Agama Agama Islam

Tulisan Arab Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban dan Artinya. Ada di Surah Ar-Rahman!

2 menit

Jadi salah satu ayat Al-Qur’an yang paling sering didengar, bagaimana tulisan Arab fabiayyi ala irobbikuma tukadziban yang benar? Pelajari dalam artikel ini, ya!

Setiap muslim pasti tahu dan pernah mendengar kalimat yang artinya ““Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

Kalimat ini terdapat dalam surah Ar-Rahman, surah ke-55 Al-Qur’an yang terdiri dari 78 ayat.

Ada salah satu hal menarik mengenai ayat ini, terus diulang-ulang dalam surah tersebut.

Dengan demikian, hal ini bisa menjadi penanda bahwa kalimat tersebut memiliki maksud tersendiri.

Oleh karena itu, muslim harus tahu bagaimana penulisan kalimat tersebut yang benar untuk menghindari kesalahan penafsiran.

Simak tulisan Arabnya yang benar dan artinya di bawah ini, yuk!

Tulisan Arab Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban

tulisan arab fabiayyi ala irobbikuma tukadziban dan artinya

Berikut ini tulisan Arab fabiayyi ala irobbikuma tukadziban yang benar disertai dengan artinya:

فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

fa bi’ayyi âlâ’i rabbikumâ tukadzdzibân

Artinya: “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

Tafsir Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban

Kalimat fabiayyi ala irobbikuma tukadziban dalam surah Ar-Rahman disebutkan sebanyak 31 kali pada ayat 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, dan 77.



Merujuk buku La Ya’tihil Bathil oleh Said Ramadhan Al-Buthy, korelasi yang mendorong pengulangan tersebut dikarenakan surah Ar-Rahman berbicara tentang nikmat-nikmat Allah yang beragam dan banyak jumlahnya.

Nikmat-nikmat tersebut diturunkan secara beruntun tanpa terputus kepada setiap manusia dan jin, sedangkan kebanyakan dari mereka tidak menyadarinya, bahkan sombong untuk mengakuinya.

Untuk mengingatkan manusia dan jin, kalimat ini terus diulang-ulang dalam bentuk pertanyaan yang bernada kecaman.

Oleh karena itu, setiap selesai berbicara tentang nikmat dan penegasannya, Allah berfirman “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

Ini adalah kecaman beruntun yang menggunakan dua metode.

Pertama, mengingatkan nikmat-nikmat Allah Swt. yang diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya dalam bentuk yang beragam dan tidak pernah terputus.

Kedua, mengajukan pertanyaan yang bersifat teguran, bahkan bernada kecaman.

Dengan pengulangan dan metode demikian, pertanyaan tersebut membidik ketidakseriusan orang-orang yang bermain-main, ketidaksadaran orang-orang yang lalai, dan pengingkaran orang-orang yang sombong.

***

Semoga bermanfaat, Property People.

Baca artikel informatif lainnya hanya di www.99updates.id.

Ikuti pula Google News Berita 99.co Indonesia untuk mendapatkan update terbaru.

Jika sedang mencari hunian, cek rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id.

Menemukan hunian impian kini lebih mudah karena kami #AdaBuatKamu!

Referensi

  • Al-Buthy, Said R. (2009). La Ya’tihil Bathil. Jakarta Selatan: Penerbit Hikmah
  • ash-Shiddieqy, Teuku M. H. (2011). Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur Jilid 4. Cakrawala Publishing


Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Follow Me:

Related Posts