Berita Ragam

Inilah 5 Sirkuit MotoGP Terbaik di Dunia. Ada Sirkuit Mandalika?

3 menit

Ramai diperbincangkan, kompetisi MotoGP di Mandalika membuat banyak masyarakat Indonesia mulai melek  dengan pertandingan kelas dunia tersebut. Bahkan, banyak yang penasaran dengan sirkuit MotoGP terbaik di dunia yang dibandung dengan teknologi canggih nan mutakhir.

Sirkuit dalam MotoGP jadi panggung para pembalap untuk berkompetisi.

Sirkuit yang dibangun untuk MotoGP haruslah sesuai dengan aturan serta desain yang ditetapkan oleh pelaksana, seperti Dorna dan FIM (Federasi Motor International).

Di Indonesia sendiri, ada sirkuit megah yang baru saja selesai dibangun dan kini digunakan untuk perhelatan MotoGP 2022, yaitu Sirkuit Mandalika di Provinsi NTB, tepatnya di Lombok Tengah.

Selain itu, ada juga beberapa sirkuit lain yang tersebar di berbagai negara dunia.

Kira-kira mana saja sirkuit MotoGP terbaik di dunia tersebut?

Melansir dari sport.okezone.com, berikut jawabannya!

5 Sirkuit MotoGP Terbaik di Dunia

5. Sirkuit Mugello

Sirkuit Mugello

sumber: gridoto.com

Kawasan pertandingan yang terletetak di Toskana, Italia ini masuk ke dalam daftar sirkuit terbaik di dunia, lo.

Sirkuit ini dibangun pada tahun 1974, dengan panjang 5,2 km, 15 tikungan, serta menampung hingga 50 ribu penonton.

Perpaduan antara tikungan cepat dan lambat dengan long straight membuat Mugello menjadi sirkuit yang menantang bagi para pembalap.

Mugello juga menyuguhkan pemandangan yang indah dengan hamparan pepohonan asri dan sejuk.

4. Sirkuit Phillip Island

sirkuit phillip island

sumber: otomotif.kompas.com

Kedua, ada Sirkuit Philip Island yang terletak di Australia.

Sirkuit MotoGP ini memiliki panjang 4,4 km dan menyuguhkan pemandangan indah.

Rumput hijau berseri dan hamparan lautan yang luas diyakinkan membuat para pembalap semakin semangat dalam memacu kuda besinya.

3. Sirkuit Brno

sirkuit brno

sumber: medcom.id

Sirkuit Brno memiliki lintasan kurang lebih 5,4 km dan disisipkan tikungan yang terbilang tajam.

Area tersebut dibangun menyerupai mangkuk dengan kapasitas 110 ribu penonton.

Tak lupa, pemandangan di sini terbilang indah karena dikelilingi bukit dan hutan, dengan trek dan sudut yang cepat dan bergelombang.



2. Sirkuit TT Assen

Sirkuit TT Assen

sumber: ligaolahraga.com

Dikutip dari berbagai sumber, sirkuit ini diklaim sebagai sirkuit terbaik di dunia.

Alasannya, pekerjaan konstruksi yang detail hingga tingkat kecelakaan di sana terhitung sangat minim.

Sirkuit ini dibangun pada tahun 1955 di kota Assen, Belanda, dengan panjang 4,5 km, 18 tikungan, serta menampung 110 ribu penonton.

Pada tahun 1999, sirkuit ini mendapat renovasi dengan beberapa fasilitas tambahan, seperti tribun baru, menara kontrol, dan pusat pers.

1. Sirkuit Internasional Losail

sirkuit internasional losail

sumber: gridoto.com

Sirkuit Internasional Losail terletak di kota Doha, Qatar, dengan panjang 5,3 km, 16 tikungan dan hanya menampung delapan ribu penonton.

Menariknya, sirkuit ini dibangun tak lebih dari setahun.

Pada saat itu, sirkuit ini mulai dibangun pada Oktober 2003 silam dan langsung menjadi venue pada September tahun 2004.

Area di sekitar lintasan dihiasi rumput buatan, guna mencegah pasir dari padang gurun yang terletak di sekitar sirkuit memasuki lintasan.

Sayangnya, Sirkuit Mandalika yang baru rampung dibangun belum masuk ke daftar sirkuit terbaik di dunia ya, Sahabat 99.

Namun, jika pemerintah dan pengelolanya mulai ‘melek’ untuk meningkatkan kualitas sirkuit, ada kemungkinan Sirkuit Mandalika bisa berkembang dan masuk ke daftar terbaiknya, bukan?

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya, Sahabat 99.

Jangan lupa untuk terus pantau artikel yang tak kalah menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.

Ingin miliki rumah masa depan seperti di Grand Teratai?

Dapatkan kemudahan bagi para pencari properti, penjual properti, atau sekadar mengetahui informasi, karena 99.co dan Rumah123.com memang #AdaBuatKamu.



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts