Berita Berita Properti

Urban Farming, Solusi Kebun Mandiri untuk Masyarakat Perkotaan

2 menit

Keterbatasan lahan yang dimiliki masyarakat urban bukanlah hambatan untuk tetap memiliki kebun mandiri. Urban farming hadir sebagai solusi berkebun di lahan terbatas sekaligus menjadi tren gaya hidup.

Konsep berkebun ini sangat cocok diterapkan di rumah-rumah perkotaan karena secara konsep memang ditujukan untuk keterbatasan lahan.

Yuk, mari mengenal lebih dalam mengenai konsep berkebun ini!

Konsep Urban Farming sebagai Solusi Berkebun di Lahan Terbatas

1. Mengenal Urban Farming secara Utuh

Konsep ini memang dihadirkan untuk menjawab krisis ruang terbuka hijau. Sebagai solusi ruang hijau di tengah padatnya pembangunan perkotaan.

Hanya saja, konsep ini masih cukup terdengar asing di telinga masyarakat.

Bahkan ada yang salah menganggap bahwa konsep ini sama saja dengan Green Architecture (arsitektur hijau).

Memang pada dasarnya kedua konsep ini berasal dari akar yang sama, namun berbeda dalam penerapannya.

Secara garis besar, dua konsep ini sama-sama mengedepankan aspek eco-friendly; sebagai bentuk gerakan untuk menekan pemanasan global.

Konsep ini lebih ditujukan untuk membuat ruang terbuka dalam skala besar bagi masyarakat perkotaan.

Tapi, bisa juga untuk diterapkan dalam skala kecil di tiap-tiap rumah‒dikenal sebagai home farming.

2. Pentingnya Penerapan Urban Farming

Penerapan konsep ini mampu menjadikan iklim mikro sebuah lingkungan atau bangunan lebih sejuk.

Ia hadir sebagai komplementer arsitektur sebuah bangunan, yakni memberikan kesan ornamental dan estetik.

urban farming

Menilik dua poin tersebut, bisa dikerucutkan bahwa konsep ini sangat penting diterapkan di tengah padatnya perkotaan untuk tetap menjaga keasrian lingkungan.

Selain itu, konsep ini juga memiliki visi jangka panjang untuk menciptakan ketahanan pangan secara mandiri dengan menanam sayuran, buah-buahan, dan tumbuhan lainnya.

3. Menyebarkan Kesadaran Urban Farming

Penerapan konsep ini dapat memberikan dampak lebih besar terhadap lingkungan jika dilakukan secara massal.

Konsep ini tidak boleh berhenti di satu orang saja, melainkan setiap orangnya harus menyebarkan kesadaran dan semangat untuk peduli terhadap lingkungan.

Lebih dari itu, konsep ini juga mampu membuka ruang interaksi sosial dalam masyarakat.

Mewujudkan kehidupan bertetangga yang lebih hangat, baik, dan saling berbagi.

Memang pada penerapannya membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan kesabaran yang lebih, tapi hasil yang akan diperoleh juga tidak akan sia-sia.

4. Kendala Penerapan dan Cara Mengatasinya

Tidak mudah menerapkan konsep ini di wilayah perkotaan.



Bukan hanya sebatas tantangan mengelola lahan, tapi juga keterbatasan waktu masyarakat perkotaan.

Keterbatasan lahan bisa diatasi dengan menanam tanaman buah dalam pot atau juga bisa menggunakan polybag untuk menghemat biaya.

Supaya lebih efektif mengatasi keterbatasan lahan, lebih baik cermati area yang sekiranya efektif digunakan untuk menerapkan konsep ini.

Contohnya mendesain atap khusus untuk keperluan berkebun yang sekaligus berperan sebagai rooftop-farming.

urban farming

Rooftop-farming juga bisa digunakan untuk tempat bersantai dan menikmati hari.

Keterbatasan waktu bisa dibilang adalah masalah yang sangat berarti untuk kelangsungan penerapan konsep ini.

Masyarakat perkotaan biasanya memiliki waktu terbatas karena pergerakan yang cepat.

Tidak ada cara lain untuk mengatasi hal ini selain meningkatkan kesadaraan untuk merawat lingkungan.

5. Menyelaraskan Konsep dengan Desain Bangunan

Ada tiga elemen yang menjadi titik penerapan konsep ini, yaitu: ventilasi, pencahayaan, dan tanaman.

Akan lebih menguntungkan jika bangunannya sudah mengusung konsep green architecture, karena lebih mudah dipadukan dengan konsep ini.

Untuk menyelaraskan konsep ini dengan rumah individu, banyak cara yang dapat dilakukan.

Misalnya membuat taman vertikal, tapi tanamannya diganti dengan tanaman kebun.

Bisa juga memanfaatkan rooftop atau lahan rumah yang masih kosong dan strategis sebagai tempat menanam.

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Griya Megah Land!



Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Follow Me:

Related Posts