Berita Ragam

Tulisan Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un Arab dan Latin yang Benar. Jangan Sampai Salah!

3 menit

Innalillahi adalah kalimat yang sering diucapkan seorang muslim ketika ada seseorang yang meninggal. Sudahkah kamu tahu bagaimana tulisan innalillahi yang benar dalam Arab dan Latin? Simak cara penulisannya, yuk!

Kalimat innalillahi wa inna ilahi rojiun diucapkan ketika mendengar, melihat, atau bahkan mengalami suatu musibah.

Umumnya, kalimat innalillahi atau kalimat istirja ini diucapkan ketikan mendengar berita duka, baik itu dari teman, kerabat, atau keluarga.

Tak sedikit pula yang menyertakannya dalam ucapan belasungkawa.

Ketika hendak mengucapkan hal ini, alangkah baiknya kita mengetahui bagaimana tulisan innalillahi yang benar.

Dengan mengetahui penulisan innalillahi yang benar, kita bisa terhindar dari kesalahan arti.

Agar tidak salah, simak tulisan innalillahi yang benar berikut ini, ya.

Tulisan Innalillahi yang Benar

tulisan innalillahi yang benar arab

Walaupun sering diucapkan, masih banyak orang yang belum memahami bagaimana cara menulis kalimat innalillahi yang benar.

Bahkan tak sedikit yang keliru ataupun tertukar dengan kata selanjutnya, yakni wa inna ilaihi rajiun.

Contoh penulisan kalimat istirja yang sering ditemukan adalah innailaihi wa inna lillahi rajiun atau innalillahi wa inna lillahi rajiun.

Kalimat ini harus ditulis dengan benar supaya arti dan makna yang terkandung di dalamnya tersampaikan dengan baik.

Merujuk pada surah Al-Baqarah ayat 156, berikut tulisan innalillahi yang benar:

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

Inna lillahi wa inna ilahi rajiun

Artinya: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.

Arti Tulisan Innalillahi

Kata innalillahi mengandung arti “sesungguhnya kami adalah milik Allah” yang mengandung makna bahwa setiap muslim menyerahkan semuanya kepada Allah karena Dia adalah pemilik seluruh alam semesta, termasuk manusia di dalamnya.

Allah yang memberikan musibah dan Dia juga yang mampu menghilangkan musibah tersebut.

Mengutip buku Shihab & Shihab Edisi Ramadhan oleh M. Quraish Shihab dan Najwa Shihab (2019), kalimat innalillahi berlaku untuk segala sesuatu yang menjadi milik Allah.

Sesuatu tersebut bisa berbentuk barang, harta benda, atau bahkan manusia. Setiap hal adalah milik Allah, sehingga suatu saat pasti akan diminta kembali.

Oleh karena itu, ucapan innalillahi ini sebenarnya juga merupakan ungkapan bahwa hati tidak menggerutu atau mengeluh akan kepergian, kehilangan, dan ketiadaan sesuatu yang ada di hadapan kita.

Sementara itu, kalimat wa inna ilaihi rajiun mengandung arti “Dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu kembali.”

Sudah merupakan kewajiban setiap hamba bahwa apa pun musibah yang menimpa, maka serahkan semuanya kepada Allah Swt.

Ucapan tersebut juga menjadi bukti akan keyakinan seorang muslim bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini.



Dengan demikian, mengucap innalillahi wa inna ilahi rajiun secara lengkap berarti seseorang telah ikhlas mengembalikan titipan-Nya kembali ke pangkuan Allah Swt.

Makna Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un

tulisan istirja yang benar

Merujuk pada buku Pesan dari Langit 1 karya Sofyan Hadi, kata innalillahi yang tercantum dalam surah Al-Baqara ayat 156 adalah bagian dari ajaran Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw. ketika menghadapi musibah di dalam hidupnya.

Ucapan ini ternyata diajarkan oleh Allah kepada Rasulullah.

Berbeda dengan Nabi Yaqub ketika mendenga kabar anaknya (Nabi Yusuf) ketika dimakan serigala, ia hanya mengucap “Aduhai cintaku kepada Yusuf” seperti yang digambarkan dalam surah Yusuf ayat 84.

Makna kata tersebut tentu berbeda dengan kalimat istirja yang diajarkan Allah kepada Rasulullah.

Kata innalillahi wa inna ilaihi raji’un artinya semua yang ada di dunia ini hanyalah titipan dan akan kembali kepada Allah.

Dengan demikian, setiap muslim harus memahami bahwa musibah tidak sebatas sakit atau kematian, tetapi hal buruk lainnya yang menimpa manusia.

Keburukan tersebut termasuk yang besar sampai yang paling kecil.

Disebutkan dalam hadis riwayat Thabrani, Rasulullah saw. bersabda, “Apa yang menimpa seorang mukmin dari hal yang disukainya, maka hal itu dinamakan dengan musibah”.

Bolehkah Mengucapkan Innalillahi kepada Non Muslim?

Saat mendengar ada saudara muslim yang meninggal dunia, kita disunahkan membaca kalimat istirja atau Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.

Dari hal tersebut, tak sedikit orang yang bertanya apakah boleh mengucapkan innalillahi kepada non muslim?

Menurut pendapat ulama, hukum mengucapkan innalillahi kepada non muslim adalah boleh.

Keutamaan Kalimat Istirja

1. Mendapatkan Keberkatan, Rahmat, dan Petunjuk Allah Swt.

Apabila ada seorang muslim yang mendapat musibah dan lantas ia mengucap kalimat istirja, maka ia akan mendapatkan berkah, rahmat, dan petunjuk dari Allah Swt.

Hal ini disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 157:

أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Artinya:Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

2. Ganjaran Pahala dalam Musibah

Mengucap kalimat istirja adalah bentuk kesabaran. Barangsiapa yang mengucap kalimat ini, maka ia juga akan mendapatkan ganjaran pahala.

3. Dijanjikan Rumah di Surga

Lebih dari sekadar rahmat dan pahala, Allah juga menjanjikan rumah di surga bagi orang-orang yang membaca kalimat istirja, terutama bagi sepasang orang tua yang anaknya meninggal.

***

Itulah cara penulisan innalillahi yang benar, jangan sampai salah, ya.

Baca artikel-artikel menarik lainnya hanya di www.99updates.id.

Selain itu, jangan lupa baca dan ikuti Berita.99.co di Google News.

Jika sedang mencari hunian impian, temukan rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id.

Mencari hunian kini jadi #SegampangItu!



Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Follow Me:

Related Posts