memerlukan lahan yang lebar dalam membangun dindingnya
Cara Memasang Gabion
Setelah mengetahui beberapa informasi penting di atas, selanjutnya kamu bisa mengetahui cara pemasangan gabion yang benar lewat ulasan di bawah ini.
- Pasangkan patok dan benang untuk menandakan daerah pemasangan gabion berdasarkan dimensi jaring dan desain.
- Pastikan kemiringan paling tidak 45 derajat. Jangan lupa gunakan penopang dan lembaran papan untuk penahan jika diperlukan. Pastikan daerah penggalian selalu kering dengan menggunakan pompa listrik dan generator.
- Selama proses penggalian, letakkan bronjong pada pinggir slope dan mulai dibentuk memanjang dengan ukuran lebar x tinggi yaitu 1000 x 500 meter.
- Bungkus jaring hingga berbentuk kotak dan ikatkan bersama bagian tepinya menggunakan kawat yang telah digavanisir d=3 mm. Jepit dan ikat, serta potong dengan tang.
- Kemudian, isi jaring gabion dan ikat secara bersama-sama dengan sejajar.
- Bronjong yang diletakkan di atas harus dihubungkan juga dengan yang lainnya.
- Ketika struktur gabion sudah selesai dibentuk, pastikan semua celah di sekeliling bronjong ditimbun kembali dan dipadatkan dengan sempurna.
***
Itulah informasi penting sputar gabion yang harus kamu ketahui.
Semoga ulasan di atas bermanfaat untukmu, ya.
Sedang mencari apartemen di kawasan strategis?
Yuk, cek saja di 99.co/id dan temukan pilihan menarik, seperti The Lana Apartemen!