Untuk bisa memang di Jawa Barat, seorang pengamat melihat tantangan yang Ganjar Pranowo emban sangatlah berat. Bagaimana bisa? Temukan jawabannya pada artikel berikut ini!
Ganjar Pranowo adalah bakal calon presiden terkuat yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Saat ini, Gubernur Jawa Tengah itu punya l tingkat keterkenalan 85,1 persen dan kesukaan 55,2 persen, hal tersebut belumlah cukup.
Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA menyebutkan bahwa Ganjar mempunyai tantangan yang cukup besar untuk mengukir sejarah baru di Jawa Barat.
Pasalnya, partai yang mengusungnya belum pernah memenangkan pilpres di Tanah Pasundan.
Dihimpun dari tvonenews.com, simak berita selengkapnya di bawah ini!
Alasan Anies dan Prabowo Menang di Jawa Barat
Mohammad Anas menyebutkan bahwa dua kandidat lainnya, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, mempunyai basis pemilih yang kuat di Jawa Barat.
Bahkan, Jabar sendiri jadi lumbung suara yang besar bagi keduanya.
Ini terlihat dari tingginya elektabilitas Anies dan Prabowo di kalangan masyarakat Jawa Barat yang telah memiliki hak pilih dan simulasi Capres-Cawapres yang dilakukan dengan 4 skema.
Dalam simulasi 4 kandidat, Prabowo unggul 38,6 persen, disusul Anies dengan 29,3 persen, Ganjar 15,9 persen, dan terakhir ada Airlangga Hartarto 6,2 persen.
Sementara simulasi 3 kandidat menempatkan Prabowo di angka 38,4 persen, Anies 33,7 persen, dan Ganjar 16,9 persen.
Penyebab Prabowo unggul ada beberapa faktor.
Pertama, Prabowo selalu menang Pilpres di Jabar pada tahun 2014 dan 2019.
Kemudian, pemilih Prabowo-Sandi masih konsisten memilihnya jika Pilpres dilakukan hari ini.
Terakhir, Menteri Pertahanan tersebut direpresentasikan sebagai figur perbaikan sebesar 43,1 persen.
Sementara itu, ada beberapa faktor yang membuat Anies mampu membayang-bayangi elektabilitas Prabowo.
Anies identik dengan tokoh perubahan sekitar 37,5 persen.
Kedua, partai pengusungnya, yakni PKS dan Nasdem solid mendukung kandidat yang mereka usung, apalagi PKS punya sejarah politik yang baik di Jawa Barat.
Selanjutnya, jutaan masyarakat Jabar bekerja dan lalu lalang di Jakarta setiap harinya.
Ini membuat mereka melihat langsung pembangunan fisik di DKI Jakarta.
Terakhir, Anies direpresentasikan sebagai figur yang mewakili visi politik keumatan sebesar 44,6 persen.
Tantangan Ganjar Pranowo untuk Ubah Situasi
Ganjar Pranowo sendiri berada di posisi buncit di Jawa Barat disebabkan beberapa faktor.
Pertama, secara historis politik, kandidat dari PDI Perjuangan selalu kalah dalam kontestasi politik, baik itu Pilgub dan Pilpres.
Lalu, hanya PDIP saja yang solid mendukung Ganjar.
Pemilih Hanura 100 persen dan Perindo 50 persen lebih memilih Anies Baswedan.
Sementara pemilih PPP 41,7 persen memilih Prabowo.
Terakhir, pria kelahiran 28 Oktober 1968 tersebut tidak merepresentasikan keumatan.
Di sisi lain, visi politik membantu rakyat kecil yang selama ini lekat dengan PDIP hanya diminati 25,5 persen masyarakat Tanah Pasundan.
***
Semoga artikel tantangan Ganjar Pranowo di atas bermanfaat untuk Property People, ya!
Jangan lewatkan informasi seputar politisi Indonesia di Berita 99.co Indonesia dan Google News kami!
Cek saja www.99.co/id untuk menemukan properti idaman karena prosesnya pasti #SegampangItu.