Pembangunan Jalan Tol Getaci yang menghubungkan Gedebage, Tasikmalaya, dan Cilacap digadang-gadang bakal menjadi tol terpanjang di Indonesia. Adapun dana investasi pembangunan tersebut 70 persen berasal dari utang.
Melansir detik.com, Kepala BPJT Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengungkapkan jika tol Getaci merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia.
Ruas jalan tanpa hambatan ini mencapai 206,65 kilometer dan ditargetkan pembangunannya dimulai pada akhir tahun 2022.
“Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap melintas di dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 km, total panjang 206,65 km,” tuturnya.
Untuk kamu ketahui, predikat jalan tol terpanjang di Indonesia saat ini adalah tol Terpeka (Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung) yang memiliki panjang 189 kilometer.
Tol tersebut menghubungkan Provinsi Lampung dengan Palembang yang menelan biaya investasi sebesar Rp21,95 triliun.
Sumber Dana Tol Getaci Mayoritas dari Utang
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasamarga Gedebage Cilacap, Johannes Mancelly mengatakan jika biaya pembangunan tol Getaci 70 persennya berasal dari utang.
Adapun 30 persen lainnya berasal dari pemegang saham dengan total dana investasi mencapai Rp56,2 triliun.
“Kita strategi bertahap karena memang pasti ada aturan-aturan yang membatasi. Dari 100 persen yang dibutuhkan, 30 persen itu dari equity, dari para pemegang saham,” kata Johannes dikutip dari detik.com.
“Sedangkan 70 persen adalah debt, dengan utang. Jadi, pinjam konsorsium bank atau lembaga pengelola keuangan lainnya,” lanjutnya.
Tahap pertama pembangunan ditargetkan selesai pada 2024 dengan tahap I terdiri dari dua seksi, yakni junction Gedebage-Garut Utara dan seksi II Garut Utara-Tasikmalaya.
Pembangunan Jangan Asal Cepat
Dalam proses pembangunannya, Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR mengingatkan perihal green economy, yang juga disebutnya merupakan arahan dari Presiden Jokowi.
Salah satu contoh dari konsep yang dimaksud, misalnya, menghindari memotong pohon yang tidak perlu dipotong.
Selanjutnya, Basuki juga menegaskan supaya kualitas jalan tol terus diperhatikan dan tidak fokus pada kecepatan pembangunan melainkan memerhatikan sisi geologi.
Menurutnya, jangan sampai kualitas yang rendah menyebabkan kerusakan dan justru menambah biaya lagi ke depannya.
Pembangunan Tol Trans Jawa bisa menjadi contoh lantaran banyaknya komplain dari berbagai kalangan.
“Pada saat dihubungkan dengan Trans Jawa banyak senang setelah itu banyak yang mengingatkan ditingkatkan kualitasnya,” ucap Basuki.
“Kita punya pengalaman Tebing Besar Kayu Agung lebih cepat tapi sekarang kita susah, effort-nya besar memperbaiki alan tol tersebut,” tambahnya.
Jika telah rampung, pada 2024 mendatang warga Jakarta bisa bablas melewati sejumlah jalan tol.
Misalnya, Tol Jakarta-Cikampek lalu Tol Cipularang, Tol Padaleunyi, dan terakhir Tol Gedebage-Tasikmalaya.
***
Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.
Simak terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa untuk mengunjungi www.99.co/id dan www.rumah123.com untuk menemukan hunian idamanmu.
Salah satunya seperti Leuwi Gajah Residence yang berada di kawasan Cimahi.