Terletak di ujung Timur Indonesia, Papua ternyata tidak hanya kaya akan keindahan alam, lo. Daerah satu ini juga memiliki ragam budaya yang menawan. Salah satunya adalah tarian Papua yang sarat akan makna filosofis. Berikut selengkapnya!
Tari tradisional Papua menyuguhkan cerita yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari.
Misalnya saja tentang rasa syukur, kisah asmara, keindahan alam, dan lainnya.
Lantas, apa saja ragam tarian Papua ini?
Yuk, langsung saja simak ulasan selengkapnya dalam artikel ini.
9 Tarian Papua yang Paling Terkenal
1. Tari Sajojo
Pertama, ada tari Sajojo yang merupakan tarian selamat datang untuk tamu kehormatan.
Gerakannya menggambarkan keceriaan serta semangat gotong royong masyarakat Papua.
Karena itulah ada banyak hentakan kaki dan gerakan badan yang dinamis di dalamnya.
Tidak hanya itu, irama lagu yang mengiringinya pun cenderung ceria dan gembira.
2. Tari Aluyen
Ada juga tarian adat Papua bernama Aluyen dari daerah Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Tarian ini merupakan bagian dari upacara adat ketika ada pembangunan rumah baru dan pembukaan kebun baru.
Sementara, gerakannya merepresentasikan gaya berjalan kaki sembari bergoyang pinggul.
3. Tari Suanggi
Tarian daerah Papua ini berawal dari kisah seorang suami yang kehilangan istrinya akibat serangan makhluk bernama soanggi (jadi-jadian).
Ia lantas melakukan ritual untuk mengalahkan makhluk tersebut sekaligus menenangkan arwah sang istri.
Ritual inilah yang kemudian berkembang menjadi gerakan tari Suanggi.
Para penari pria akan membawa perisai dan parang, lalu menari dengan gerakan seolah tengah memerangi makhluk halus.
4. Tari Awaijale Rilejale
Berikutnya, ada tarian Papua bernama Awaijale Rilejale yang gerakannya menggambarkan keindahan alam danau Sentani di waktu senja.
Sekelompok penari pria dan wanita akan membawakannya sambil mengenakan pakaian adat Pea Malo.
Pakaian ini terbuat dari serat pohon Genemo, kulit kayu, dan daun sagu.
Lalu, para penari juga akan mengenakan aksesori berupa perhiasan hamboni atau kalung manik-manik.
5. Tari Musyoh
Selanjutnya, ada tarian daerah Papua bernama Musyoh yang tergolong sakral.
Ini karena fungsi utamanya adalah untuk menenangkan arwah warga yang meninggal akibat kecelakaan.
Gerakan tarinya diiringi oleh lantunan nada dari alat musik tradisional Papua bernama Tifa.
6. Tari Perang Falabea
Salah satu tari tradisional Papua yang paling terkenal adalah Falabea.
Ini merupakan tari perang yang dipentaskan oleh minimal tujuh penari lelaki.
Tarian ini tergolong sakral bagi masyarakat setempat karena dimaknai juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan.
Gerakannya sendiri terbagi menjadi tiga, ada lakon musuh, pasukan, dan ketua suku.
7. Tari Det Pok Mbui
Istilah Det Pok Mbui secara harfiah berarti “upacara topeng setan”.
Tarian ini biasanya dibawakan pada siang atau sore hari setelah panen mencari sagu.
Menariknya, lokasi pentasnya harus di tepi sungai karena ada adegan para penari menaiki perahu.
8. Tari Wutukala
Berikutnya, ada tari Wutukala dari suku Moi yang tinggal di Papua Barat.
Termasuk tari berpasangan, gerakan tariannya menceritakan inovasi berbutu ikan masyarakat suku Moi.
Mereka beralih dari tombak ke akar tuba untuk mendapatkan yang lebih banyak.
Secara tersirat, lakon dalam tarian ini merepresentasikan sifat suku Moy yang selalu siap menghadapi tantangan hidup.
9. Tari Magasa
Terakhir, ada tarian adat Papua bernama Magasa yang berasal dari suku Arfak di Papua Barat.
Tari tradisional ini biasanya digunakan untuk merayakan suatu kemenangan atau keberhasilan.
Namun, seiring berjalannya waktu maknanya berubah menjadi simbol persatuan dan rasa kebersamaan suku Arfak.
Menariknya, tari Magasa disajikan hanya dengan iringan syair lagu tanpa musik.
***
Itu dia daftar tarian Papua yang paling terkenal, Property People.
Simak artikel menarik lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian.
Ada berbagai penawaran properti menarik seperti kawasan Kota Baru Parahyangan di Padalarang, Bandung.